Friday, December 30, 2011

Baca Buku 2011

Pengen menggenapi jadi 200 tulisan dalam 1 tahun ini koq susah bener cari ide, mau nulis apa, pdhal sudah tersisa 26 jam menuju 201, mesti dipaksakan, terinspirasi dan salut pada Ivone yang dalam setahun ini bisa baca 57 buku, dengan malu2 saya ngaku deh, cuma berhasil baca 21 buku aja dalam setahun, kebanyakan browsing dan tutuwiteran sih ni..jd aja baca 1 buku itu bisa sebulanan,tp baca novel yg rada ringan 2-3 hari selesai lah hehehe.

Ini  buku-buku yang sudah saya baca di thn 2011 ini, beberapa diantaranya buku bikinan teman MP, teman milis dan teman kompasiana. Pokoe saya itu seneng kalau ada teman yang sudah berhasil nulis buku, kalau saya tahu dan tertarik pasti saya beli langsung ke orangnya, karena saya suka mengkoleksi tanda tangan si pengarang buku.

Ini dia buku yang sudah saya baca, cuma 5 yang sempat saya share di MP ttng buku-buku ini.
























1. Percintaan Bung Karno dng anak SMA
2. Habibi dan Ainun
3. a cup of tea for single mom,Lygia Nostalina 
4. Srondol Gayus ke Itali
5. Belahan Jiwa , Rosihan Anwar
6. Kuantar Ke Gerbang , Ramadhan KH
7.  Blackbook, Winda Krisnadefa
8. Willy Flarkies, Satrio Wibowo (masih ngutang janji sama Mbak  Yeni ibunya Bowo untuk nulis kesan2 buku ini nih)
9. Madame Kalinyamat, Zhaenal Fanani
10. Presiden Prawiranegara, Akmal Naseri Fanani
11. Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Tere Liye
12. Putri , Putu Wijaya
13. Seni Merayakan Hidup Yang Sulit, Julianto Simanjuntak
14. Maluku Kobaran Cintaku, Ratna Sarumpaet
15. Relawan Merapi, Anazkia dkk
16. Serdadu Afrika di Hindia Belanda, Ineke Van Kessel
17-19 Untuk Negeriku, Bung Hatta (3 seri)
20.  Indonesia Mengajar
21. Gedoran Depok, Wenri Wanhar

Tahun depan, mudah-mudahan bisa baca buku lebih banyak lagi, teman-teman MP yang sudah bikin buku, yang mau kasih linknya ke saya juga boleh..
Lalu kapan saya sendiri biikin buku ? aaahhh ngimpi, nulis aja masih belepotan.




*200-1 horeee..*

Wednesday, December 28, 2011

Punya PRT Cantik, Emang Kenapa ?

Bermula dari chatting seorang teman yang ngasih tahu punya PRT baru yang cantik, saya nanggepinnya biasa aja, beneran  biasa aja. Gak ngasih warning ke temen untuk hati-hati dan sejenisnya, tak juga menanyakan apakah dia kawatir punya PRT cantik ? Yang saya tanyakan asalnya dari mana, kerjanya gimana, gajinya berapa. Bersyukur aja kalau kerjanya bagus dan mudah-mudahan cocok, selama elo percaya sama suami,bismillah aja.

Teman saya bilang "cuma elo nih yang komennya adem". Lha, ini komen saya biasa aja lah, emang itu yg ada di hati saya, ini jawaban serius dan saya emang gak kepengen becandain soal PRT cantik ini meskipun di milis kemudian thread soal prt cantik ini jadi rame dan mayoritas becanda ada yang nganjurin beli cctv aja, jangan sering-sering ke luar kota,jangan boleh pake baju you can se dsb. Untungnya ya temen saya ini memang orangnya seneng becanda dan gak masalahin becandaan itu. Malah saya dilarang reply karena saya lagi serius katanya.

Saya pernah koq punya PRT cantik. Sudah tahu kan PRT lama saya si Tikah itu kan lumayan cantik juga kan ?


Karena si Tikah cantik itu, sempat ibu-ibu tetangga, ibu-ibu teman sekolah Della dan Seno ( krn Tikah juga suka antar Della & Seno ke Sekolah) yang sempat tanya ke saya
"elo gak ketar-ketir tuh sama suami punya PRT cakep gitu ?"

Kenapa mesti ketar-ketir ? pertanyaan itu buat saya sebetulnya terasa sangat melecehkan, itu penghinaan buat suami saya,apa mereka nganggap suami saya semesum itu ?. tapi mau marah gimana mereka kan gak tahu siapa dan bagaimana suami saya, masa iya saya harus nerangin panjang lebar bahwa saya percaya 1000% suami saya gak akan macam-macam sama PRT.

Jadi pertanyaan itu saya anggap becandaan aja deh,saya jawab dengan pedenya dong, "saya lebih cakep dan lebih segalanya koq dari si Tikah, ngapain ketar-ketir. "

Lalu kata ibu-ibu itu kembali, lha kan banyak tuh cerita-cerita di luar, biar istrinya cakep tapi suka iseng sama PRTnya yang cakep.  Barulah saya sedikit emosi, saya katakan ke ibu2 itu "Suami gw gak sehina itu, gak sama dengan orang yg di luar itu" dan saya tak memperpanjang lagi urusan itu, tak memikirkannya dan juga tak terpengaruh dengan omongan itu. eh tapi saya sempat cerita ke suami soal ini dan mendapat jempol dari suami atas jawaban ini. Suami saya sepakat pertanyaan dan candaan macam ini pelecehan sekali, tp biarlah jangan sampai kami (saya dan suami ) terpengaruh dengan kecurigaan bernada negatif. Tak juga mencoba menghindari fitnah dengan cara memecat PRT cantik saya ini, wong cari PRT itu susah. Yang penting PRT nya kerja bagus, sama anak-anak dan saya cocok, saling menghargai.

Dan lumayan kan, buktinya si Tikah, hampir 6 tahun ikut dengan saya, dia sudah saya anggap seperti keluarga sendiri,alhamdulillah tak ada cerita tak terpuji dari si tikah maupun suami dan adik suami yg waktu itu masih nebeng di rumah.  Paling saya sedikit ribet suka banyak anak muda yang nongkrong di depan rumah nunggu si Tikah keluar, belum lagi ada bapak-bapak tetangga yang suka isengin, paling saya ya kasih tahu Tikah untuk hati-hati bersikap.

Cantik itu anugrah, setiap perempuan pasti pengen cantik, kalau PRT cantik itu cuma nasibnya aja yang gak secantik wajahnya,bersyukur dia meski dikaruniai wajah cantik masih mau jadi PRT dan gak memanfaatkan kecantikan wajahnya untuk cari pekerjaan tak halal.
 
Kalau mengikuti cerita PRT cantik yang jadi korban majikan iseng, saya kasian sebetulnya, sudah cantik, kerja berat sepanjang hari,gaji gak seberapa,dijudesin majikan perempuan yg curiga, di perkosa majikan pria, dihamili dan tak mau tanggung jawab, duuuh... koq ya teganya.

Ada juga cerita lain, terbukti PRT cantik tap genit, kerja sambil menggoda majikan, berharap dijadikan simpanan atau istri kedua, ah. itu mah PRT yang gak bener,layak di pecat.

Semoga aja PRT cantik berjilbab PRT nya teman saya ini bekerja dengan baik,majikannya juga baik saling menghormati dan menghargai, Insya Allah semua berjalan baik. Positif thinking sajalah..

Ibu-ibu di sini kalau punya PRT Cantik gimana ?

 





Sunday, December 25, 2011

Kimmi Nasibmu Kini

Dulu waktu belum punya, ngototnya minta ampun untuk punya meski ibunya sudah berkali-kali bilang ini cepet rusak, yakin gak kalau bisa bertahan lama. Kalau perlu kit abikin aja sendiri, dulu ibu juga mainan boneka dari kertas macam ini tapi bikin sendiri ( ini boong.. boneka kertas jaman dulu gak sebagus  boneka kimmi). Tapi Si keukeuh sumeukeuh Della tetep aja pengen beli. Maka ketika uang hasil salim lebaran dihitung dan Della bisa beli sendiri  bonek Kimmi & Friends berikut rumahnya, langsung semangat ngajak ibunya  ke Toy's City.

Jadi paket boneka kimmi ini  terdiri dari :
- Paket rumah boneka (11 keping)
- 1 boneka magnet Kimmi
- 3 lembar sticker dekoratif
- Perabotan Rumah
- Hiasan dekoratif

Della sendiri yang mau gunting, pasang dan lem semuanya, cukup dengan melihat contoh gambarnya, Ibunya cuma kasih tahu ini desain untuk benda apa dan saya biarkan Della untuk membayangkan bendanya. Seperti ada kompor fortable itu, Della kan belum pernah lihat, jadi agak bingung ini kertas untuk benda apa. Kemudian gambar lamu hias juga ribetnya minta ampun. Jadi ibunya kebagian bantuin yang susah-sudah dan  ngenceng2in lagi pake double tip.


Ngerjain bikin rumah boneka kimmi ini ternyata cape juga lho, tapi melihat ketekunan Della, saya salut juga. terus terang kalau disuruh ulang lagi memasangkan rumah boneka kimmi, saya mah gak mau.
Della pun bertahan menghabiskan waktu 3 jam lebih memasang rumah boneka seperti ini.
























Hari berganti, bulan berganti, namanya juga Della, bener dugaan ibunya, lama-lama bosen juga main boneka kimmi ini.
Kasian si kimmi, rumahnya hancur lebur begini..kasian si Kimmi :(



Thursday, December 22, 2011

Hari Ibu, Saya Tak Dapat Kartu

Seperti Mas Pri eh Cak Nono bilang di jurnalnya setiap hari adalah hari ibu dimana kita wajib mendoakan beliau setiap saat,tapi  minimal ada sehari saja beliau lebih diistimewakan. Buat saya biasanya hari istimewa buat ibu ya ultah ibu saya 22 Maret  atau hari ibu 22 desember ini.

Istimewanya bukan dengan cara mengirimkan bunga ( ibu saya lebih seneng dikirimin uang kali ..:-) bukan juga dengan mengirim sms ( ini pernah di coba dan malah ibu bilang tumben... saya jadi malu). Sama seperti Cak Nono, bertelpon dan mengucapkan selamat hari ibu via telpon yang akhirnya dilakukan untuk ibu saya.


Lalu bagaimana dengan anak-anak saya ? Rupanya hari ini mereka tak ingat kalau hari ini hari ibu,mereka lebih ingat hari ini pembagian rapot dan tergesa-gesa membangunkan saya supaya tidak telat dan ngantri lama di sekolah. Tak ada ucapan, tak ada kecupan, kartu ucapan, karangan bunga, atau kue tart khusus untuk ibunya di hari ibu. Seno tetap memnita ibunya membuatkan sarapan,Della maunya dikuncil rambut sama ibu..
Tak apa nak... hari ibu bukan berarti ibu bebas tak melakukan apapun untuk anak-anak.

Di Sekolah saya dan para ibu yang antri pembagian rapot cukup terharu dan senang saat anak saya yang sudah kelas 6 SD dan beberapa temannya bersalaman ke para ibu yang antri di depan kelas, mengucapkan selamat hari ibu. Sementara yang kelas 3 mah cuek saja secuek seperti biasanya, malah Mbak Khotimah yang sms saya ngucapin selamat hari ibu dan mendoakan supaya panjang umur dan banyak rejeki ( amin Mbak..) :-)

Tapi ternyata saya salah, malam ini saya  mendengar cerita Della, hari ini Della membela temannya Nanda yang nangis karena dikatain "anak pembantu" oleh teman lainnya, Della bilang "walaupun ibunya Nanda pembantu, Nanda teman baikku..."  (*nangis diam2 saya*).

Tak apa nak, ibu tidak dapat kartu buatan tanganmu, tak dapat kecuman dan ucapan selamat hari ibu dari Della, perbuatan Della hari ini hadiah terindah buat ibu di hari ibu ini.
Artinya Della sudah menanamkan apa yang selama ini seringkali ibunya ajarkan untuk tak membeda-bedakan teman,siapapun dia, apapun latar belakang dan agamanya.




