Saya mengenalnya (meski di dunia maya) di kompasiana ketika muncul postingannya tentang acara Modis ( Monthly Discussion) kompasiana dengan Bpk Marzuki Ali ketua DPR RI dan saya lihat ada anak kecil ikutan di acara ini,siapa ya kompasianer muda ini. Ternyata dialah Joshua, tulisannya apik tak disangka anak berusia 16 tahun penulisnya.
Beberapa waktu kemudian saya baru tahu bahwa Joshua yang anak tunggal dan cucu tunggal ini terpaksa putus sekolah karena kekurangan biaya, papanya meninggal ketika Joshua masih kecil dan sekarang mamanya sedang terbaring sakit komplikasi gagal ginjal, paru-paru basah, kerusakan hati, dan kanker darah (leukemia).
Beberapa hari yang lalu ditengah kebingungannya dengan terpaksa Johsua akhirnya memposting tulisan Kompasianers, Netizen, SOS My Mom Urgently .
-- saya kutip juga tulisan Joshua di website yang dikelolanya sendiri , sebagai berikut :
Salam sejahtera bagi kita semua.Bapak, Ibu, saudara dan saudari terkasih di manapun berada,Saya saat ini sedang sedih dan bingung, apa yang harus saya lakukan untuk Ibu tersayang yang sedang terbaring di rumah karena sakit. Saya sudah tidak tahu apa yang harus saya dan keluarga lakukan untuk mengupayakan pemulihan Ibu secara fisik, karena kami tidak bisa apa-apa, kami tidak punya apa-apa.Ibu saya, Catherine, saat ini tengah menderita sakit komplikasi gagal ginjal, paru-paru basah, kerusakan hati, dan kanker darah (leukemia). Kondisinya semakin lama semakin memburuk, bahkan ia harus terus berbaring di rumah saja. (boleh dibilang kondisinya sudah memburuk, bahkan sekarat dan membutuhkan pertolongan segera) Saya dan keluarga tidak mampu membawanya ke rumah sakit karena keterbatasan biaya. Bahkan harta benda keluarga sudah terkuras habis untuk mengobati Ibu yang menderita sakit sejak tahun 2001 yang lalu. Kondisi keuangan keluarga saya memang saat ini kurang mampu dan dalam keterbatasan. Untuk membeli obat Ibu saja, Oma harus luntang-lantung mencari uang, bahkan mengorbankan uang pensiunnya. Ketidakmampuan ekonomi pula yang membuat Ibu gagal menjalani terapi rutin seperti cuci darah yang mulai dijalankan sejak tahun 2005.Sedikit tentang ibu saya, ia adalah seorang mantan penyanyi. Suaranya cukup bagus dan pernah mendapat tawaran rekaman pada tahun 2001, sayangnya tawaran itu ditolaknya karena Ibu memasuki tahapan penyakit leukemia di stadium awal. Ibu saya memiliki bakat desain busana, dan merupakan lulusan Akademi Desain Busana Interstudi Jakarta tahun 2000.Menghadapi vonis dokter pada tahun 2010 lalu yang menyatakan bahwa Ibu saya memiliki kemungkinan kecil untuk bertahan (ekspektasi dokter: 5%) mengharuskan Ibu menjalani terapi di rumah sakit. Ibu sudah tidak bisa lagi dirawat atau menjalani terapi karena keterbatasan biaya, padahal dokter memastikan ada harapan kesembuhan apabila Ibu mendapat pertolongan segera. Akhirnya, saya dan Oma merawatnya di rumah.Mulai 07 Maret 2011, saya putus sekolah karena keterbatasan biaya. Semua biaya yang ada sudah menipis dan terfokus untuk mengurus Ibu. Memang, ini sudah jadi resiko saya sebagai anak satu-satunya untuk menjaga Ibu disaat-saat genting dan serius seperti sekarang. Saya dan Oma terus berdoa dan berharap pertolongan dari orang-orang di luar sana yang dermawan dan berkenan untuk membantu meringankan biaya pengobatan Ibu hingga kondisinya cukup pulih dan dapat beraktivitas seperti biasa.Melalui situs SOS My Mom ini, saya menggugah kepedulian Bapak/Ibu/Sdr/Sdri di manapun berada