Gempa atau tidak sama aja

Judul di atas bukan berarti gue tidak bersimpati dengan korban gempa

Bukan juga berarti gue gak peduli dengan gempa atau gak takut sama gempa.

Tapi ini sekedar mencurahkan rasa yang gue alami sejak berkantor di Daan Mogot.

Kalau sebelumnya gue berkantor di lantai 7, kalau ada goyangan gempa dan terasa, pasti penghuni lantai 7 sudah saling teriak dan siap2 turun atau cari perlindungan sesuai petunjuk / standar keselamatan yang sudah di ajarkan.

atau ada woro2 dari pihak GAD untuk memberikan petunjuk darurat.

Tapi di sini gak ada, hari pertama dan kedua gue merasakan gempa/goyangan yang hebat.

berhubung masih baru, gue cuma bergumam sambil celingak celingunk .. "waduh gempa" .

Tapi gue lihat penguni lt. 5 koq diam semua, semua asik melototin PC dan gak peduli.

Dua jam kemudia, goyangan kembali, dan mereka juga masiih diam gak peduli.

 

Besoknya, begitu juga, dan nyaris tiap hari gue merasakan gempa. gak tahan akhirnya gue tanya aja ke sebelah meja.

"koq orang sini ada gempa nyantai2 aja sih.."

dan ternyata temen gue malah balik tanya, gempa ? kapan gempa ? 

"barusan..."

"oh.. tunggu aja 1 jam lagi, nanti juga gempa lagi"

"masa sih"...

gue tunggu 1 jam kemudian, memang terasa goyangan.. dan langsung gue teriak " ini gempa.."

temen gue ketawa dan bilang ternyata setiap orang baru di sini akan merasakan gempa tiap hari..

Tau gak itu apa ?? . ternyata di sebelah kantor itu ada jalan kereta.. dan ketika kereta lewat goyangannya terasa seperti gempa. hihi.. jadi gue ketipu saya kereta.

Jadi sejak saat itu gue gak bisa membedakan mana goyangan gempa dan mana goyangan kereta lewat.

 

Dan.. hari ini kalau teman2 milis tidak meributkan gempa di Bengkulu, gue juga tidak merasakan bedanya sama sekali antara gempa bener dan gempa palsu.