Selamat Hari Ibu, Selamat Hari Kebangkitan Perempuan..



















Sunday, December 18, 2011

Indonesia Mengajar

Rating:
Category:Books
Genre: Nonfiction
Author:Bentang Pustaka
Buku ini baru saya beli minggu lalu, meski sebetulnya saya pengen buku ini sewaktu saya membaca berita bedah buku/peluncuran buku ini diacara book fair lalu. Tak apa telat-telat juga bacanya. Sengaja saya beli buku ini meski saya sering mampir di tulisan2 pengajar muda di situs http://indonesiamengajar.org/ , karena saya ingin buku ini juga menginspirasi anak saya yang suka ikut baca ( meski tak semua ) dan minta diceritakan isi buku yang sedang saya baca.

Terus terang, sejak diluncurkannya program Indonesia Mengajar oleh Pak Anies, rasa kagum, salut dan bangga terhadap programnya juga para pengajar muda tak pernah lekang dalam diri saya, salut dan bangga masih banyak anak muda yang peduli dan terpanggil untuk berbakti pada negeri.

Membaca buku ini satu demi satu kisah-kisah yang dituturkan para pengajar muda mebuat saya tersenyum, haru,bangga dan kian salut kepada anak - anak muda yang mayoritas pintar dan berprestasi ( saya lihat dari biografi pengajar muda di halaman belakang buku ini) mampu menyiasati kendala berhadapan dengan anak-anak didiknya yang beragam sifat dan karakternya. Saya salut kepada Mbak Yunita Ekasari Bahrun, PM di Tulang Bawang Barat yang kesulitan mengajarkan perkalian untuk anak kelas 2 SD dan kemudian mampu membuat anak-anak itu justru semangat dan meminta terus pelajaran perkalian. Saya juga kagum kepada Mbak Sekar Arum PM Majene yang memberikan semangat kepada anak-anak untuk bisa bertemu dan dengan pembesar negeri Presiden dan Wapres RI yang tak pernah mereka temui dengan cara kompetisi menulis surat, hingga akhirnya salah seorang muridnya Satriana berkesempatan bertemu dan mewawancarai langsung Pak Budiono Wapres kita dalam satu kesempatan.

Para pengajar Muda, saya percaya mereka orang muda pilihan yang tangguh, ketulusan mereka terbukti juga pada cerita salah satu PM di buku ini, Mas Yuriza Primantara Sarjana Teknik ITB, PM di Tulang Bawang Barat yang mengalami pergolakan batin karena "hanya" ditugaskan sebagai guru olah raga oleh kepala sekolah tempatnya mengajar, namun berkat ketulusan dan prinsipnya " saya datang untuk menjadi pencerah bukan pesakitan" semua berakhir manis. Dan..masih banyak lagi kisah para PM yang mengharu biru, kocak,mencerahkan di buku ini.

Dibagian terakhir buku ini, saya melihat peta penempatan PM yang kebanyakan di pelosok,pinggir pantai dan ujung pulau di kepulauan Indonesia. Mereka saudara kita yang punya hak yang sama, mendapat pengajaran. Semoga buku ini makin banyak menyentuh orang muda yang peduli dengan pendidikan anak bangsa yang berada di sana. Keterlibatan dan kehadiran mereka di sana terbukti membuka cakrawala berpikir baru bagi anak-anak, guru-guru dan penduduk setempat.

Sekali lagi, salut, dan aprresiasi yang tinggi dari saya buat Pak Anies Baswedan dan para Pengajar Muda atas baktinya pada negeri. Cuma ada satu pertanyaan yang belum saya tahu jawabannya. Para PM di buku ini kenapa semuanya lulusan perguruan tinggi negeri ya, tidak adakah orang muda lulusan universitas swasta yang terpanggil dan lulus jadi PM ?

Tuesday, December 13, 2011

Tak Ada Lagi Tegur Sapa

Sudah hampir  tiga mingguan ini saya jadi penumpang setia angkot 09 jurusan Green Garden - Kreo, saya naik dari depan Mercu Buana sampai Kreo, karena saya nebeng motor teman saya sampai Mercu Buana.
Biasanya saya naik di Mercu sekitar jam 18.30-an.  Dan beberapa kali naik angkot saya beberapa kali juga bertemu dengan wajah-wajah yang kemarin saya temui di angkot yang sama. Bisa jadi karena mereka juga rutin sebagai penumpang setia 09.

Sambil menikmati perjalanan (yang selalu macet di perempatan Joglo) saya perhatikan penumpang-penumpang  mereka sepertinya sudah biasa menikmati kemacetan di angkot, menikmati sambil asik mendengarkan music dari Hp atau pemutar musik yang ada di dalam tasnya, terlihat kabel earphone menjuntai di telinga kiri kanannya. Sementara yang lain menikmati macet sambil memainkan keypad BB atau HPnya.  Asik sekali nampaknya dan tak peduli dengan macet dan gerah melanda. Sementara saya sudah blingsatan kegerahan dan kesel nunggu macetnya, biasa selap selip bersama si maung rupanya membuat saya tak tahan macet di dalam angkot.

Pengen juga rasanya seperti mereka yang menikmati lagu dr HP atau asik memainkan HP dan BB di angkot, tapi saya koq parno ya ngeluarin HP di angkot, padahal HP saya juga gak bagus-bagus amat, tak perlu kawatir kalau ada orang nakal tergiur HP saya, meskipun kalau hilang ya nyesek juga hehehe..
Belum lagi susahnya tangan saya bergerak lincah sentah sentuh layar HP dengans atu tangan, pasti tulisannya berantakan, beginilah nasib punya jempol gede tapi sok-sok-an pengen pake HP layar sentuh. Mau pakai 2 tangan seperti biasa, tangan kiri pegang HP dan tangan kanan sentuh layar untuk nulis ya pasti sempit, kasian penumpang di kiri kanan saya yang sudah dipaksa duduk 4-6 apalagi body saya ukuran satu setengah penumpang.. :-)

Bertemu dengan beberapa wajah yang familiar di angkot namun tanpa tegur sapa karena mereka asik sendiri dengan HP nya, membuat saya teringat masa-masa saya pasing jadi penumpang setia patas 89, Andalan atau AC 59 jurusan Blok M - Tj Priuk.
Di bus itu pada jam yang sama biasanya akan bertemu penumpang yang wajahnya sudah familiar. Karena seringnya bertemu jika kebetulan satu tempat duduk akhirnya kita jadi ngobrol, saling kenalan, minimal tanya turun di mana, kemudian berlanjut kantornya di mana, rumahnya di mana dan seterusnya, sepanjang perjalanan di isi dengan ngobrol ringan, kadang tukeran koran atau tabloid yang dibawa.
Saya jadi punya kenalan Mbak Endang yang suaminya kerja di gramedia, Mbak Tanti yang kerja di Ice Cream Diamond ancol, dan beberapa orang lagi yang sekarang saya lupa karena sudah tak berhubungan lagi. 

Tadi saya juga bawa Della ke dokter, di dokterpun begitu, orang tua, bahkan mungkin pasien menunggu antrian dokter sambil memainkan BBnya, tak ada lagi obrolan saling sapa, sakit apa anaknya dan seterusnya seperti dulu waktu saya bawa Seno atau Della ke dokter waktu mereka mash balita. Majalah usang di ruang tunggu dokter juga sudah tak laku lagi.

Jaman memang sudah berubah, teknlogi membuat kita tak ramah lagi, tak ada lagi tegur sapa ramah untuk orang yang terdekat dengan posisi kita di dunia nyata. Mayoritas asik beramah tamah dengan orang yang jauh dan tak tampak mata.








Saturday, December 10, 2011

Salah Data Lagi

Ini kejadian ke 2 soal verifikasi data kemaren. Ini bukan salah data atau salah siapa-siapa,tapi lagi-lagi salah duga jenis kelamin.

Ceritanya, modem smart ini selalu si babeh yang isi pulsanya, berhubung lemot dan si babeh gak mau pake lagi, jadilah si smart selalu saya bawa ke kantor, tau kan kalau di kantor saya fasilitas internetnya dudul banget, gak bisa buka sembarang web, cuma bisa gmail dan webnya kantor doang..payah !!

Ternyata ini pulsa si smart jumat kemarin sudah habis, saya isi pulsa, kemudian coba registrasi pengikuti petunjuk, yg pake 123* apalah itu, lupa ( dikasih tahu teman) tak berhasil juga, akhirnya ke customer carenya deh, mulai deh ditanya-tanya validasi data.
Di suruh nyebutin nomor dan tanggal lahir.
Berhubung saya inget ini modem yang beli si babe, saya sebut  tangga lahir si babeh, ternyata si mbaknya bilang," salah bu..data tanggal lahir tidak valid. "
 "oh salah ya, lupa saya  waktu registrasi pakai nama saya atau suami ya ?
"ini pakai nama suami ibu "
"ya kalau pakai nama suami saya, tanggal lahir suami saya ya itu tadi mbak 22 maret."
"tapi masih salah bu."

Tiba-tiba saya baru nyadar, mungkin waktu registrasi pakai ktp saya ya dan   si mbak menduga itu nama suami saya... doooh gegara nama Cholishoh Ahmad di ktp nih.

"Hmm.. ya udah deh mbak, kalo gitu tanggal lahir suami saya tgl 26 juni, bener gak mbak ?"
"Benar bu.." 





Friday, December 9, 2011

Menyamakan Yang Tidak Sama

Biasanya kalau kita telpon dan bicara dengan petugas layanan phone banking, atau layanan lainnya suka diminta verifikasi data dulu kan ya.  Begitu juga hari ini koq saya butuh telpon ke 2 layanan yang memerlukan verifikasi.
Yang pertama, telpon ke BNI, sebetulnya paling males telpon ke bank kalau gak sangat perlu. Ini saya  telpon juga karena ada e-mail tagihan credit card master BNI yang tidak bisa saya buka sama sekali karena saya memang tak punya kartu master BNI, saya sudah kirim email balik ke customercarenya, tetep aja customer care BNI gak care juga. Padahal tagihan ini terus muncul sampai 3 bulan berikutnya.

Takut kalau-kalau malah berbunga dan saya harus bayar, maka saya telpon ke BNI, dan seperti biasa dilakukan verifikasi data.

Mbak BNI : nomor kartu BNI master ibu berapa ?
Saya : Saya gak punya kartu BNI master Mbak, makanya saya bingung waktu dikirimi
tagihan" BNI master lewat e-mail.


Mbak BNI : Nomor kartu BNI yang lain berapa ?
Saya        : ada, BNI visa nomor, xxxx xxxx xxxx xxxx

Mbak BNI : atas nama ?
Saya : Saya sendiri ( nyebut nama asli lengkap )

Mbak BNI : tanggal lahir :
Saya :  26-06-xx

Mbak BNI : nama ibu kandung  ?
Saya :  xxx . xxxxx

Mbak BNI : maaf bu, nama ibu kandungnya beda
Saya : apaaaa ?? masa saya gak hafal nama ibu kandung saya.  xxx belakangnya nama bapak saya kan

Mbak BNI :  belum lengkap bu..
Saya : belum lengkap apanya, itu udah bener nama ibu saya

Mbak BNI : gelar nya belum ada
Saya : Ibu saya bukan sarjana, beliau gak punya gelar

Mbak BNI : gelar di depan Bu.
Saya : waah.. apa ya, gak ada ibu saya alhamdulillah masih hidup Mbak, belum alm.

Mbak BNI  : gelar ningrat mungkin ?
Saya : Ohhh.. ya ya... hehehe... tapi itu bukan gelar ningrat Mbak

Mbak BNI : ok benar.. ditunggu sebentar sekitar 2 menit saya cek dulu kartu master ibu ya, karena data di sini ibu memiliki 2 kartu Visa dan Master.
tuuuuttt...

