Friday, November 19, 2010

Namaku Mata Hari

Rating:
Category:Books
Genre: Biographies & Memoirs
Author:Remy Sylado
Keputusan hakim sudah menyatakan aku harus mati , sudah selesai tinggal menunggu waktunya eksekusi.
--------------
Mata Hari, wanita Belanda berdarah Indonesia ,yang begitu bangga ber-ibu keturunan Jawa, berasal dari Prancis yang mengikuti suaminya yang di kenal lewat iklan pencarian jodoh di surat kabar , Rudolph MacLeod, orang Skotland yang bekerja sebagai opsir untuk ketentaraan Belanda di Indonesia.

Perasaan sakit hati kepada suaminya yang gemar melacur sehingga menyebabkan kedua anaknya tertular sifilis ( dan kemudian mati ) dan juga perlakuannya yang kasar kepada dirinya membuatnya memberontak membalas dendam pada suaminya dengan nekat membuka celana dan mengangkang untuk senang-senang dengan sejumlah lelaki terutama dari kalangan perwira dan pejabat tinggi negara sampai akhirnya dia menjadi sundal kelas tinggi, sembari terus menari telanjang sampai kemudian menjadi mata-mata doble agen untuk Prancis dan German. Dua pihak bangsa yang sengit berperang dalam Perang Dunia I.

Dari tulang rusuk adam aku membaca : Hawa dicipta
Dari selingkuh suami aku berkata : istri membalas ( hal 43)

Sambil menunggu vonis pengadilan militer, sorang rahib Jesuit yang dipanggilnya Père dan biarawati yang di pangilnya Soeur selalu datang untuk berdoa dan memberi kekuatan kepada Mata Hari meskipun sudah lama matahari meninggalkan gereja dan lebih sering bersumpan demi ibuku , bukan demi Tuhan.

Mata Hari akhirnya di eksekusi pada tanggal 15 Oktober 1917, tanpa ikatan kain hitam di mata, tanpa sehelai benang di tubuh karena ingin tubuhnya bebas dari segala beban peradaban Bart yang dianggapnya palsu. Matahari mati dengan menyebut nama Tuhan.

-----------
Namaku Mata Hari, buku ini sudah di muat koran kompas cetak dalam cerita bersambungnya sekitar 123 episode (4 bulan lebih), Karya Remy Silado.
Banyak kata-kata menarik dari Mata Hari di buku ini tentang Tuhan dan Cinta, salah satu kata-kata yang mantap buat saya adalah " lebih baik MURTAD daripada MUNAFIK"

(keburu ada tamu, stop dulu ), yg mau download e-booknya, cari di sini
http://www.findtoyou.com/ebook/namaku+mata+hari.html

6 comments:

  1. kalo saya pernah denger jaman Belanda dulu memang ada mata-mata perempuan (dengan cara menjadi penari hot n pelacur kelas elite) dari Russia namanya Matahari juga.
    apa ini orang yang sama?

    ReplyDelete
  2. - Kalo di buku ini mah matahari dr prancis,tp keturunan blanda jawa

    ReplyDelete
  3. Pernah baca beberapa episodenya di kompas..
    Udah terbit bukunya ya?

    ReplyDelete
  4. Mas Remy.....
    Dalang Publishing yang saya jalanin di sini berhasil mendapatkan hak penerjemahan bahasa Inggris untuk buku ini dari Gramedia Pustaka Utama. Kita akan menerbitkan buku ini di Amerika.
    Saya dan beberapa penulis Indonesia di sini sudah membaca. Bagus sekali...
    Nanti kalo buku terjemahannya sudah jadi, saya akan kasih kabar.

    Mas Remy bisa tolong saya gak untuk dapetin wawancara Remy Sylado melalui video. Saya akan muat ini di website www.dalangpublishing.com. Dan nanti saya juga mau minta wawancara mas Remy Soetansyah dalam hal penerbitan Dalang Publishing yang kita dirikan disini.

    Informasi dan keterangan mengenai tujuan dan misi kita akan saya kirimkan ke email/FB mas Remy. Terima kasih mas.

    ReplyDelete
  5. Mas Remy.....
    Dalang Publishing yang saya jalanin di sini berhasil mendapatkan hak penerjemahan bahasa Inggris untuk buku ini dari Gramedia Pustaka Utama. Kita akan menerbitkan buku ini di Amerika.
    Saya dan beberapa penulis Indonesia di sini sudah membaca. Bagus sekali...
    Nanti kalo buku terjemahannya sudah jadi, saya akan kasih kabar.

    Mas Remy bisa tolong saya gak untuk dapetin wawancara Remy Sylado melalui video. Saya akan muat ini di website www.dalangpublishing.com. Dan nanti saya juga mau minta wawancara mas Remy Soetansyah dalam hal penerbitan Dalang Publishing yang kita dirikan disini.

    Informasi dan keterangan mengenai tujuan dan misi kita akan saya kirimkan ke email/FB mas Remy. Terima kasih mas.

    ReplyDelete