Monday, August 13, 2007

The Best Ibu tiri

The Best Ibu tiri

 

Acara kawinan Wanto anaknya sohib gue  serasa acara kawinan salah satu temen kerja gue, krn di sana gue lihat banyak temen kantor yang dating.

Di Acara ini gue jadi teringat masa2 perkawinan gue dulu yang sarat dengan nuansa jawa dah lama banget gak ngikutin perkawinan acara Jawa gini.

Dan dikawinan ini juga gue teringat salah satu kakak gue yang pernah menikahkan anak tirinya. Ada rasa bahagia yang sama yang  gue lihat  dimata sohib gue. Bahagia karena tugasnya mengantarkan anaknya ke jenjang terakhir dalam hidupnya, seperti purna tugas sebagai orang tua. Dan rasanya lebih bahagia lagi Karena status yang disandangnya bukan sebagai ibu kandungnya.. dan itu membuktikan kepada semua orang bahwa tugas mulia seorang ibu bisa dilakoni sampai tuntas meskipun dia hanya seorang Ibu tiri.

Gue pernah Tanya sama kakak gue yang juga seorang Ibu tiri gimana perasaannya setelah menikahkan anak tirinya.. “bahagia dan bangga” . mungkin itu juga yang dirasakan sohib gue saat itu. Gue gak perlu Tanya ke sohib gue, karena dari pancaran mata, dan tatapan ke para undangan gue sudah bisa ikut merasakannya. Buat gue, mereka berdua, kakak gue dan sohib gue adalah contoh suri tauladan seorang ibu tiri yang bisa mematahkan argument bahwa ibu tiri lebih kejam dari ibu kota.

 

Happy Wedding Wanto!

 

2 comments:

  1. gak selamanya ibu tiri itu kejam...

    sekejam-kejamnya ibu tiri konon lebih kejam ibukota..:)

    ReplyDelete
  2. hihi.. iya Ibu kota emang kejaaaaaammm.... macet mulu mbak

    ReplyDelete