Saya tunggu tak lama kemudian, si Mbak BNI kembali bicara

Mbak BNI : Ibu., kartu BNI Master Lotte Mart sudah kami kirim ke alamat rumah ibu dan sudah di terima oleh suami ibu tanggal sekian .
Saya : Wah.. saya gak terima, mungkin di keep sama suami saya, istrinya gak boleh ngutang terus Mbak, kalau gitu saya tutup saja lah Mbak, saya gak pernah ngajuin kartu itu koq, ke Lotte Mart aja saya belum pernah, di mana sih Mbak Lotte Mart ?

Mbak BNI : Lotte Mart itu ex Makro bu, ada di kelapa gading dan gandaria city, ibu tidak coba gunakan dulu kartunya, sayang lho bu.
Saya : Gak usah deh Mbak, wong saya juga gak tahu kelapa gading itu dimana, gandaria city itu di mana, saya jarang ke mana-mana Mbak .

Mbak BNI : ( mulai bete kayaknya ). , baik bu, saya akan lakukan proses penutupannya, sebelumnya kita samakan data lagi. alamat pendaftaran kartu di mana ?
Saya : Alamat rumah saya maksudnya ? kan itu kartu katanya sudah sampai di rumah saya, ya ke situ Mbak rumah saya.

Mbak BNI : alamatnya ?
Saya : Jl. Wijaya Kusuma  bla bla bla ..( heran mesti di sebutin aja)

Mbak BNI : Alamat Kantor ?
Saya : Jl Daan Mogot No. xxx

Mbak BNI : koq beda lagi ya bu
Saya : Lho... koq beda, kantor saya ya di sini, emang di data alamat kantor saya di mana , mungkin masih pakai alamat lama ya ? di PT. AI...

Mbak BNI :  Kurang tepat Bu.. PT Astra apa ?
Saya : iyalah saya lupa daftarnya dulu waktu saya masih kerja di Astra Internasional TSO atau waktu saya kerja di Astragraphia deh Mbak, antara dua itu, pilih salah satu

Mbak BNI  : Alamat Kantor ?
Saya : Kalau yang TSO Jl. Gaya Motor III, kalau yang AG di Gaya Motor Raya

Mbak BNI : Nomor ?
Saya : Lupa Mbak.. wong sudah 5 tahun ninggalin kantor itu, entah nomor 3 atau nomor 8

Mbak BNI : Lantai berapa ?
Saya : Ini yang di AI-TSO atau AG nih Mbak, kalau yang di AI-TSO gak pake lt, lt 1 aja, kalau yang di AG, Lt 7

Mbak BNI : Nama Gedung ?
Saya : Gedung d Amdi.

Mbak BNI : Amdi apa ?
Saya : Ya Amdi aja gitu Mbak, itu singkatan... jangan tanya singkatannya apa ya, saya sudah lupa beneran, bukan saya yang bangun gedung itu. (mulai bete dan emosi )

Mbak BNI : Ini tepatnya gedung Amdi A bu...( ngalah juga akhirnya )
Saya : Astaga Mbaaaak.. mesti tepat gitu ya.. cuma selisih satu huruf aja Mbak, saya lupa nyebutin A nya, di sana memang ada gedung AMDI A sampai AMDI D .  ya udah tutup aja Mbak ..tolong di proses segera deh Mbak

Mbak BNI : baik bu..di tunggu 2 menit saya sambungkan ke bagian pentutupan ya..
Saya : Hallo...hallo.. Mbak bentar, mau tanya dulu, nanti saya masih di  tanya-tanya verifikasi data kaya gini lagi gak ?

Mbak BNI : mohon di tunggu bu... tuuuutttttt ( nada tunggu). Dan tak lama kemudian...

Mbak BNI yang lain : Selamat siang dengan xxx ( lupa ), saya bagian penutupan kartu, mohon di tunggu ya bu untuk proses penutupannya..
Lega deh gak pake ditanya-tanya lagi ternyata...

Mbak BNI bag penutupan : terima kasih telah menunggu, kartu BNI Lotte mart ibu sudah kami tutup, prosesnya mohon ditunggu sampai 3 minggu ke depan, ada lagi yang bisa saya bantu ?

Saya : Gak ada Mbak...terima kasih ( lemesss.. sumpah gak pengen lagi nambah kartu BNI .)




Note : cerita verifikasi data yg ke 2 nanti aja di lanjut.. sdh ngantukkk










Friday, November 25, 2011

Transfer Kado Antar Rekening

Rame-rame soal Mas Ibas dan Mbak Alia yang nikah kemaren yang katanya Pak SBY menolak diberikan kado saya jadi sedikit nyinyir, ya iyalah Presiden gitu, mau dikasih kado apa, wong dia bisa beli koq, lagian kadonya juga bakal dicek KPK  ( apa iya berani KPK cek ?? smoga aja).
Nyinyir saya nambah, alaaah paling juga Pak SBY maunya kado ditransfer lewat rekening,

Ngomong-ngomong soal kirim hadiah perkawinan lewat transfer antar rekening, jujur aja saya baru sekaliiiii saja melakukannya, dan sebetulnya itu kepaksa banget saya lakukan, pengennya saya datang ke acara pernikahannya, ini teman baik saya, sudah jauh-jauh hari saya janji, tapi apa daya waktu hari H itu saya gak enak body, pembantu gak ada, dan anak-anak gak bisa ditinggal. Mau nitip bingung nitip ke siapa, gak enak juga. akhrinya setelah tanya beberapa teman, enaknya saya kirim kado apa ya, kapan saya belinya dsb bingung.  Biasanya saya kasih hadiah perkawinan ( kalau ggak bisa datang ) berupa barang keperluan rumah tangga dan pasti diselipi 1 buku.  Tapi untuk yang kali ini beneran bingung, kira-kira teman saya itu suka buka atau engga ya.

Akhirnya, dengan sedikit ragu, malu juga, saya tanya nomor rekeningnya, hahaha suer malu saya nanyanya waktu itu,gak enak ati. Teman saya juga malu dan bilang duh gak usah ngerepotin...dsb, tapi saya juga keukeuh, gak enak saya, sudah gak bisa datang, trus gak yakin juga kapan lagi bisa ke rumahnya,akhirnya nomor rekeningnya diberikan juga ke saya. langsung klikbca, beberapa menit langsung transfer antar rekening dan kirim bukti transferna via e-mail ke si penerima.



Duh, beneran buat saya ini hal yang tak biasa, meskipun katanya sekarang sudah hal yang lumrah. Biasanya saya transfer uang hadiah itu paling ketika ditodong keponakan yang ultah.

Dan kelihatannya bakal kejadian lagi nih kasih kado perkawinan berupa transfer antar rekening...




*dipojokan ada yg senyum-senyum*



Monday, November 14, 2011

Sepanjang Jalan Kenangan

Tepat di tanggal 11-11-11, setelah saya membesuk Evi, sepupu saya di RS Siolam Karawaci, kami beritga ( Saya, Ceu Ami & Ceu Oma) melanjutkan perjalanan ke tempat penuh kenangan, ex jalan Mangga 6, jalan bekas rumah kami dulu, karena kebetulan salah satu tetangga kami dulu menikahkan anaknya di tanggal itu ( ih banyak bener deh yg nikah di tanggal ini.)

Tujuan lain selain menghadiri pernikahan ( ternyata pestanya di Jl Lain yg tak jauh juga dari Jl Mangga 6 ). Kami langsung menuju tempat resepsi, dengan pertimbangan nanti setelah resepsi baru main sepuasnya di Mangga 6.
Ternyata di tempat resepsi, mempelai pria yang anak tetangga kami belum siap,  masih di dandani setelah jumatan, orang tua mempelai pria juga belum datang (kembali) setelah upacara pernikahan usai. Untunglah kemudian mempelai pria sudah selesai di dandani dan kamipun bisa berpelukan melepas kangen sekaligus mengucapkan selamat buat Imant, bocah kecil yang sering dibawa menginap di rumah kami dulu karena lucu dan menggemaskan, sementara dia sudah punya banyak adik, jadi agak kurang diperhatikan ortunya :(

Sepanjang jalan Semangka, Dukuh, mangga Raya, begitu banyak perubahan, ternyata sudah lama sekali saya tak lewat jalan ini, rasanya terakhir lewat jalan ini.
Masuk jalan Mangga 6, kami bertiga adu ingatan, ini rumah pak anu, ini rumah pak ini.. koq sepi.
Makin mendekati No. 89, saya makin melow.. eh di depan rumah no 91, ada dua ibu terlihat, spontan saya teriak, Bi Ayooooh... Bu Yadi.. mereka bengong dan kemudian baru sadar, berpelukanlah kita, selanjutnya Bu Yadi memanggil Bu Endang dan Tante Samsudin, untuk berkumpul, kebetulan juga ada tukang  rujak, ngobrol sambil makan rujak.

Ketika pamit pulang dan melewati rumah kenangan , rumah kami No 89, ada sesak di dada saya, betapa rumah itu meski telah berubah bentuknya dan berganti-ganti pemilik, masih menyisakan begitu banyak kenangan. Ceu Ami dan Ceu Omah menikah di rumah itu, Cinta pertama dan cinta terakhir sayapun pernah hadir di situ. Kami besar dan bertumbuh di situ.


Ibu saya membeli rumah itu dengan penuh perjuangan, setelah menjual rumah warisan bapak saya, kemudian berpindah-pindah jadi kontraktor, menempati rumah dinas kepala sekolah, sampai kemudian berjuang antri sejak dini hari untuk mendapatkan formulir pembelian rumah perumnas Tangerang sekitar tahun 80-an.
Saya juga pernah merasakan tiap bulan antri bayar cicilan rumah Rp.10.000 di konter BTN yang sekarang di Perum dinamakan perempatan kantor ( dulu kantor perumnas berada di situ).
Sampai akhirnya rumah itu lunas ketika kami anak-anak ibu saya remaja.

Sayang sekali, rumah itu kemudian di jual sekitar tahun 90-an, masa-masa kegelapan dalam hidup saya waktu itu. Saya sendiri tak tahu dan tak ikut sama sekali boyongan memindahkan barang-barang yang ada di rumah ini.

Sepanjang jalan mangga 6, satu persatu rumah yang terbuka dan dan terlihat ada tetangga lama, kami singgah, sekedar menyapa melepas rindu dan bertukar nomor telepon, sambil diantar Endang, tetangga sebelah yang sejak kecil juga selalu saya tuntun jika berangkat sekolah, dia kelas 1 SD dan saya kelas 6 SD. Sepetinya Endang tak mau cepat-cepat berpisah. Endang mengantarkan kami sampai ujung jalan Mangga 6.



Di ujung jalan ini..pernah ku tunggu kamu..kamu..dan kamu... 





Thursday, November 10, 2011

Akibat Lupa Bawa Buku PR

Kelas 6 SD, masa iya sih masih harus terus diingatkan ibunya tiap hari untuk nge-cek buku yang mesti dibawa ke sekolah ? Harusnya sudah tak perlu kan ya. Memag sudah sejak kelas 3 SD, setelah belajar,  Seno tak lagi saya cek satu persatu buku yang wajib dibawa untuk esok harinya. Saya cuma cek PR, cek pelajaran buat besok apakah sudah dipelajari semua dan kemudian tanda tangan agenda. urusan beres memberesi buku sudah saya serahkan tanggung jawabnya ke Seno.

Jadi tak salah kalau gurunya menghukum siswa yang tak membawa buku PR dengan berbagai jenis hukuman (  bukan hukuman fisik). Satu kali Seno lupa bawa buku PR Math, Seno diminta menyalin dan mengerjakan PRnya di buku lain di perpustakaan. Kali lain beda lagi jenis hukumannya. Seperti kemarin ini Seno lupa membawa buku PR PKN, padahal PR sudah di kerjakan. Permintaannya untuk pulang naik sepeda mengambil buku PR tak diijinkan Pak Guru, meski cuma memakan waktu tak sampai 10 menit.

