Saturday, August 14, 2010

Hotel Pro Deo

Rating:
Category:Books
Genre: History
Author:Remy Sylado
Buku yang tebalnya 1016 Halaman ini mulanya ragu saya beli karen mikir berapa lama bakal ngabisin waktu untuk baca buku setebel itu. Selain itu saya juga belum pernah baca buku karya Remy Sylado yg lainnya meskipun katanya bagus2.
Tapi berhubung waktu itu diskon 30% di Gramed Central Park, maka jadilah buku ini masuk ke keranjang belanja saya bersama beberapa buku lainnya.

Kenapa tertarik dengan buku ini ? selain judulnya yang agak2 bikin penasaran juga karena penasaran dengan tebalnya itu, seperti tantangan untuk menaklukan membacanya.

Jadi isi buku ini menceritakan ( ceritanya ) bersetting kejadian tahun 98-an menjelang akhir era Orde Baru.
Berkisah tentang kehidupan rumah tangga Kombes DB Darsana (DBD) dan Bu Intan istri keduanya , anak tiri DBD yang bernama Marc. Juga cerita tentang perselingkuhan DBD dengan Jeng Retno istri mantan seorang bankir terkemuka yang di nusakambangankan karena terpidana korupsi.
Juga pertemanan DBD yang ahli masalah cina dengan seorang pengusaha bernama James Wijaya.

Cerita di mulai dari ketidak sukaan DBD terhadap Marc yang dianggap kurang ajar terhadapnya dan DBD merekayasa kematian Marc dengan melibatkan beberapa orang antek2anya bahkan pacar Mark juga, dengan berbagai cara yang keji namun dengan skenario rapi khas seorang yang terlatih di kepolisian.

Bukan cuma merekayasa kematian Marc, DBD juga merekayasa apapun yang dia mau dengan menghalalkan segala cara, mengatur rekayasa pengadilan, melakukan penipuan dalam bisnis tanah dengan mengatur kematian pemilik tanah, menganiyaya selingkuhannya, membunuh antek2nya yang dianggap berbahaya dan menguburkannya di dalam rumah rahasianya juga diam2 mendalangi pembantaian keluarga James Wijaya dengan mendompleng dalam kerusuhan Cina 1998.

Dan setelah akhirnya Orde Baru runtuh, DDB sang kombes yang tidak pernah naik pangkat lagi dan sebelumnya duduk di kursi parlemen, dengan dihapuskannya TNI dan Polri dari Parlemen maka DBD pun di bebas tugaskan.
Masa2 inilah akhir dari kekuasaan sang mantan kombes, nasibnya kian terpuruk ketika akhirnya Ibu Intan istrinya yang sangat percaya bahwa DBD terlibat pada kematian Marc terus berusaha untuk membawa DBD ke pengadilan dengan di bantu sorang pengacara cemerlah Juminah.

Pada sidang pengadilan inilah satu persatu kejahatan DBD terbongkar berkat saksi2 yang semula adalah orang kepercayaannya kemudian berubah menjadi saksi yang memberatkan sampai kemudian DBD pun menikmati hidup di hotel prodeo Nusakambangan hingga akhir ajalnya yang tragis, dibunuh dengan skenario yang sama persis dengan skenario yang pernah dia buat untuk membunuh suami Jeng Retno di Nusakambangan.

------------
Remy Sylado ternyata memang piawai mendekatkan pembaca dengan tokoh2 yang ada di buku ini dengan ciri khasnya masing2 membuat pembaca seakan2 hapal apa pembicaraan selanjutnya tokoh ini. Seperti Jeng Retno yang suka sekali mencampurkan kalimat2 bahasa Inggris dalam percakapannya, Hutami pembantu Ibu Intan yang sering membolak balikkan peribahasa.

Dan yang membuat saya berkesan dengan novel ini, karena novel ini di buat ketika saya pun mengalami masa2 dalam novel ini. Dan saya mencoba mengkait2kan tokoh2 dalam cerita ini dengan tokoh yang real yang pernah ada di negeri ini.
jadi kebayang aja kira2 ini real, siapa Iskandar suami jeng Retno, siapa James Wijaya, Siapa Luhut pengacara yang rambutnya berwarna dan senang sok akrab dengan seseorang dengan menyebutnya Daeng.

Kalau masih jaman Orba, mungkin novel ini gak boleh terbit kali ya...serem gitu nyerempet2


5 comments:

  1. ku suka tuh bacaannya remy silado.. selalu ada kisah sejarah.. juga napaktilas..
    yang ini udah baca juga lama.. mengingatkan seseorang deh kisahnya..

    ReplyDelete
  2. Kayanya kisah nyata yaaa..
    Btw pinjem dong *ogi mood on*

    ReplyDelete
  3. Next time aku juga pengen bc karya remy silado laennya ah.
    btw seseorangnya siapa tuuuh

    ReplyDelete
  4. kisah di nyata2in Rit...
    mo pinjem boleeeeh

    ReplyDelete
  5. ada tuh polisi di jaman orba yang masuk hotel prodeo.. lupa lagi..

    ReplyDelete