Di Museum ini, sebelum saya masuk ke dalam, berhubung perut sudah agak lapar, saya menikmati dulu tahu gejrot dan es kelapa muda.
Selanjutnya ketika teman-teman yang lain mulai beristirahat makan siang di bawah pohon beringin yang rindang, saya baru sempat memasuki museum. Untungnya masih ada beberapa orang yang juga belum selesai berkeliling di temani Pak Suwarjo pemandu dari museum yang menjelaskan semua koleksi museum.
Jangan bandingkan Museum Banten ini dengan museum di Jakarta, jauh sekali bandingannya..
Baru masuk museum langsung di suguhi pemandangan gerabah seperti gerabah plered atau kasongan dengan tulisan besar-besar di dinding. Menengok ke kanan, dan ke kiri ada arca mandi, ada lukisan sultan Banten entah yang ke berapa.
Terus berkeliling sampai seluruh koleksi selesai di jelaskan pemandu, waktu yang di perlukan kurang dari setengah jam karena koleksinya yang tidak terlalu banyak. Secara keseluruhan, koleksi museum cukup menggambarkan ada sejarah dan kehidupan sehari-hari penduduk Banten dan kesultanannya.
wah... pohonnya spt wingit.. :)
ReplyDeletepasti dah berumur ratusan tahun ya?
Luar biasa, jaman dulu sudah mengenal pipa
ReplyDeleteMesin cetak ini tahun berapa, bu?
ReplyDeleteSaya pernah lihat mesin cetak spt ini dulu waktu SMP di Museum Mpu Tantular Surabaya.
penutup sumur ?
ReplyDeleteantik...
ReplyDeletemas Seno & mbak Dela gak ikut ya tante...
ReplyDeleteGak nanya aku ini pohon sdh berumur berapa..tp yg pasti menyejukkan duduk di bawah pohon ini
ReplyDeleteOrang Belanda yg ngajari, Belanda kan terkenal bagus ilmunya kalo tentang saluran air.
ReplyDeleteWaduuuh..tahun berapa ya, sy kurang detil ngeliatnya. ini aja nyaris tak terlihat oleh saya krn di simpan di satu ruangan, gak gabung dengan koleksi lainnya.
ReplyDeleteitu lho... apa ya, sumur di bawahnya itu, di kelilingi ginian Res..
ReplyDeleteiya yaa.
ReplyDeleteGak ikut.. Kan Mas Seno & Mbak Della lagi UAS, jd harus belajar di rumah :-)
ReplyDeletehebat nih pipa dari tanah liat...nga kebayang kalo bikin pipa yang panjang berapa sambungan ya hihihihi
ReplyDeletesampai dibuatkan replika-nya..hebaatt
ReplyDeletebisa bikin pabrik pipanya dulu Kris :-)
ReplyDeleteBuat ngeramein koleksi aja..tp hebat lah, sayang gak bisa duduk di dalam rumah itu
ReplyDelete