Jadi sebagai hukuman atas kelalaiannya, Pak Guru meminta Seno menyalin kembali jawaban PR PKN dari No.1-10 sebanyak 10x di kertas HVS.
Pantas saja saya lihat sepulang saya kerja malam itu, Seno terllihat lebih tekun di meja belajarnya dengan kertas berserakan.


Saya tanya ada PR apa, jawabnya kena hukuman Pak Guru, harus mengulang nulis PR PKN kemarin karena tak bawa buku PR ke sekolah

Sampai jam 10 malam Seno nyerah, kecapean tangannya menulis, tugas hukuman baru diselesaikan 4 lembar ( 10 soal x 4). Mana tiap nomor jawaban terdiri dari a-d. Kasian juga saya melihatnya. Seno mulai merayu ibunya untuk bantu nulis 3 lembar saja (10x3), dengan catatan tulisan tangan saya harus dibuat mirip dengan tulisan Seno.

Kalau saja hari belum malam, belum tentu saya mau bantu Seno nulis, ih malesin bener, biar dia tau hukuman ini supaya dia tidak lalai lagi. Tapi berhubung sudah malam, akhirnya saya bantu juga buat nulis 3 lembar sambil Senopun melanjutkan 3 lembar sisanya.
Kerja sama yang cukup baik ( eh emak2 jangan tiru saya ya hihi ). Lumayan mirip kan tulisan saya dan tulisan Seno, coba tebak mana yang tulisan saya dan mana tulisan Seno.


Besoknya 10 lembar tugas hukuman dikumpulkan, dengan harap-harap cemas Seno, semoga Pak Guru tak memeriksa keaslian tulisan, syukurlah ternyata tulisan tak diperhatikan katanya, Pak Guru cuma ngomong, "Seno besok-besok mau lupa bawa PR lagi gak ?"
Seno menjawab dengan tak yakin, namanya juga manusia pak..pasti ada lupanya, tapi hukumannya diperingan dikit dong pak..


Alasan Telat

Anak kelas tiga SD itu ternyata masih lucu dan lugu ya, ada-ada aja ceritanya yang bikin ngakak menjelang tidur,,seperti yang di ceritakan Della barusan tentang Gathan temannya yang tadi siang telat datang ke sekolah.

Jadi hari ini Gathan datang ke sekolah telat hampir 20 menit dari jam masuk, pintu gerbang tentu sudah di tutup, tapi untung masih diperbolehkan masuk. Gathan masih ngos-ngosan masuk ke kelas dan di tanya bu guru.

Bu Guru : Kenapa kamu telat Gathan ?

Gathan : Aku sudah bilang mamaku.... aku sudah bilang mamaku... aku sudah bilang mamaku...

Bu Guru : Bilang apa ?

Gathan : Aku sudah bilang mamaku... aku sudah  bilang mamaku, ini tukang ojek langgananku belum datang, gimana nih.

Bu Guru : Terus ?

Gathan : Mamaku telpon tukang ojek, ternyata tukang ojekku gak bisa nganter karena kepalanya pusing, aduuuh mati aku udah telat, terus kata mamahku ya udah bangunin ayah aja, biar diantar ayah pake mobil, tapi aku takut, kasian ayah semalam pulangnya malam, terus mamaku cari kuncinya...dimanaaa kemaanaaa kuncinyaaa..
Aduuh lama banget mamaku cari kunci mobilnya, terus akhirnya kunci mobilnya ketemu, eeeh mamaku tepok jidat, Oh iyaaa..mama kan gak bisa nyetir !! ... aduh mamaaaaa...
(teman-teman Della ketawa )

Terus aku suruh mamaku naek motor aja deh...eeeeh ban motornya kempes, bengkel motor jauh dari rumah, aku gak mau dorong2 motor.. Akhirnya kata mamaku... aku di suruh naik sepeda aja deh, aku cari sepeda dulu, eeeeh sepedaku gowesannya cuma ada satu, aduuh kemana ini gowesan. aaah udah lah udah siang, aku lari aja deh ke sekolah. akhirnya aku lari lewat belakang aja deh motong jalan biar cepet. aku lewat jembatan eeeh jembatannya rusak, terpaksa aku buka sepatu nyebrang kali. akhirnya aku sampe seberang jembatan, terus ada bapak-bapak naik motor nawarin aku

Bapak2 : De mau sekolah ya..yuk
Gathan : Haaa..kamu culik ya, aku gak mau ikutttt
Bapak : Bukaaan..saya  tukang ojek
Gathan : Oh..ojek ya udah bang, ke sekolah saya di sd SBU berapa ?
Bapak : lima belas ribu..
Gathan : aah gak mau... lima ribu aja
Bapak Ojek : wah gak bisa..
Gathan : ya udah kalau gak bisa saya lari aja
Bapak Ojek : ya udah hayo naik deh
akhirnya aku naik ojek deh bu ke sekolahnya, bayar lima ribu.. tapi sampe ke sekolah sudah telat. ya udah ya bu saya cape mau duduk dulu

Bu Guru : jadi kamu telat kenapa ?

Gathan : yaelaaa ibuuuu.... kurang panjang apa saya ceritanya bu ? udah deh ibu gak usah nanya-nanya  terus, nanti saya cerita terus  kita gak belaja nih bu, saya duduk dulu deh, nanti istirahat disambung ceritanya.

Bu Guru : ya udah duduk sana, ngomong-ngomong rumah kamu di mana ?

Gathan : Tangkas Permai bu.

Bu Guru tepok jidat !!..

Saya yang dengar akhir cerita Dellapun ikut tepok jidat, Gathaaaan...gathan, kocak banget, pasti itu alesan yang dibuat-buat deh, dasar bocah.
Lalu Dellapun tanya ke saya, Tangkas Permai itu dimana bu ?
Tangkas Permai itu kompleks sebelah komplek rumah kita,jalan kaki dari tangkas ke sekolah juga gak sampe 15 menit lewat belakang komplek. gimana Bu Guru gak  tepok jidat.







 

Wednesday, November 2, 2011

Berakhir Sampai Di Sini Saja

Ini cerita semalam yg gagal posting tea gegara saya so' so' an nulis langsung di MP tidak via notepad dan gak simpan di draft dan ketika tinggal klik post internet error, betelah saya.. ditinggal tidur akhirnya.

Jadi beginilah ceritanya,

Sekitar beberapa bulan lalu ( mungkin sudah setahunan) wilayah beberapa bagian dari lingkungan RW saya sudah menggunakan paving blok untuk jalan masuk ukuran 3-5m. Termasuk sebelah gang yang masih masuk RT saya.
Gang di rumah saya sebelah atas baru dipaving blok sebelum lebaran Iedul Fitri tahun ini kalau gak salah. Tapi itu juga cuma sepotong, rasanya cuma sekitar 100 meteran saja.

Beberapa minggu lalu, ada isu berhembus katanya setelah kemenangan Airin menjadi Walikota Tangsel dan salah satu pendukungnya adalah wilayah saya, maka proyek pe-maving-an ( halaah.. bahasa apa pula ini ) jalan depan rumah saya akan dilanjutnya. Terbukti kemudian dua tumpuk pasir dan tumpukan paving blok diturunkan dari truk dan di simpan tepat di seberang rumah saya.

Pekerjaanpun dilanjutkan, mulai dari jalan atas terus sampai ke bawah, rumah saya berada di posisi paling bawah dan ke dua dari gapura ujung jalan.
Pekerjaan ini disupervisi oleh orang kepercayaan Pak RT dan dikerjakan oleh beberapa warga dengan bayaran sesuai dengan kesepakatan dari pihak pemborong Pemda Tangsel. Pengerjaannya dimulai sejak pagi sampai jam 10 malam dengan target 4 hari selesai semua sampai ujung gapura.

Dua hari lalu, saya lihat pekerjaan sudah sampai di sebelah rumah saya, terlihat kesibukan pemilik rumah sebelah menyiapkan seteko kopi dan beberapa gelas juga makanan ringan untuk yang bekerja. Aliran listrik untuk penerangan juga diambil dari rumah sebelah.
Suami (dan saya) yang melihat-lihat proses pekerjaan itu bilang ke saya, "besok giliran kamu yang nyiapin kopi dan makanan" . Ok bosss.

Pagi harinya saya sudah pesan si Mbak untuk beli pisang tanduk untuk di goreng nanti malam, dan menyediakan minuman siang nanti untuk pekerja yang mulai bekerja di depan rumah kami.
Tapi malam harinya, sepulang saya kerja, saya lihat proses pekerjaan di sebelah rumah sudah selesai, rumah tetangga sebelah juga sudah ditambahkan tanggul penahan banjir karena sekarang jalanan lebih tinggi dari rumah.


Tunggu punya tunggu... setelah Isya koq belum ada yang muncul untuk melanjutkan pekerjaan, sampai jam 10 belum ada juga, ya sudah, untung pisang tanduk belum di goreng, kopi juga belum sempat di buat. Akhirnya kami tinggal tidur.

Pagi hari sambil melihat-lihat kondisi jalanan, datanglah bapak penanggung jawab proyek. Saya tanya ke beliau
"kenapa semalam tidak dilanjutkan pekerjaannya  pak ?
"sudah selesai bu dan stop sampai di sini."
"Apaaaa ??? ( pake gaya kaget beneran). Kenapa stop sampai di sini ? "
"bahan-bahannya sudah habis bu"
"Gak minta lagi ?"
"Wah ya mesti bikin proposal lagi dan nunggu anggaran turun"
(Duuh.. tau sendiri kan kalo urusan anggaran di Pemda tuh gak bakalan sebentar prosesnya)
" Lha trus iki piye pak, jadi jelek gini separo-separo, rumah saya nanti bakal jadi penampungan air kalo gini mah"
"Yo wis.. ibu bantu aja beli paving biar nanti kita beresin sisan"
"Berapa saya mesti bantu ? "  ( gaya sok punya duit)
"ya di itunga ja bu, gak susah sampai tembok habis, pas di depan gerbang ini aja, kira2 20 meter lah, harga paving 65rb, jadi sekitar 1.2 jt lah bu "
"eulueeeh... 1.2 juta, saya tanggung sendiri ?, lha itu rumah depan gak dimintain ?"
"Kan kodisinya beda bu, wong tuo kabeh, pensiunan hehehe.."
"oh,, yo wis pak, tak pikir2 dulu"

Kemudian saya dan si babeh pun berdiskusi, maleslah saya ngeluarin uang segitu untuk jalanan umum dan kenapa juga cuma saya yg dimintain uang, yang diatas-atas sana bahkan tetangga sebelah juga dimintai bantuan uang gak mau ngasih.
Saya kalau cuma bantu semen 1-2 sak atau pasir satu kijang masih ok lah, tapi kalau 1.2 juta nanti dulu.
Si babe bilang
yo wis..gak papalah bu, dari pada nanti rumah kita kebanjiran, hari ini kan si Rully janji mau bayar utang, ya itung2 amal ajalah buat yang pakai jalan itu.
Saya jawab dengan sengit ( saya selalu sengit kalo dengar nama Rully si pengutang di sebut )
" Ya liat aja, kalo si rully bayar hari ini, sampe gapura sana di paving gw yang bayar "  ( bener2 gaya ni ibu seno ).

                                       
(Nyatanya sampai semalam saya tagih, seperti biasa jawabannya tetep "minggu depan.. "  (ya minggu depan taon monyet lu !! " )

Kemudian semalam,kita kembali menemui bapak itu, dan bilang keberatan kalau mesti mbayar meski harga sudah diturunkan menjadi 1 juta.
Jadi.. biarlah sabtu ini saya cuma akan membuat tanggul di depan gerbang rumah saya saja, tak dipikirkan lagi soal estetika yang penting rumah saya selamat dari terjangan genangan air yang sebentar lagi muncul di musim penghujan ini. Sambil senyum si babe bilang ngeledek saya lagi, "Ini nih gara2 kita gak pernah ikut pilkada dan pilgub hehehe.."

