Harga sembako dan sayur mayur naik , siapa yang salah ?

Hari-hari belakangan ini, sangat terasa kenaikan beberapa harga sembako, gak ketinggalan harga sayur mayur juga ikutan naik. bawang merah dan cabe merah kerasa banget. Trus ikan asin juga ikut naik ( hehehe.. doyan ikan asin sih ). Sempet terpikir apakah menjelang Iedul Adha dan natal ya jadi semua pada naik. Tapi kenaikannya sudah di mulai sejak awal desember koq. bisa jadi menjelang hari H nya harga - harga akan semakin naik.

Akhirnya baru ketahuan Balitsa di Lembang kasih info bahwa kenaikan harga sembako dan sayur mayur bukan disebabkan hari raya keagamaan atau menjelang libur tahun baru, tapi di sebabkan karena perubahan iklim yang menyebabkan bergesernya musim tanam petani. Beberapa wilayah ada yang kekeringan dan ada juga yang kebanjiran. Petani di wilayah yang kekeringan menunda proses menanam dan petani yang di wilayah kebanjiran tidak bisa panen karena banyak lahan yang terendam banjir dan sayuran membusuk.

Kalu keadaan sudah begini, siapa yang mau di salahkan, atau siapa yang harus bertangung jawab ? iklim atau cuaca sudah susah untuk di prediksi, dulu petani bisa mengandalkan intuisinya atau mengandalkan ilmu yang sudah diajarkan nenek moyangnya tentang cuaca. sekarang BMG aja sering meleset prakiraannya..

Apa yang harus kita lakukan untuk membantu petani supaya harga sembako dan sayur mayur bisa di tekan dan mereka juga tidak merugi ?