Ini warisan koleksi Ibu yang sudah lama sekali saya simpan, dan terpaksa diberikan malam ini gara2 harta terpendam ini ditemukan Seno dan Della yang ngoprek-ngoprek laci Ibu.
Koleksi ini saya juga sudah agak lupa, dimulai sejak SMA atau sejak kuliah, yang pasti inget setiap kali ke toko buku yang pertama di cari adalah rak postcard.
Waktu itu sih setiap kali ada porstcard baru dan beli, yang ada di pikiran adalah 'suatu saat gue harus foto di sini ' ( boleh dong cita2 hehe..)
Sampai akhirnya ada beberapa tempat yang akhirnya saya bisa ke sana, tapi sayangnya belum semua euy bisa dikunjungi.
Sekarang, postcard2 itu sudah saya berikan ke Seno dan ke Della dengan pesan sponsor bahwa postcard ini adalah koleksi benda bersejarah, yang nilainya sangat tinggi, jadi harus di simpan baik-baik dan bukan untuk mainan.
Seno dan Della suatu saat harus mengunjungi tempat-tempat yang ada di postcard ini.
Selain itu saya juga bercerita bahwa betapa indahnya alam Indonesai, jadi kita harus menjaga keindahan alam Indonesia dan mencintai negara kita.
( cocok gak gw jadi menbudpar ? )
cok lah ceu :P tp saya diajak atuh :))
ReplyDeleteAnaknya turunan Pahlawan
ReplyDeleteGak ada salahnya kalo emaknya jadi Menbudpar
Hehehehe...
Bagus2 teh, postcard nya...
ReplyDeleteSayang budaya kirim2an postcard sudah luntur sekarang
ReplyDeletecucok lah tehhhhhhhhhhh.....tapi gw jalan2 dikasih gretong yeeeeeee hihihiih
ReplyDeleteKangen sm postcard ini,...dulu punya banyak, tp udh habis dikasihin ke temen2 di luar.
ReplyDeletemanteeppp bundaaaaaaa...baraguussssss pisaaann
ReplyDeletehepi wiken yaaa
waaa... kolektor postcard apa penjual nih dulunya ? hahahhaa....
ReplyDelete...Ibu Icho selaku MenBudPar membudayakan MP di kantor dan memelihara budaya blogging di antara karyawan untuk memacu kreativitas dan juga promosi budaya Indonesia di dunia maya :D
ReplyDelete*vote for Ceu Icho*
hayu... saya di ongkosin ya :-)
ReplyDeletehahahhaaa.. cocok teh, siaaap !
ReplyDeletepostcard jadul padahal eta teh Rin.. alus keneh nya
ReplyDeleteIya betul mas.. sudah jarang sekali. pdhal saya masih kepengen lho di kirimi postcard
ReplyDeletegw kasih gretooong.. tapi elo kudu nari cokek dulu ya Hen ..
ReplyDeleteminta ma Seno gih Mel :-)
ReplyDeleteHappy Week end juga Sen..
ReplyDeletemerangkap .. kalo ada yang double aku jual ke temen sesama kolektor hahaha
ReplyDeleteheuheueee.. iraha seremonial na atuh kang
ReplyDeleteKartu pos sudah hampir punah di Indonesia...
ReplyDeletedulu aku juga punya...tapi sekarang gak tau dimana
ReplyDeletesekarang yang masih suka keliatan kartu telepon magnetik :p
tapi aku khusus ngumpulin yang pemandangan bawah laut
Betuuulll.. hihi.. meluncur ah
ReplyDeleteSama Mbak Ika.. aku sempet ngumpulin juga tuh kartu telpon magnetik edisi khusus. apa aja.. masih kesimpen saat Seno sdh lahir juga, tapi skrng entah di mana.
ReplyDeleteskrng mo koleksi apa ya hihihi..
Kok Padang gak ada ya? Jam Gadang, Ngarai Sianok, Sate Padang, Teluk Kabung, Teluk Bayur...halah..
ReplyDeleteAtau saya yg terlewatkan ya?
Hiks*.. kebetulans aya gak nemu postcard itu
ReplyDeletetapi aku inget koq punya postcard ngarai sianok.. koq keselip yaa
No. 34 Danau Maninjau tuh mel !
ReplyDelete