Saya cuma bisa memandang dengan miris jeleknya tampak depan rumah saya yang makin berantakan dengan sisa material pasir yang bikin kotor jalan.






*perasaan semalem nulis gak sepanjang ini deh, maaf kalo kepanjangan *








 

 

Thursday, October 27, 2011

Buah Dari Perbuatan Baik Yang Manis

Hari ini saya dapat cerita yang menurut saya sangat inspiratif.
Sebetulnya saya sudah meminta si pelaku untuk menuliskan cerita ini, namun teman saya tak mau menuliskannya, kawatri terlihat riya atau pamer dengan perbuatannya.
Baiklah.. atas ijin dari teman saya, saya menuliskannya di sini

Jadi ceritanya begini..
Sore rabu kemarin pas hujan itu, Sudirman kan macet tuh, teman saya pulang kerja, pengennya pulang cepet karena anaknya ultah, rumah teman saya itu dibilangan cibubur sana,biasa dia naik omprengan dr Sudirman.
Sambil nunggu omprengan berdua temannya, tiba-tiba di depannya taxi berhenti dan ada bule setengah tua tanya ke teman saya di mana gedung dharmala, karena dia ada meeting di sana jam 5 sore.
Teman saya nujukin, gedung dharmala ada di sebrang sana, mending kamu turun di sini dan nyebrang jembatan karena kalau muter pasti macet dan lama. Si Bule nurut, tapi waktu mau bayar taxi, tiba-tiba si bule kaget, dompetnya ketinggalan, mau balik lagi ke apartemennya sangat gak mungkin, si bule kelihatan bingung. Teman saya dan temannya saling lirik dan melihat argo di taxi 48 ribu, mau bayarin itu bule mereka berdua bingung, sama-sama beneran lagi bikek abis, karena gajian baru besok.

Akhirnya teman saya dan temannya itu sambil ngomong bahasa sunda berdua, mereka ngubek2 dan ngaduk2 dompet, patungan buat bayarin si bule itu. Si bule juga melihat kedua orang itu yang patungan buat bayarin dia, dan ketika dibayarkan si bule berkali-kali mmengucapkan thank you ...thank you.. sambil meminta kartu nama teman saya, dan janji pasti akan telpon.

Sepeninggal si bule, teman saya dan  temannya ngakak bareng dan terpaksa kembali ke kantor, cek teman yang masih ada di kantor untuk pinjam ongkos pulang. Selamatlah mereka berdua sampai di rumah masing-masing dengan uang pinjamannya.

(Sampai di sini saya terharu dan bangga dengan kebaikan  teman saya, I'm really proud of you deh Ceu !!. Dengan kondisi dia yang mepet gak punya uang tak mengurangi keinginannya berbuat baik pada orang lain.)

Lalu teman saya melanjutkan ceritanya, besoknya dia dapat email dari si bule itu begini 


"si bule ceritain kronologis pengalaman dia kemarin itu dan di tolong oleh kedua orng yg saya ceritakan di atas, bule itu bilang, ketika saya membalik kartu nama kamu, ada tulisan "The leaders who make a difference "  dan itulah kamu." gitu deh kira2 ( ketauan gw baca pake google translete).

Tak lama imel dari si Bule datang, si bule itu telpon ngajak makan teman saya, tapi berhubung mereka masih blm gajian, gak ada ongkos buat ke tempat makan yg si bule ajak, teman saya nolak , next time aja katanya.
Saya pikir, inilah buah kebaikan dari teman saya, mau ditraktir si bule meski dipending dulu.

Tapi rupanya masih ada buah kebaikan lainnya.
Jadi waktu anaknya teman saya mau ultah itu, teman saya bener2 lagi bokek, sementara anaknya minta kue ultah dengan gambar (edible ) smash.  Ragu2 dia mau pesan kue tapi gak ada uang buat bayar kue. Untung kita punya sohib yang baik, yang mau membuatkan kue dengan harga special  temen banget dan boleh di bayar kapan aja , meski teman saya janji habis gajian di bayar.  Akhirnya anaknya pun happy bersama teman-temannya menikmati kue ultahnya, tanpa tahu proses mamanya beli kue.

Ndilalah, tiba-tiba ada temen yang mau mbayari kue ultah anaknya, meski teman saya berkali-kali bilang jangan, bahkan sampai telpon2 dan nangis merasa sedih sampai ada  yang mbayari kuenya. Dia tidak mau dibayari, dia mau bayar sendiri.  Tapi yang mau bayari kue itu juga keukeuh tetap mau bayari sebagai hadiah ultah anaknya, bukan mau ngasih uang cuma-cuma emaknya.

Masalah bayar membayari  kue ini saya dapat sebelum teman saya menceritakan kisahsi bule ini ke saya. Maka setelah saya bilang ke teman saya, bahwa ini rejeki anak elo dan ini juga buah dari perbuatan baik elo kemaren, Allah mengirimkan balasan kebaikan elo lewat orang yang mau membayari kue anak elo. Masa elo nolak rejeki dari Allah... dan barulah dia mau menerima dibayari kuenya.

Pelajaran yang bisa saya ambil dari cerita teman saya diatas  adalah untuk selalu berbuat baik dalam keadaan apapun, dengan siapapun tanpa memandang perbedaan SARA.



Peluk erat buat teman-teman saya yang baik dalam cerita ini : Penolong si bule, pembuat kue,yang mbayari kue, saya bangga jadi teman kalian.


Friday, October 7, 2011

Penipuan Lewat Telepon Menyerang Sekolah

Hari ini sekolahnya  anak saya di hebohkan oleh telepon dari orang yang tak bertanggung jawab yang mengatasnamakan sekolah. Modusnya masih gaya lama, nelpon rumah atau HP korban dengan mengatakan ( atas nama sekolah) bahwa anaknya mengalami kecelakaan di sekolah, terjatuh, patah tulang, kepala bocor dan sebagainya, sekarang anak ada di rumah sakit dan butuh segera biaya untuk pengobatannya. Uangnya mohon segera di transfer ke rekening xxx dan seterusnya.

Tentu saja beberapa orang tua yang di hubungi penipu itu kalang kabut, ada yang telpon langsung ke sekolah tapi anehnya telpon sekolah yang 2 line itu terus menerus sibuk dan susah dihubungi, Bisa jadi kesibukan telpon disebabkan beberapa ortu yang di hubungi penipu sedang melakukan konfirmasi ke sekolah. Seperti yang diceritakan anak saya ada seorang ibu yang tergopoh-gopoh datang dengan linangan air mata dan kosmetik yg luntur karena air mata mencari anaknya di kelas, dan langsung memeluknya ketika melihat anaknya sehat wal afiat.

Untungnya saya tak termasuk orang yang ditelpon penipu itu, bisa jadi karena saya jarang mau angkat telepon yang tak ada di contact list HP saya, juga karena hari ini mood ditelpon dan menelpon saya sedang buruk sekali, mualeesss nya pooolll

Ada salah seorang teman sekelas anak saya yang hari ini sakit dan tak masuk sekolah, rupanya juga mendapat telpon si penipu ( yang mengaku dari sekolah ) dan mencari orang tua anak itu. Kebetulan yang angkat telpon anak itu sendiri, anak itu agak bingung dan takut waktu si penelpon berkata ini dari sekolah, mana orang tuanya, ini anaknya yang bernama V kecelakaan di sekolah dan sekarang di rumah sakit.  si V yang terima telpon makin bingung, dan berkata, kecelakaan ? lha saya V.. saya di rumah koq gak sekolah, telpon langsung di tutup.. penipu kecele, cari korban berikutnya mungkin triknya juga di ganti.

Pihak sekolah juga sudah melaporkan kejadian ini ke kepolisian untuk diteliti dan ditindak lanjuti dari mana atau siapa penelpon yang tak bertanggung jawab itu.

Untuk antisipasinya, di buku agenda anak-anak ditulisakan pesan dari sekolah agar orang tua jangan langsung percaya jika ada telepon yang mengatasnamakan sekolah, mohon cross check lagi dengan pihak sekolah.

Saya jadi ngahuleng dan berfikir, dari mana ya kira-kira mereka dapat data nomor telepon r para orang tua murid, dan kenapa sasarannya lebih banyak nomor telpon rumah ?
Ini baru dugaan saya, data itu di dapat dari bank, sudah bukan rahasia lagi kan kalau data nasabah bank itu diperjual belikan ?. Sasaran yang di telpon rumah, karena mayoritas ibu-ibu yang ada di rumah dan biasanya cepat panik.

Sejak 3 tahun belakangan ini sekolah anak saya memang menggunakan salah satu bank plat merah untuk pembayaran uang sekolahnya, tentu saja waktu membuat rekening dicantumkan nama, alamat dan nomor telpon rumah dan HP pemilik rekening ( orang tua). Pasalnya, selama lebih dari 6 tahun anak saya bersekolah di sekolah ini dan bayaran masih manual lewat kasir sekolah, tak pernah ada kejadian menghebohkan macam ini dan data tersimpan rapi.

Sungguh dilematis, penggunaan rekening bank memudahkan orang tua dan menguntungkan sekolah juga karena menyimpan uang dengan aman Sehingga terhindar dari pencurian ( seperti pernah terjadi ). Namun masalah data nasabah di bank ternyata juga membawa persoalan baru.

Semoga kejadian ini seperti ini tak terulang di sekolah lain dan kejadian ini bisa membuat kita orang tua semakin hati-hati dan tak mudah percaya dengan telepon sejenis.






Saturday, September 24, 2011

Menutup Jalan Umum.

Untuk menuju rumah saya, jalan terdekat dari jalan raya harus melewati jalan pintas ( bisa 2 mobil) rumah-rumah veteran Kodam ex pejuang Seroja. Meski bukan lagi termasuk kompleks kodam dan tak semua pemilik rumah itu sekarang adalah para veteran itu, karena sudah berpindah kepemilikan, ada yang di jual dan ada juga veteran yang sudah wafat dan diisi anak atau cucunya.

Masalahnya, jalan sepanjang kurang lebih 200 meter di situ seakan hanya milik sekelompok veteran itu saja. Mulai dari jumlah polisi tidur yang lebih dari 10 dengan antar jarak yang saling berdekatan, juga tingginya yang lebih dari tinggi standar polisi tidur ( standanya kemiringan adalah 15% dan tinggi maksimum tidak lebih dari 150 mm.)
Jumlah polisi tidur dari Jl. Raya ke rumah saya, jumlahnyay 17.. bisa dibayangkan sehari saya 2x17 kali melewati polisi tidur, gimana gak bikin cepet rusak sockbreker ( bener gak tulisannya gini ?)

Selain masalah polisi tidur, ada lagi yang sering bikin saya bete lewat jalan ini. Capek-capek pulang kerja, pengen cepat sampai rumah, pas mau masuk jalan kompleks ehhh.jalan di tutup. Mending kalau ada hajatan atau ada bendera kuning di depan jalan, ini kadang cuma selametan atau tahlilanpun mereka nutup jalan. Gak  tanggung-tanggung, nutup jalannya bukan cuma 1-2 jam, tapi bisa sampai 3-4 hari. Bisa dibayangkan betapa menyebalkannya.
Kejadiannya kira-kira 50 hari yang lalu deh, ada salah seorang warga yang meninggal hari kamis. Janan di tutup mulai hari jumat pagi ketika saya mau berangkat kerja. Terpaksa putar arah dan lebih jauh tentunya. Malamnya karena saya yakin jalanan masih di tutup, saya langsung lewat jalan lain.


Hari sabtu, dari pangkalan ojek saya tahu jalan masih di tutup, tukang ojek banyak yang cuma duduk-duduk saja, penghasilannya jelas berkurang karena jalan di tutup.
Hari minggu, saya mau ke pasar, jalanan masih juga di tutup.
Hari Senin, saya mau berangkat kerja, eh jalanan masih juga di tutup.
Bingung saya, ini yang meninggal jendral siapa ya ? koq begitu lama menutup jalan umum seenaknya.
Jadi bertanya juga, apakah untuk nutup jalan perlu ijin ke keluarahan ? kalau iya ijin ke kelurahan, koq ya di kasih aja begitu lama menutup jalan umum untuk keperluan pribadi.

