Saturday, May 21, 2011
In Memoriam Ustdz Hj. Kak Yoyoh Yusroh
Sms pagi ini yang saya terima dari Ceu Ami cukup mengagetkan saya, isinya berita duka cita yang mengabarkan Kak Yoyoh Yusroh meninggal karena kecelakaan. Terkejut dengan berita itu, Saya langsung telp Ceu Ami untuk konfirmasi, ternyata benar, Kak Yoyoh meninggal karena kecelakaan di Cirebon, rencananya akan di makamkan di Blendung , Batu Ceper Tangerang, di halaman depan rumah orang tuanya.
Berita selanjutnya mengenai penyebab meninggalnya saya baca di detik.com dan media online lainnya, termasuk MP nya Teh Mia.
Lewat tulisan ini, seperti juga Mas Iwan , saya ingin mengenang sosok dan perjuangan Kak Yoyoh yang saya kenal.
Saya kutip sedikit profil dan kegiatannya ( diambil dari berbagai sumber )
Yoyoh Yusroh, Lahir di Tangerang pada tahun 1962. Anak pertama dari 5 bersaudara, Saat ini telah dikaruniai Allah SWT 13 anak (9 lelaki dan 4 perempuan). Memiliki latar belakang pendidikan dari STAI Al Qudwah dan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1982). Bekerja sebagai Pembimbing Utama di Biro Perjalanan Haji PT. Madani sejak tahun 2002. Selain itu aktif juga di berbagai organisasi, antara lain sebagai Pendiri Persaudaraan Muslimah (Salimah) pada tahun 2000, Pimpinan Pusat Badan Kontak Majlis Ta’lim sejak tahun 2000 hingga sekarang, Ketua Yayasan Ibu Harapan sejak tahun 1994 hingga sekarang, Korps muballigh Jakarta sejak tahun 1982 hingga 1984, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sejak tahun 1979 hingga 1980, Pelajar Islam Indonesia (PII) tahun sejak tahun 1980 hingga 1984, dan saat ini diamanahkan sebagai Ketua Imum I International Muslim Women Union (IMWU) sejak tahun 2000. Pernah meraih penghargaan, antara lain dari International Muslim Women Union (IMWU) pada tahun 2000 dan 2003, dan dari Muballigh Nasional (Departemen Agama Pusat) pada tahun 2001. Kiprah politiknya adalah pernah memegang amanah sebagai Ketua Departemen Kewanitaan Partai Keadilan 1998 - 2000. Dan kini duduk sebagai anggota Majelis Pertimbangan Pusat PKS. Di parlemen ia bersama 44 aleg Fraksi PKS DPR RI lainnya, dan bertugas di Komisi VIII. Yoyoh menjadi anggota dewan 3 periode sejak 99. Pernah di komisi pendidikan, agama, terakhir di komisi 1 militer dan intrnasonal.
Desa Blendung Kec. Benda Tangerang, mayoritas penduduknya yang agamis dan sebagian besar keluarga besar organisasi yang saya ikuti tinggal di sana. Itu sebabnya kegiatan organisasi sering diadakan di salah satu sekolah islam di sana,yang lokasinya tak jauh dari rumah ibunda Kak Yoyoh. Rumah ibu Kak Yoyoh juga sering menjadi tempat transit, tempat berdiskusi dan berkegiatan. Kak Yoyoh yang waktu itu masih kuiah di IAIN sudah menjadi penceramah/mubaligh di sana-sini. Kehadiran Kak Yoyoh selalu menarik dan dinantikan kami dalam setiap kegiatannya.
Pertemanannya dengan Ceu Ami kakak saya sewaktu sama-sama kuliah di IAIN maupun aktif di pengurus Besar Jakarta menjadikan Kak Yoyoh beberapa kali menginap di rumah ibu saya dan sebaliknya.
Pernikahan Kak Yoyoh dan Mas Budi adalah pernikahan unik yg pertama kali saya datangi, karena memisahkan pengantin pria dan wanita juga undangan pria dan wanita. Meski Mas Budi pria yang belum lama dikenalnya, bahkan katanya belum sempat bertemu sebelumnya, tapi tak mengurangi kebahagiaan Kak Yoyoh di pernikahannya. Masih terbayang Kak Yoyoh yang mungil dan hitam manis bertambah cantik dengan abaya ( baju muslim terusan ) berwarna putih dan jilbab putih di hiasi melati di atasnya menyambut kedatangan tamu wanita undangannya.
