Makan siang kemarin saya nyaris tersedak menyaksikan tayanga berita di televisi di rumah makan padang tempat saya makan. beritanya tentang sidang AN dan MR, dua terdakwa bocah murid Sekolah Dasar Dupak Masigit, Surabaya, Jawa Timur. Keduanya dinyatakan bersalah oleh hakim Pengadilan Negeri Surabaya karena telah menganiaya siswa SD lainnya, anak seorang pengacara
Di Luar Pengadilan, belasan teman-teman dan guru mereka berdoa dan menangis sesaat sebelum kedua terdakwa memasuki ruang sidang anak di PN Surabaya. Mereka memberikan dukungan moril agar AN dan MR tetap tegar mengikuti sidang.
Untunglah sang hakim yang mengadili persidangan tanpa memakai pakaian kebesaran hakim ini cukup bijaksana dan memutuskan kedua bocah ini meskipun bersalah keduanya tidak menjalani hukuman melainkan dikembalikan ke orangtuanya untuk dibina.
Kutipan dari detiknews.com
---
Saya kembali teringat kasus seperti ini juga pernah terjadi, seorang anak kelas 3 SD dibawa ke pengadilan karena menempelkan lebah ke pipi temannya yang kebetulan anak seorang perwira polisi di Polda Jatim.
Sebagai orang tua yang memiliki anak laki-laki yang seusia anak-anak di atas, saya sunggu bersedih, saya membayangkan andai anak saya yang terkena kasus itu (mudah-mudah tidak ternjadi pada anak saya..amin ). Bagaimana perasaan orang tuanya, bagaimana perasaan anak2 itu Di usianya yang masih sangat muda, mereka harus mengalami proses hukum yang demikian panjang dan melelahkan. Mulai dari tahap penyidikan oleh polisi, penuntutan oleh jaksa, persidangan oleh hakim dan pelaksanaan putusan hakim
Anak saya juga pernah jadi korban pemalakan temannya, pernah juga berkelahi dengan temannya. Namun kasus pemalakan, perkelahian bahkan pengeroyokan mampu di selesaikan pihak sekolah dengan baik dan bijak sana. Orang tua korban pemalakan maupun orang tua korban pengeroyokan masih mempercayai sekolah sebagai lembaga yang mampu memberikan pendidikan dan pengajaran bagi anaknya supaya tidak terjadi perbuatan seperti itu lagi.
Andai saja, semua orang tua mampu menjaga emosi dan tidak bersikap egois, saya yakin peristiwa pemalakan, perkelahian dan pengeroyokan anak, tidak perlu di selesaikan di meja hijau.
Buat Orang tua dan juga guru sekolah, mari selesaikan setiap masalah anak dengan hati dan kepala dingin,sadar dan mari kita bedakan dulu apakah kasus yang menimpa anak merupakan kejahatan anak atau sekedar kenakalan anak sebelum saling lapor.
Anak-anak adalah tanggung jawab orang dewasa untuk membimbingnya ke arah yang lebih baik, manakala pribadi anak mulai menyimpang. mari luruskan jangan pikir sarat lakukan demi pribadi muda berahklak mulia.
Meniru jargonnya Mr Obama ketika mampir ke negara kita, Unity is diversity, saya juga mengajak kepada semua orang tua untuk bersikap respect for diversity, sikap saling menghargai terhadap perbedaan individu pada semua tingkatan, yaitu antara siswa dengan siswa, orang tua dengan siswa, siswa dengan guru, dan orang tua dengan orang tua, orang tua dengan guru. Niscaya andai saja semua dari kita punya respect for diversity tidak perlu lagi ada kasus anak SD yang di meja hijaukan . Semoga..
Foto2 dari google
.
3tahun kedepan kira2... situasi anaku kala skul gimana ya bu??
ReplyDeletessttt... btw mira W.. mira W?
kog ga pasang foto seno ato della di sekolah gitu?
ReplyDeleteiya sih masalah anak2 kalu bisa diselesaikan di sekolah dan kekeluargaan.. kalu orangtua punya kuasa, emang suka gitu disini.. heraaaaannn..
nyaris tersedaknya pake batuk2 ga? :D
menganiayanya sampe diapain tuh anak ? .. siap siap obat batuk teh sebelum ngempi .. :d
ReplyDeletemudah2an lebih baik lagi 3 thn ke depan mah Diz..
ReplyDeletehahaha..lupaaaa...keburu ketiduran
besok yaaaa.. or ntar malem sms untuk ngingetin hoiho
Gak punay foto Seno & Della yg bareng guru2 SD, punyanya hehehe..