Tapi akhirnya saya ikut maklum, tetangga2 saya yang lebih lama tinggal di sini bilang, ya begitulah orang kompleks itu, jalan itu jalan umum tapi serasa milik mereka sendiri, mereka ngerasa dulu mereka yang buka jalan ini, jadi bebas pakai.

Dan minggu lalu, jalan di tutup lagi untuk sembayangan orang yg meninggal itu juga sabtu minggu, padahal sembayangan itu paling juga beberapa jam. Tapi tenda masih terpasang dan kursi2nya belum di singkirkan, jadi jalanan masih milik mereka.

Boleh kesel gak saya kalau sudah begitu, mati aja koq ya masih nyusahin orang hidup, eh salah..bukan maunya yang meninggal  kan yaaa..


Friday, September 9, 2011

Kuantar Kau Ke Gerbang Pernikahan

Rasa haru selalu menerpa jika saya menghadiri akad nikah ataupun pemberkatan pernikahan, baik itu pernikaha teman apalagi saudara. Itu sebabnya saya lebih suka dan lebih sering menghadiri akad dari pada resepsi.

Begitupun Hari Rabu kemarin, rasa haru sudah mulai terasa sejak calon mempelai wanita berjalan menuju mesjid tempat akad nikah berlangsung. Dibelakang mempelai segera terbayang kenangan 24 tahun lalu ketika gadis berbaju pengantin putih ini lahir kedunia diiringi takbir Iedul Adha berkumandang. Mempelai wanita itu, keponakan saya.. Farieza Iedha Qirana.

Kenapa nikah hari rabu tidak hari libur ? ini bukan karena hitung-hitungan weton, tapi karena memang waktunya sangat mepet. Icha & calon suaiminya cuma dapat libur lebaran itu juga sudah mundur dan cukup lama, padahal mereka harus berangkat lagi ke Manokwari tempat tugas Icha & Rifai hari sabtu malam.
Jika memilih menikah tanggal 4 Sept, pasar-pasar belum banyak yang buka, dan masih banyak kerabat yang pulang kampung.

Meskipun sebelumnya saya sempat kecewa dengan keputusannya menikah cepat, namun saya akhirnya turut berbahagia sejak Icha dilamar sampai hari pernikahannya, inilah puncak bahagia saya selaku Antenya Icha, kebahagiaan yang melebihi bahagia saya saat mendapat kabar Icha diwisuda. Rasanya seperti mengantarkan anak sendiri ke gerbang pernikahannya.

Saat ijab kabul antara Ayah Icha dan Rifai calon suaminya yang berjalan lancar hanya dengan satu kali pengucapan dalam satu helaaan nafas, semua mengucap syukur, alhamdulillah... sah sudah Icha dan Rifai sebagai suami istri,saya punya keponakan baru.


Shalawat badar mengiringi ungkapan bahagia dan selamat kepada Icha dari seluruh keluarga.

                                                             Icha & Aa


Selamat buat Icha & Rifai, semoga kalian berdua menjadi keluarga yang Sakinah Mawaddah wa Rahmah. Smoga Icha jadi Istri dan Ibu yang baik dan setia, begitu juga Rifai, semoga mampu menjadi pembimbing dan imam dalam keluarga barunya.







Friday, August 19, 2011

Kak Herman Pramuka Sejati dari Tangerang

Buat Orang-orang sepantaran saya bahkan lebih tua dan pemuda yang sekarang sekolah dan tinggal atau bersekolah di wilayah Tangerang Kota,  sosok ini mungkin sudah tak asing lagi.


Namanya Herman, saya tak tahu nama lengkapnya siapa, sejak saya masih SMA saya sudah sering melihat sosok Herman  terlihat hadir di setiap acara yang berhubungan dengan kepramukaan atau upacara besar lengkap dengan pakaian seragam pramuka kebanggaannya, itu sebabnya Herman lebih terkenal dengan julukan Herman Pramuka.

Herman tidak gila atau terganggu pikirannya, Herman adalah sosok manusia biasa dengan sedikit kekurangan pada dirinya.
Dulu waktu saya SMA dan masih suka bertemu dengannya di setiap acara kepramukaan yang kebetulan juga saya hadiri. Herman datang dengan sepeda kesayangannya, ngobrol dengan siapa saja, tak jarang herman di olok-olok karena kekurangannya, ditanggap untuk sekedar bernyanyi dengan suara yang pelo-pelo. Lagu kesukaannya yang sering di nyanyikannya adalah lagu AYAH
Dimana akan kucari, aku menangis seorang diri
hatiku slalu ingin bertemu, untukmu aku bernyanyi
untuk ayah tercinta aku ingin bertemu walau hanya dalam mimpi

Selain lagu ayah, lagu lain yang juga sering dinyanyikannya adalah lagu IBU.yang dulu popular dinyanyikan Dina Mariana
Oh ibuku..hatiku piluuuuu.
( ngebayangin muka Herman jadi ngakak)
Seorang diri
Bila kuingat masa yang telah silam
Kudibesarkan oleh ibukuuuu di kampung halamanku...
dst ( saya lupa, males search di google hehe)

Dua nyanyian kesukaan Herman menjadi bukti kecintaan pada Ayah dan Ibunya, sebuah contoh baik dari seorang Herman buat kita semua.

Contoh baik lain yang mungkin tak dimiliki oleh kita yang hidup lebih dari kekurangan yang dimiliki Herman adalah sikap dan kepedulian sosialnya yang tinggi. Jika sepanjang jalan yang dilalui dengan sepedanya Herman melihat ada bendera kuning, Herman pasti mampir bertakziah tak peduli dikenal atau tidak olehnya orang yang meninggal itu.
Luar biasa...

Sudah lama saya tak melihat Herman sejak lulus SMA, namun setiap kali hari Pramuka tiba, dikepala saya selalu teringat sosok Herman Pramuka, masih hidupkan dia ?

Hari Pramuka 14 Agustus 2011 lalu, seorang teman saya berhasil mendapatkan foto Herman ( tentu saja masih dengan pakaian pramuka kebanggaannya) ikut hadir di lapangan upacara.
Herman terlihat jauh lebih tua dari terakhir yang saya lihat. ( ya iyaaaa laaah gw juga makin tua). Namun semangat dan jiwa pramuka sejati masih muncul dari sorot mata dan langkah tegapnya.


Sekarang, andai saya bertemu dengan Kak Herman, saya tak mungkin berani mengolok-olok atau menggodanya, tak ada yang pantas dari Kak Herman untuk di olok-olok. Kak Herman layak dijadikan contoh keteladanan seorang Pramuka Sejati.

Semoga Kak Herman senantiasa setia pada Dasa Darma Pramuka, senantiasa diberikan kesehatan dan Allah mengangkat derajatnya, memberkahi dan melindunginya dalam setiap langkahnya... Aamiin.




 
Foto punya Dayat Acho

Saturday, August 6, 2011

Pesulap Cilik Dadakan




Awalnya saya gak begitu perhatian dengan counter ini, entah kenapa malah Seno dan Della yang ngajak mampir lihat-lihat counter ini. Mungkin karena lain dari yang lain benda-beda yang di pajang di etaslasenya. Kebetulan juga penjualnya ramah cara memikat perhatian anak-anaknya.

Jadi si penjual mengeluarkan dadu, dari dua kotak, minta Seno meletakkan dadu di kotak itu dan mengingat nomornya, penjual akan menebaknya, beberapa kali dicoba si penjual bisa nebak dengan benar.
Permainan kartu juga begitu, tebak kartu mana yang diingat Seno dan Della, diaberhasil menebaknya.

Eh koq saya jadi penasaran, gimana triknya, inget2 lupa pernah baca buku sulap di gramedia, tapi koq lupa beneran. Sipenjual tentu saja akan memberitahukan rahasianya jika kita membeli dagangannya.

Tertarik dengan beberapa sulap mudah untuk anak-anak, akhirnya saya belikan Seno dan Della satu Magic Book setelah si penjual memperagakannya dan rasanya mudah untuk anak-anak.

Cara memainkannya, kita lihat foto dari no. 3-8.
Mula mula diperlihatkan bukunya (3), kemudian di buka lembarannya denggan cepat (4) kosong semua ya bukunya.
Sekarang tolong dibantu ya..prok..prok..prok.. buka lagi bukunya (6) horeee bukunya sekarang sudah tidak kosong, ada gambarnya...
Gambarnya mau Della kasih warna ya, tolong dibantu ya..prok..prok..prok..(7).
Dan..taraaa... sekarang gambarnya sudah berwarna...(8)
Della sudah bisa 1 sulap. Rahasianya ??? ada di gambar (9).

Sulap berikutnya...ah ini rada susah nih, ini mah si bapa yang kepengen alat sulap ini. Saya bilang ke Bapa Seno, perasaan puluhan tahun lalu kita ( saya dan Bapa Seno waktu pacaran) pernah beli alat ini deh... ternyata iya lho, diam-diam ternyata si babe emang suka permainan sulap begini, ketahuan deh minat anaknya turun dari siapa.

Untuk permainan ke 2 ini, Della masih terus belajar sama Bapaknya, beberapa kali diterangkan cara memainkannya, Della masih gak mudeng..
Ya sudah lah, lingkaran alat sulapnya di jadiin bandul kalung aja..

Next time Della dan Seno pengen beli alat sulap lainnya,lumayan katanya buat jadi pesulap cilik di depan teman-temannya.

Oh ya, si pedagang juga nitip kartu nama ke saya, kalau-kalau ada yang mau minta ditampilkan pertunjukan sulapnya di acara ultah anak atau lainnya.

Sunday, July 24, 2011

Kelak, Makam Pahlawan Kab. Tangerang Ada di Lengkong Kulon

Waktu Tangerang hanya memiliki satu wilayah ( Kabupaten Tangerang Saja), Sebetulnya Tangerang sudah memiliki Taman Makam Pahlawan Taruna.  Kemudian ketika terjadi pemekaran wilayah, Kabupaten dan Kodya Tangerang maka TMP Taruna secara georafis berada di wilayah Kodya Tangerang, dan Kabupaten Tangerang akhirnya  TMP Seribu di Serpong sebagia TMP Kabupaten.

Selanjutnya, ketika pemekaran Kabupaten Tangerang terjadi kembali, Serpong yang dahulu masuk wilayah Kabupaten sekarang masuk wilayah Kota Tangerang Selatan dan otomatis kembali Kabupaten Tangerang kehilangan TMPnya.
Itulah sebabnya Pemda Kab Tangerang sudah memutuskan menjadikan situs kompleks makam salah satu pendiri Kabupaten Tangerang Arya Wangsakara yang berada di Desa Lengkong Kulon Kec. Pagedangan menjadi lokasi TMP Kabupaten Tangerang.

Saat saya berkunjung ke kampung saya ini, di komplek pemakaman Arya Wangsakara, beberapa warga setempat sedang sibuk membangun dan memperbaiki beberapa makam dan mempercantik areal sekitar makam, karena selain TMP didalamnya rencananya juga akan dibangun mueseum dan cagar budaya.

Dikompleks pemakaman ini,selain Arya Wasangkara, juga dimakamkan kyai-kyai lain yang turut berjasa dalam pengajaran agama islam dan perjuangan melawan penjajah.

Di seberang makam kelak  juga akan dibuat lapangan tempat upacara berlangsung yang menghadap ke makam, begitu ujar  salah seorang sesepuh masyarakat Lengkong Kulon yang saya temui di komplek makam. Kapan peresmian TMP ini dilakukan ? saya belum mendapat informasi yang tepat.

SIAPA ARYA WANGSAKARA ?

Raden Arya Wangsakara (R.A. Wangsakara) adalah seorang ulama atau kiai yang berasal dari Sumedang  Jawa Barat. Beliau merantau ke wilayah Tangerang karena tak sepaham dengan saudaranya yang berpihak kepada penjajah. 