untuk memberikan sedikit bantuan demi membantu pengobatan Ibu saya. Dana yang terkumpul akan langsung dihitung dan digunakan untuk pengobatan Ibu. Besar kecilnya bantuan Bapak/Ibu/Sdr/Sdri sekalian sangat berharga dan sangat membantu selama proses pemulihan. Selain dana, saya juga memohon doa restu, agar kondisi Ibu saya cepat pulih.Cara untuk mengirimkan donasi bisa Bapak/Ibu/Sdr/Sdri lihat dengan klik disini, atau melihat nama-nama penyumbang yang sudah menyumbang dengan klik disini.Atas perhatian, kesediaan dan bantuannya, saya mengucapkan banyak terima kasih.Salam hangat,Joshua Martin Limyadi
- Bagi Bapak/Ibu/Sdr/Sdri yang berdomisili di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, dan tergerak hatinya untuk menjenguk atau melakukan visitasi, dapat menghubungi saya di Ibu Beby (Oma saya) di (021) 323-59-939 (phone only)
Adapun cara menyumbangkannya:
- Kirimkan donasi Anda melalui transfer bank. Sedikit atau banyaknya bantuan Anda sangat diharapkan dan sangat berarti dalam mendukung upaya pengobatan ibunda Joshua secara medis dan/atau non-medis. Untuk memberikan bantuan Anda demi kesembuhan dan kepulihan jasmani dari ibunda Joshua, Anda dapat berkontribusi dengan mengirimkan donasi Anda melalui transfer antar bank ke rekening di bawah ini:
BANK MANDIRI a/c 128 000 609 2586
- Konfirmasi donasi Anda melalui e-mail atau Facebook. Setelah Anda berhasil mengirimkan donasi, Anda dianjurkan untuk mengkonfirmasi donasi Anda, dengan cara mengirimkan e-mail dengan mencantumkan nama Anda, jumlah donasi dan tanggal pengiriman. Jika dana telah diterima dan Anda telah melakukan konfirmasi, maka Anda akan segera tercatat dalam daftar donatur. Konfirmasi dapat melalui e-mail ke donasi@gemakj.co.cc atau Anda dapat mengirimkan pesan melalui “inbox” Facebook di Joshua Martin Limyadi.
- Data sumbangan Anda akan dicatat setelah konfirmasi selesai. Apabila konfirmasi telah berhasil dilakukan, maka Joshua akan melakukan input data sumbangan Anda pada daftar donatur yang tersedia di web.
Prihatin dengan kondisi yang dialami Joshua, saya hanya bisa bantu semampunya dengan memposting (meskipun crossposting ya?) di sini. Semoga ada yang terketuk hatinya untuk membantu Joshua untuk berbagi.
Makasih Mbak infonya, moga bisa segera dapat bantuan dana yg banyak.
ReplyDeletesudah baca mbak di milis juga..
ReplyDeletesama2 Mas..semoga ya
ReplyDeleteOk..sukurlah..
ReplyDeleteTfs ya Mba.
ReplyDeleteaku lagi bergumul dng teman2ku yg butuh uluran dana bantuan juga ne Da
ReplyDeleteada yg kena kanker hati..ada yg kenal kanker payudara dan satu lagi anaknya teman yg umur 1.6thn kelainan bawaan (hidrosefalus, celah dikerongkongan, berat hanya 6kg, blm bisa duduk, dll)
lemes aku ngeliat photo anaknya..
aku pengen bisa menolong lebih..tp hanya sedikit yg bisa kukerjakan
(kadang sedih ga punya uang banyak spy bs memberi impact yg lbh besar)
duh....
ReplyDeletesama2 Bang Rudi
ReplyDeleteYang penting kita bantu semampunya Eda, bantu doa itu juga cukup, Tuhan kan dengar doa dan pinta kita. Smoga diberikan yg terbaik untuk teman2 Eda Ros ya
ReplyDeletekenapa Res ?
ReplyDeleteaku kalau baca cerita yang kayak gini ini jadi sedih mbak....
ReplyDeleteSama Res.. aku juga gitu, apalagi kalo denger ada anak putus sekolah.. aduuuhh
ReplyDeletekacian yaa..kayanya anaknya pinter yaa teh..
ReplyDeleteiya kasian.. pinter nulis neng hhehehe.. gak tau deh kalo akademiknya mah.. eh tp pernah jadi perwakilan apa deh kidzania gitu
ReplyDelete