Sejak Kak Yoyoh dan teman-teman organisasinya mendirikan PKS dan masuk parlemen, saya tak pernah lagi bersua dengan Kak Yoyoh,saya cuma membaca dan mengetahui kabar kesibukannya sebagai politisi, pejuang dan pendakwah lewat berbagai media. Namun meskipun begitu, ada hal yang saya kagumi dari sosok Kak Yoyoh sebagai seorang ibu, yang mampu melahirkan dan mendidik 13 anaknya dengan baik. Meskipun aktifitasnya sibuk luar biasa sebagian anak-anaknya berhasil menjadi hafidz (penghapal AlQur’an). Sesuatu yang tak mudah dilakukan anak-anak masa kini dan ibu masa kini dalam mendidik anaknya. 13 putra putrinya semua salih dan shalihah. Paduan sejati antara wanita karir dan ibu rumah tangga. juga istri berbakti
Saya cuma bisa mengirimkan doa dan menitipkan salam untuk keluarga besar KH Abdul Somad di Blendung, untuk Cu'i dan Dun'ay adik-adiknya yang teman SMA saya. Terharu dan bersyukur rasanya saat saya melihat berita di internet Kak Yoyoh pergi dengan senyum, melihat ribuan orang mengantar menangis dan berdoa mengantar kepergiannya. Bahkan Dari jalur Gaza, mujahidin Palestina semua berdoa utk almarhumah, Pasukan perdamaian TNI di Darfur Sudan juga kirim takziah.
Saya yakin, Surga menanti kedatanganmu Kak Yoyoh, Selamat Jalan..selamat bertemu dan berbincang dengan Khadijah ummul mukminin, Aisyah yang hafal 3500 hadits, Ummu Sulaim yang sabar, atau Asma’ yg pandai menyiapkan kendaraan perang suami dan menyemangati putranya utk jihad, sebagaimana sms terakhirmu yang kau kirimkan 48 jam sebelum wafatmu pada sahabatmu.
Labels:
inmemoriam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Masya Allah teh Icho, ternyata kenal lama dgn beliau ya? Allahuma Aamiin, semoga doa terakhir teteh dikabulkanNya
ReplyDeleteaamiin.
ReplyDeleteinnalillahi wa innaillaihi rojiun,...
ReplyDeletesemoga amal ibadahnya diterima Allah.swt,
dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan, Amin,..
Amiiin...smoga doa kita semua untuk Kak Yoyoh di kabulkan Allah SWT ya Teh Mia.
ReplyDeleteIya..kenal sudah lama sekali. cukup dekat semasa sebelum Kak Yoyoh menikah.
Trima kasih Mas Romi sudah mengamini doa saya
ReplyDeleteAmiin.. terima kasih doa2nya Mbak Naura
ReplyDeleteSemoga arwah beliau diterima di sisinya, amieeen...
ReplyDeletesurga menanti beliau,amin
ReplyDeleteAmiin..
ReplyDeleteInsya Allah... Amin
ReplyDeleteinnalillahi wa inna ilaihi rajiun.....
ReplyDeletebanyak kenangan bersama almarhumah ya teh
olalah dunia sempit ya.. ku juga kenal.. huhuhu..
ReplyDeleteAmiin.. trima kasih doanya
ReplyDeletewaktu masih muda lumayan banyak..setelah nikah gak ada sama sekali, gak pernah berhub langsung kecuali dng crita kaka atau ibuku yg pernah ketemu lagi
ReplyDeleteHebat sekali menurutku juga Mbak Ratih.. staminnya luar biasa ya..
ReplyDeleteiya..bbrp tulisan ttng beliau sdh aku baca di situ, makasih linknya
Beliau sudah milik bangsa Mbak Tintin..pasti banyak yg mengenal Kak Yoyoh
ReplyDeleteiya yaaa.. dunia sempit :-)
Selamat jalan Ibu Yoyoh..............
ReplyDeleteSenang ya Teh bisa mengenal wanita luar biasa ini.
ReplyDeleteSelamat jalan Ustadzah Yoyoh...*mewek*
trima kasih.. salam
ReplyDeleteSangat senang.. Di, smoga ada yg meneruskan perjuangannya.
ReplyDeletennalillahi wa innaillaihi rojiun,...
ReplyDelete:( .. makasih ya Res
ReplyDeletebaru baca ini..jd nangis lg..sy kesana melayat beliau ke pesantren ummu habibah..pdhl seminggu sebelum kepergian beliau kami baru sj membahas akan memasukkan nawra ke ponpes nya...
ReplyDeletepesantren yg di Blendung itu Mbak ?
ReplyDeleteini kemaren baru saya posting everyone..jd kebuka lagi, maaf kalo jadi sedih lagi