Dalam pengembaraan Aria Wangsakara memilih daerah ditepian sungai sebagai tempatnya bermukim dan mengajarkan agama islam dengan cara mendirikan pesantren dan mendirikan mesjid.  Sama seperti pesantren di daerah Kalipasir dan di daerah Grendeng juga berada di tepi sungai Cisadane, karena santri harus dekat dengan sungai untuk memudahkan berwudhu kata sesepuh yang berbincang dengan saya.  

Arya Wangsakara memiliki dua istri, istri yang pertama berada di sebelah barat desa dan istri keduanya berada di sebelah timur desa.  Pesantren yang didirikan Arya Wangsakara berada di barat desa, itu sebabnya ada sedikit gurauan dari orang Lengkong, bahwa orang timur lebih pesolek dan lebih cantik karena istri kedua Arya Wangsakara berasal dari sana, sedangkan orang barat lebih religius karena istri pertama dan pesantren ada di wilayah barat.

Kini rumah bekas istri pertama Arya Wangsakara masih ada namun sudah mengalami banyak perubahan ( sayang saya lupa foto rumah itu) hanya tersisa pohon asem besar sebagai penanda atau pintu masuk menuju desa itu. 

Sayang tak banyak dokumen tentang Arya Wangsakara yang bisa saya peroleh, seorang bapak yang menemani saya bercakap-cakap bersedia mengantarkan saya ke seorang sesepuh yang rumahnya di daerah Curug Tangerang, beliau bilang orang itu memiliki silsilah lengkap Aria Wangsakara. ( kapan-kapan kalau ada waktu saya ingin sekali melihat dokumen itu)

PERTEMPURAN LENGKONG

Selain sebagai ulama, Arya Wasangkara juga juga ikut aktif berjuang melawan VOC. Semangat melawan penjajah dari Aria Wasangkara diteruskan penduduk setempat pada masa penjajahan jepang, nenek dan kakek saya dulu sering bercerita mengenai perjuangan melawan NICA di desa Lengkong.
Bukti adanya pertempuran melawan penjajah ada di monumen perjuangan Lengkong yang terletak di seberang sungai Cisadane dekat air mancur BSD meski sebetulnya pertempuran itu ada di desa saya, Desa Lengkong Kulon seberang kali cisadane.

Dulu waktu saya masih kecil, di sela-sela pekuburan karet masih nampak beberapa makam pejuang yang gugur pada pertempuran itu, saat pembangunan perumahan BSD, makam-makam itu direlokasi ke TMP Seribu, sedangkan bekas markas Jepang tetap dipertahankan dan dibuatkan monumen yang lebih bagus lagi. 


Dengan bukti historis diatas, tak salah rasanya jika Lengkong Kulon saya sebut sebagai Desa Perjuangan Tangerang dan pantas sekali jika TMP Kabupaten Tangerangpun berada di sana.


Tulisan ini sudah saya posting di  kompasiana




Saturday, July 16, 2011

[6th Anniversary Nawhi] - Jin Botol Ganteng Dari Malang

Saya lupa, sudah berapa lama ya saya kenalan dan jadi contactnya Ihwan. Ini juga  gak disengaja karena sering simpangan di lapaknya teman lain, saya lihat ini orang komentarnya suka lucu2 gitu, saya memang paling seneng sama orang yg lucu2 kesannya gak punya masalah, meski gak tahu yang sebenarnya, jangankan di dunia maya, di dunia nyata aja sering gak ketebak koq orang lucu sebtulnya juga punya banyak masalah. 

Yang penting saya nge-add aja deh, apalagi waktu saya lihat di blognya, ternyata cukup rajin posting blog bukan sekedar posting QN.  
Biasanya saat baru nge-add teman baru saya suka PM-PM-an kenalan, manggilnya enaknya apa dan sebagianya. Berhubung Ihwan ternyata umurnya jauuuuh di bawah saya ( saya sudah mengenal cinta, Ihwan baru mengenal dunia), jadi saya panggil nama aja ya Wan :-) 

Kalau dulu diawal-awal Ihwan jadi kontak saya dan saya ditanyakan Kesan yang terlintas di pikiran saya saat mendengar nama nawhi.multiply.com?, satu jawaban saya : keren ya anak muda ini sudah bisa bikin buku.  Tapi berhubung pertanyaan baru dibuka sekarang,saya punya kesan lain kalau mendengar nama nawhi multiply.com , ooo... ini MPnya orang Malang yang narsis abis itu yaaaa.. eh gossipnya dia lagi patah hati yaa.. eh jadian sama yang mana akhirnya ?

Tapi jangan salah juga, dibalik kenarsisannya, saya salut juga dengan rajinnya Ihwan posting blog, ini orang koq hampir tiap hari posting blog, sehari bisa lebih dari 2 postingan, kapan pacarannya eh..kerjanya ?? .

Dan ada  postingan anak muda ini yang cukup memberi inspirasi , diantaranya Frenemy ` meski awalnya saya agak bingung mana teman saya yg masuk kategori ini, eh Ihwan ngasih clue yang menurut saya cocok sekali, yg tampak di depan mata, sejak itu.. ada Bude Emy Frenemy di rumah saya. :-)  eh ini inspirasi boongan deeh. 
Tulisan inspirasi beneran ada di tulisan ini You Know Me So Well?. Saya jadi malu, beneran malu apalagi saya pada dasarnya pemalu meski gak pernah malu-maluin. Saya malu lho, diantara 300-an kontak MP saya di luar teman milis balita-anda, tak ada yang saya ketahui secara lebih dalam, kenal gitu-gitu aja,sekedar berbasa-basi di kolom 2 cm.  Gimana mau Know So Well wong kopdar aja gak pernah ikut..*ngelirik Mbak Arie, mohon di maafken, tgl 23 sy gak bisa ikut kopdar juga, jadwal nyekar*.

Postingan2 yang Ihwan yang paling saya suka, semua Meme Book yang Ihwan Posting dan review2 tentang bukunya ( males nulis linknya, kebanyakan hehehe).

Postingan Ihwan yang paling gak di suka apa ya itu saya lupa lagi linknya, tentang Ambar dan Santi kalo gak salah, saya gak suka karena gak ngerti critanya hahaha, sekalian deh ini saya kategorikan postingan yang geje aneh dan absurd aja ( ben cepet hihi) .

Bagian akhir ini yang agak berat, minta saran dan kritik untuk blognya atau Ihwannya ?  Kalau untuk blognya, hmm.. itu prifile picturenya dari pada sama kincir angin mendingan foto yang bedua botol kecap, tampak lebih mesra hahaha..gak keliatan seperti Jin Botol koq :-)


Kalau saran buat Ihwan pribadinya cuma satu, Jangan Takut , jangan menyerah untuk mencari jodoh, kalo pacar meledak-ledak siram karung basah aja. 


Eh ini belum tanggal 20 kan ? belum telat kan untuk nunggu kripik buah ?

Wednesday, July 13, 2011

Ortu Polah Anak Kepradah

26 Tahun lalu di sebuah Sekolah Menengah Pertama di  Tangerang
"Yono, elo dipanggil  Pak Udin ke ruangan guru tuh, penting"
"Mau ngapain Pak Udin manggil gue "
"Gak tahu Yon..urusan team sepak bola kali"

Maryono segera ke ruang guru menemui pak Udin, tak lama kemudian keluar lagi dan langsung marah-marah "sialan lu , ngerjain gw lu ya.."

26 Tahun kemudian, di sebuah Sekolah Dasar di Jakarta, anak kelas 3 sedang istirahat.

Prisca : Del, elu di cariin bu guru tuh.
Della   : Bu gurunya di mana ?
Prisca : Di ruang guru
Della   : Yuk anterin gw ke ruang guru
Prisca  : Gak mau ah, elu aja

Della jalan menuju ruang guru, mengetuk pintu ruang guru
"Misi bu.. bu Lesni cari saya , ada apa bu ? "
Bu Lesni : Engga, ibu gak cari kamu, kata siapa ibu cari kamu ?
Della : kata Prisca bu.
Bu Lesni : Senyum-senyum dan berkata, ya udah kamu balik lagi sana main.


*ortu polah  anak kepradah*



Friday, July 8, 2011

Kopdar MPID, ikutan gak yaaaa.....

Ngomongin masalah kopdar MPID dan berbagai lomba ,pengen rasanya saya ikutan di tgl 23 Juli itu , masa sih sudah lebih dari 5 tahun ngempi gak pernah sekalipun ikutan kopdar. Cumaaaa... pas di lihat-lihat nama-nama kontak baik yg udah daftar mau hadir di ultah MPID maupun nama-nama kontak yang dinominasikan sebagai yang ter-ter, koq banyak yang ternyata belum jadi kontak saya,kalau di hitung-hitung berapa ya..10-an orang kali ya yang pernah ketemu dipersimpangan, tapi gak tegoran, ada juga yang kontak saya tapi gak di jakarta dan belum ada di daftar hadir. Jadi agak ragu2 juga deh mau ikutan kopdar. ikut gak ya...beneran ragu deh.  hmmm karena saya ini tipe yang pemalu, yang kurang bisa nimbrung di suatu tempat dan suasana baru dimana tak ada seorangpun yang pernah kenal. saya...gimana ya..*garuk-garuk kepala belom keramas*

Nyesel juga saya kurang gaul di MP :-)

Wednesday, July 6, 2011

Tetaplah Bergaul Meskipun Jobless

Tba-tiba saya kangen sekali dengan teman lama saya yang hampir setahun ini putus kontak, saya coba cari nomor HPnya ke teman lain dan menelponya. Nomornya aktif tapi gak diangkat, berkali-kali terus begitu. Saya sms sambil menyebut nama saya di smsnya  juga tak dibalasnya.

Saya coba menghubungi teman lain yang mengenalnya,rupanya teman saya yang tak membalas sms itu saat ini sedang jobless. Dia keluar dari kantornya dengan alasan yang tidak ada yang tahu.
Keadaannya yang jobless hampir setahun inilah yang membuatnya tidak mau lagi berhubungan dengan teman lamanya termasuk saya dengan alasan malu karena jobless.

Kemarin saya chatting juga dengan  teman lama lainnya, saya tanya ke dia, kenapa jarang ikut kumpul-kumpul sama teman SMP,padahal sering ada acara kumpul bareng teman di daerah yang sama dengan dia tinggal.  Ternyata alasannya sama, malu ngumpul dengan teman karena jobless, pengangguran, tidak punya kerjaan.

Tidak mendapat pekerjaan atau kehilangan pekerjaan  acapkali membuat  seseorang menjadi depresi,cemas dan malu.
Juga bisa menyebabkan seseorang tidak memiliki motivasi untuk melakukan sesuatu di luar rumah,takut digunjingkan sebagai pengangguran dan sebagainya, ujungnya tidak percaya diri untuk bergaul bahkan dengan temannya sendiri.
Saya memakluminya kalau ada orang atau teman yang seperti itu, namun saya menyayangkan hal itu terjadi.
Saya prihatin dengan kondisi teman saya ini, mau bantu mencarikan pekerjaan buat dia bukan hal yang mudah, saya hanya  bisa  bantu dengan memotivasinya berdasarkan pengalaman saya yang pernah beberapa kali jobless dan 2 kali diantaranya menjadi korban PHK.

(*Pengelaman Jobless saya   kapan-kapan aja deh akan saya share *)

Sekedar solusi buat teman-teman yang sedang jobless  :
1. Coba deh jangan mengurung diri di rumah, tetep gaul dan temui teman-teman anda. Kalau malu bertemu dengan teman yang pekerja, coba temui teman2 sesama pengangguran namun positif, siapa tahu mereka juga bosan jadi pengangguran dan mau berubah, sukur-sukur bisa berbagi lowongan kerja.

