Hujan Es dan Angin kencang di Pd. Betung

Siang kemarin saya tidur siang sendiri, sementara Della asik main game di komputernya.

ngantuk cape dan lemes membuat saya segera terlelap, dan gak sadar kalau hujan turun.

Tiba2 petir sambar menyambar dan Della teriak ketakutan sambil menutup kupingnya.

Segera saya bangun dan saya peluk untuk menenangkannya.. saya lihat dari jendela kamar angin sangat kencang pohon pisang , pohon nangka dan pohon kelapa meliuk-liuk mendebarkan, dan hujan sangat deras disertai hujan pletak pletok dan ternyata itulah hujan es.

Sayup sayup terdengar teriakan takbir dari rumah sebelah, dan teriakan2 di luar rumah, suasana sangat mencekam, saya cuma bisa berdoa dan berpelukan berdua Della, yang ada di kepala saya adalah Seno yang sedang di rumah neneknya.

Saya cuma bisa pasrah dan berdoa semoga angin kencang dan petir segera berhenti.

 

Setelah angin reda, dengan berjas hujan saya keluar rumah melihat keadaan di luar, saya yakin anak kali pesanggrahan yang terletak kurang lebih 200m dari rumah saya sudah meluap karena talang air di belakang rumah dekat dapur sudah luber, dan air sudah menggenangi tempat mencuci.

Saya langsung bergegas ke gubuk tukang kembang langganan saya yang terletak di dalam kebun di sebrang rumah saya, saya mau tahu keadaan penghuni gubuk itu, karena saya tahu pemilik gubuk beserta keluarganya tinggal di gubuk itu dan si ibu sedang dalam keadaan sakit.

Ya Tuhan.. gubuknya sudah hancur, televisi satu2nya barang berharga yang mereka miliki sudah basah dan tertimbun bambu runtuhan gubuknya...kemana penghuninya ? ternyata si Ibu sudah diselamatkan di warnet terdekat.

Saya salut, Pak RT saya berhujan2an langsung mengkordinasi warga untuk membantu yang kesusahan, si Ibupun segera di bawa ke rumah tetangga  yang lain.

Dari gubuk tukang kembang, saya ingat gubuk lain di pinggir kali, pangkalan ojek yang sesekali saya nongkrong buat ngadem di sana.

Gubuk itu tidak hanyut terbawa arus, tapi gerobak rokok yang ada di pinggr kali terjungkal ke dalam kali dan Pak RT dibantu warga lainnya gotong royong menarik gerobak tersebut.

 

Bersyukur, Tidak ada korban jiwa pada kejadian ini,. hanya ada beberapa pohon yang tumbang dan kabel listrik da telepon yang menjuntai, untungnya aliran listrik langsung padam dan beberapa rumah gentengnya mlorot atau asbesnya beterbangan.

Sekolah Seno beberapa gentengnya terlihat bolong.

 

Meskipun hujan disertai angin kencang hanya berlangsung kurang lebih 20 menit, tapi kejadian ini adalah pengalam baru buat saya, belum pernah saya melihat angin dan hujan yang begitu kencang dan lebat, kejadian ini belum seberapa di bandingkan yang terjadi pada daerah lain, membuat saya terus bersyukur bahwa saya tidak mengalami kejadian yang lebih dahsyat lagi.

 

Ssstt.. kemaren saya sempat di wawancara wartawan RCTI Lho.. buat jadi nara sumber seputar Indonesai katanya.. gara2 saya tulis status saya di FB mengenai suasana hujan dan angin di sini.. ah gaya pisan, sayangnya cuma wawancara by telepon aja, coba deh wawancara masuk tipi hihii.. bisa jadi ngartis deh !!.

 

Sampai sore hari para warga masih sibuk membersihkan sisa-sisa pohon tumbang dan bahu membahu membantu tetangga memperbaiki genteng, memotong dahan pohon yang mengganggu kabel listrik atau telpon, juga langsung membersihkan saluran air.

(*Jadi inget, tangga bambu gw belom dibalikin, kemaren yang minjem siapa ya * )

 

Dan... yang selalu bikin BT setiap kali hujan lebat disertai banjir adalah PLN ( pasang Lilin Ni yeeeee ), yang mematikan arus listriknya gak kira2 lamanya.

PLN hampir bikin gw mati gaya, bayangin gak ada listrik, batre Hp tinggal dikit ( karena connect internet terus ). Jam 8 malem terpaksa numpang ngecharge batre di tetangga wilayah jakarta ( yg gak mati lampu ), bukan supaya HPnya terus bisa nge-net, tapi memang untuk emergency.

 

Sampai jam 1.30 malam eh pagi  listrik baru nyala dan saya masih terjaga..