ReplyDeletepas TK ..
ya..sekali lagi kekuasaan membutakan hati ya Mbak Tintin.
Kemaren tersedaknya krn ngeliat polisi ganteng makan di meja sebrang. tumben ada polisi ganteng :-)
Di keroyok katanya
ReplyDeletebrita lengkap ada di sini .
mungkin krn korban anak pengacara kali, jd dikit2 main sidang...
ReplyDeleteiya baca kasus anak2 skrng serem2, padahal cm berawal dari kenakalan/ keisengan biasa.
aku tadi baca judulnya, kirain Teh Icho mau kasih hormat sama Diversity-nya Ashley Banjo lho ....hihi
ReplyDelete*dasar banci serial dance*
kayaknya klo kasus pengeroyokannya dah agak lama ya?
ReplyDeleteMudah2an kita bisa lebih bijak ya seandainya anak2 kita memikili masalah begitu. *mudah2an gak sampe deh*
Ashley Banjo siapa Mbak Shan ?? hihi gak kenal...
ReplyDeletecritain dong ttng dia
Mungkin juga sudah lama Mbak.. seperti yg saya bilang diatas, proses persidangan itu makan waktu lama mulai dr penyelidikan dan sterusnya
ReplyDeleteAmiin..
Oke deh, sedikit ndongeng ya :)
ReplyDeleteAshley Banjo itu blasteran Nigeria-Inggris, kelahiran thn 1988, pemimpin group street dancer yg namanya Diversity
Group Diversity ikut acara Britain’s Got Talent season 3 (2009), dan menang (yg ada penyanyi Susan Boyle itu lho, pemenang no 2)
Skrg Ashley Banjo jadi salah satu juri di acara Got to Dance UK (lagi tayang di Starworld). Dan ikut main di film Street Dance yg sekarang lagi tayang di XXI.
Wow !! singkat tapi padat. nice info Mbak Shanti.
ReplyDeleteGanteng juga ya si Ashley Banjo itu.. alisnya maaak.. gileee
Amin cho, kecuali kalo ortunya ngeyel ..ha.hah.a.
ReplyDeleteNah..kasus di atas mungkin salah satu penyebabnya orang tua ngeyel
ReplyDeleteHe..he.he.atau sekedar ingin unjuk kekuatan, atau mungkin supaya yang lainnya jadi kapok.
ReplyDeletewuaduhh.. serem bangett.. untung aja pas dapetin hakim yg baik.. *_*
ReplyDeleteaku baru tau..ternyata anak SD pun bisa di meja hijau-kan ya... :(
ReplyDeleteBiasalah mental2 pejabat sudah nular ke mana2.. mentang2 ada kekuasaan..
ReplyDeleteIya, bersyukur hakimnya masih punya nurani
ReplyDeleteKalo gak salah diatas 8 tahun atau 12 tahun ya yg bisa di penjara.
ReplyDeletecari sumber di google cuma dpt ini.
Pasal 26 ayat (1) Undang-undang No. 3 Tahun 1997 tentang Peradilan Anak yang menjelaskan kalau hukuman penjara bagi Anak Nakal adalah 1/2 dari hukuman apabila kejahatan tersebut dilakukan oleh orang dewasa.
Smoga neng peli or temen yg lain yg ngerti bisa jwab
Ortunya lebay ya teh
ReplyDeletemoral of the setori : jangan deket deket anak pejabat/petinggi hukum deh. banyak yang lebay ortunya :-(
ReplyDeleteIya emang Na.. menurut gw jg lebay tuh ortu
ReplyDeletenah..nah..betuuulll...
ReplyDeletekadang2 urusan anak2 bikin ortu emosi berlebihan ya...sy yakin yg nuntut2 gini kan maunya ortu kenapa gak coba jalan damai dulu klo terulang lgi ya apa boleh buat
ReplyDeletekatanya jalan damai sudah pernah di jajaki, tp ortu gak puas.
ReplyDeletenamanya manusia.. sekali lg tergantung kita, puas atau tidak puas. kalau nurutin emosi manusia gak ada puasnya
kalo anak berantem. ortu memang suka lebih kekanak-kanakan dibanding anaknya kok..
ReplyDeleteIya ya.. anak udah maen bareng lagi, ortunya masih cemberut2
ReplyDeleteGimana perkembangan mental si anak yang diadili di meja hijau cuma gara-gara kenakalan anak-anak....?
ReplyDeletengeriii.. itu yg gak dipikirin sama si pelapor kali ya. atau justri si pelapor puas ngeliat anak2 itu ketakutan di depan meja hijua.. *gokil !!
ReplyDelete