2. Temui teman yang kira-kira bisa membantu mencari kerja, jangan malu untuk mengatakan kalau sedang jobless

3. Jangan bosan untuk membaca lowongan pekerjaan di koran, di internet, datang karir expo dan sebagainya.

4. Jaga penampilan diri, jangan mentang-mentang nganggur penampilannya acak-acakan. Tetaplah berpikiran bahwa kapan saja panggilan untuk bekerja bisa datang. Jadi, harus tetap memperhatikan penampilan dong, model rambut juga jangan gondrong gak jelas, cara berpakaian jangan dekil, badan juga di jaga, jangan terlalu gendut atau terlalu kurus jadi kesannya gak enak di lihat. Apalagi wajah, harus selalu segar dan bersih, siapa yang mau mempekerjakan orang gendut, dekil, muka layu.

5. Kalau melamar pekerjaan atau mengirimkan CV, sedapat mungkin di CV tutupi kesan kalau kita sedang jobless,tulis saja apa kegiatan anda selama jobless, entah bisnis ini itu atau berkegiatan sosial, seminar dan sebagainya.

6. Yang paling penting, terus berdoa jangan berhenti berharap dan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan baru.

Tidak mau sitgma pengangguran melekat kan ? berfikir positif lah, sadari bekerja itu tidak selalu melulu harus di kantoran dan dengan orang lain atau  suatu institusi. coba ciptakan lapangan kerja sendiri. Mulai saja dari usaha kecil, yang penting positif dan nggak membuat kita berpikir negatif apalagi berbuat negatif..



*gambar : punya ngerumpi.com*

Saturday, July 2, 2011

New Friendster, Penuh Dengan Game

Waktu ada pengumuman kalau Friendster ( selanutnya saya singkat FS aja deh), saya mendadak teringat kalau saya punya account FS yang sudah lama gak di tengok.
Untungnya setelah berkali-kali coba login berhasil juga saya masuk ke FS..


Ya ampuun ternyata banyak teman-teman saya di FS juga pada kangen FS, lihat deh status2 mereka di FS ( eh status di FS namanya apa, saya lupa )
















Berhubung waktu itu belum jelas gimana nasib FS kelak, saya copy beberapa tulisan di blog FS saya dan foto2 saya di sana.

Eh..hari ini saya baca, FS katanya tidak jadi ditutup tapi berubah jadi jejaring sosial khusus untuk penggemar game.

Meski saya bukan  gamer, tapi anak-anak saya penyuka game, saya penasaran mau lihat seperti apa game-game di FS. Sayangnya berkali-kali buka account yang beberapa waktu lalu masih bisa, hari ini gagal total, jadi saya terpaksa membuat account FS baru, hilang deh teman2 lama saya di FS :(

Ini penampakan FS saya yang baru


Game-gamenya lumayan banyak ( tapi saya baru coba 1 game aja ..)  yang ini


Ada fitur wallet untuk menyimpan rewardnya, tapi saya juga gak tahu ini nantinya rewardnya mau diapain, belum sempat explore karena keburu di bajak Della untuk lanjutin maen gamenya.

Buat yang doyan game dan pernah punya account FS,coba deh buka lagi FS nya. Oh ya katanya juga nih, FS ini bisa di buka dengan account Facebook juga lho..
ini juga saya belum coba, karena account FB saya sudah matiiiii...innalillahi :(


Wednesday, June 29, 2011

Dhani, Mimpi Di Siang Bolong

Suatu hari saat saya sedang libur dan ada di rumah, anak lak-laki ABG kira2 SMP sekolahnya nyelonong masuk ke dalam rumah, diambilnya setoples kue kering dan langsung di bawanya ke luar rumah, asik menikmati kue kering colongan di atas tumpukan pasir.
Tentu saja saya teriak, "haiii !!! siapa kamu, enak bener nyelonong masuk rumah ngambil makanan orang tanpa permisi !!"
Tapi dia cuma tertawa-tawa.. dan saya makin bingung.

Hari lain, kembali dia nyelonong masuk rumah saya yang kebetulan pintunya terbuka, kali ini anak itu langsung buka kulkas dan membawa lari botol coca cola besar dan meminumnya tanpa perasaan berdosa.
Saya bener-bener marah, dan langsung melaporkan kelakuan anak itu ke Pak RT.

Di rumah pak RT saya lihat bu RT sedang menyapu beling-beling yang berserakan di rumahnya. Ketika saya melaporkan kelakuan anak nakal itu, Bu RT juga malah curhat, beling-beling ini juga kelakuan anak itu. Bu RT sama bingungnya entah anak siapa dia.

Berdua Bu RT, naik motor honda repsol warna orange merah akhirnya saya berkeliling mencari rumah anak itu. Dari petunjuk orang-orang yang mengenal anak itu, kami pun masuk ke sebuah rumah yang sangat sederhana di ujung kompleks. Rumahnya sejuk karena banyak pohon, anehnya pohon di rumah itu semua berjenis daun mangkokan dengan berbagai warna. Saya sangat tertarik dan mengagumi pohon-pohon itu sambil mengetuk pintu.

Tak lama kemudian keluarlah ibu pemilik rumah dan menanyakan maksud kedatangan kami.
Saya dan Bu RT memperkenalkan diri dan menanyakan apakah benar ini rumah anak yang nakalnya luar biasa yang sudah membuat ulah di lingkungan kami ?
Ibu itu wajahnya langsung berubah, tanpa pamit, dia langsung memanggil ke luar suaminya.

Sambil mengamati sekeliling dalam rumahnya sambil berdiri, karena saya hanya melihat satu bangku plastik seperti di tukang bakso di dalam rumah itu, itupun sudah di duduki ibu si empunya rumah.
Nampaknya pemilik rumah ini adalah pengrajin kaki dan tangan palsu, ada beberapa tangan dan kaki palsu yang sudah jadi.
Saya tanya ke si ibu yang asik mengutak atik hp, apakah ini kaki dan tangan palsu buatan sendiri ?
Ibu itu acuh tak acuh menjawab, "gak tau.. itu suami saya yang buat."
Ibu pasarkan di mana ?
Ibu itu tak menjawab, tak lama kemudian suaminya keluar dan tetap sambil berdiri suami ibu itu meminta maaf kelakuan anaknya. diberitahunya bahwa anaknya bernama Dhani ( pake H).

Bapaknya Dhani pun bercerita penyebab kelakuan Dhani yang seperti itu terjadi sejak Dhani tersambar petir namun selamat, efeknya telinga Dhani agak tuli dan kelakuannya sudah di kontrol. Apalagi bapaknya cuma pengrajin kecil, sementara ibunya ibu rumah tangga yang kurang memperhatikan anak dan keluarga, ibunya lebih asik main hp dan keluyuran.
Dhani punya 2 saudara laki-laki dan 1 saudara perempuan, Dhani anak ke 3.

Ketika sedang asik saya dan Bu RT ngobrol dengan Bapaknya Dhani, Dhani dan 2 kakaknya pulang dari sekolah, Dhani kaget melihat saya dan bu RT ada di rumahnya. Dhani langsung mau kabur, namun kedua kakak lelakinya cekatan dan langsung menangkapnya.

Saya dan Bu RT mau coba bantu untuk penyembuhan penyakit Dhani dengan memberikan informasi ke mana Dhani harus di bawa. Bapaknya Dhani bilang, dia sudah ikut satu perkumpulan penyembuhan penyakit ini, bahkan bapaknya Dhani kemudian memutar film yang bercerita tentang anak-anak yang kondisinya seperti Dhani.  Dhani pernah dibawa ke perkumpulan itu, namun Dhani berontak dan kabur. Akhirnya semua menyerah, Dhani dibiarkan dengan kondisinya seperti itu, dan begitulah, hari demi hari akan ada orang-orang seperti saya dan Bu RT yang datang komplen ke rumahnya.

Saya tidak bisa bantu banyak akhirnya, saya cuma berharap Dhani bisa berubah dan tak merugikan orang lain, atau tidak ditangkap polisi dan dan jadi korban kebrutalan orang yang kesal dengan kelakuannya.
Rupanya bapaknya sudah pasrah, sementara ibunya tetap cuek dan dengan santainya bilang, "gebukin aja sekalian.."  katanya sambil tetap main HP, kali ini sambil tiduran di bangku kayu di bawah pohon.

Saya dan Bu RT permisi dari rumah itu dengan trenyuh... dan kemudian saya terbangun karena tiba-tiba Della "teriak ibuuuuu...game Jojo Fashionnya error, gak bisa jalan..!

Mimpi di siang bolong yang terasa nyata, entah apa maknanya...

jangan-jangan peringatan buat ibu-ibu eh saya deng yang keseringan maenin HP :-)


Wednesday, June 22, 2011

Pengendara Motor Cilik

Mudahnya ( bukan murahnya ) membeli motor dan beragam jenis motor saat ini membuat semakin banyak pengendara cilik yang bersliweran di jalan raya terutama di komplek perumahan atau di seputaran jalan perkampungan.

Pengendara cilik dalam hal ini kira-kira anak seusia SMP ke bawah, sering kali terlihat mengendarai motornya tidak dengan perhitungan yang matang,ngebut dan serobot seenaknya, belok tanpa perhitungan, masih mending kalau pakai helm, ini kebanyakan tidak  pakai helm, itu sebabnya saya dan suami biasanya malah mengalah jika ada pengendara cilik yang melintas mendahului kami atau juga berhati-hati jika di depan kami ada pengendara motor cilik.

Seperti yang terjadi pagi tadi di kawasan lampu merah setelah kuburan Joglo, diantara kerumunan motor yang macet menunggu lampu lalu lintas berwarna hijau, saya lihat seorang anak kecil kira-kira sebesar Seno, malah mungkin lebih kecil lagi karana kakinya belum sempurna menyentuh aspal jika duduk di atas jok motor ( Seno mah udah nyentuk aspal), meliuk-liuk mencari celah yang dapat di lalui motor scoopy putihnya.
Dan hebatnya lagi... diantara sekian banyak pengendara motor dewasa, hanya pengendara motor cilik itu yang berbeda, selain cilik juga satu-satunya pengendara motor yang tidak memakai helm.


Ketika anak itu tepat di samping saya, saya sempat berkata " woi !! helmnya mana, belom punya SIM udah ke jalan raya, ditangkep polisi lu !!"
Dasar bocah, anak itu cuma menjulurkan lidah ke arah saya ..
Saya berharap ada polisi yang biasa berdiri di lampu merah menangkapnya, ternyata nasib baik buat pengendara cilik itu, tak ada polisi dan diapun lolos dari lampu merah, langsung ngebuuuut. meliuk-liuk lagi bahkan nyaris membuat satu motor nge-rem mendadak, dan berbelok tanpa sen masuk ke sebuah apartemen di samping superindo.

---
Bagi saya pribadi, yang punya anak laki-laki seusia pengendara cilik tadi, tak akan pernah mengijinkan anak saya untuk belajar mengendarai motor jika belum SMA meskipun Seno setiap kali melihat ada motor honda repsol warna orange ala Stoner di pameran-pameran selalu di dekatinya, saya tetap pada pendirian, gak akan pernah kasih Seno naik motor sampai waktunya tiba.

Saya gak punya nyali seperti Mbak Shanti yang mengijinkan anaknya Iyog  yang seusia Seno balapan motor cross ( eh bener gak Mbak namanya motor cross ? ) meskipun saya  sebetulnya pengen deh liat Seno seperti Iyog .
Masih terbayang juga di mata saya kesedihan seorang bapak teman kantor saya kira-kira 9 tahun lalu yang kehilangan laki-laki satu-satunya yang masih SMP di jalur maut Jl. Saidi Raya.
Di keluarga sepupu suami saya di Semarang, dua anak remaja bersaudara mati muda di jalan raya ketika berbarengan berangkat ke sekolahnya.

Celaka memang bisa terjadi di mana saja, pengendara maupun pembonceng motor, namun saya memilih menghindarinya dengan cara tak memberikan ijin pada anak untuk menjadi pengendara motor cilik.

Semoga para orang tua mengerti tentang resiko kecelakaan lalu lintas terhadap anaknya yang masih kecil dan belum memilik SIM.