Bermula dari chatting seorang teman yang ngasih tahu punya PRT baru yang cantik, saya nanggepinnya biasa aja, beneran biasa aja. Gak ngasih warning ke temen untuk hati-hati dan sejenisnya, tak juga menanyakan apakah dia kawatir punya PRT cantik ? Yang saya tanyakan asalnya dari mana, kerjanya gimana, gajinya berapa. Bersyukur aja kalau kerjanya bagus dan mudah-mudahan cocok, selama elo percaya sama suami,bismillah aja.
Teman saya bilang "cuma elo nih yang komennya adem". Lha, ini komen saya biasa aja lah, emang itu yg ada di hati saya, ini jawaban serius dan saya emang gak kepengen becandain soal PRT cantik ini meskipun di milis kemudian thread soal prt cantik ini jadi rame dan mayoritas becanda ada yang nganjurin beli cctv aja, jangan sering-sering ke luar kota,jangan boleh pake baju you can se dsb. Untungnya ya temen saya ini memang orangnya seneng becanda dan gak masalahin becandaan itu. Malah saya dilarang reply karena saya lagi serius katanya.
Saya pernah koq punya PRT cantik. Sudah tahu kan PRT lama saya si Tikah itu kan lumayan cantik juga kan ?

Karena si Tikah cantik itu, sempat ibu-ibu tetangga, ibu-ibu teman sekolah Della dan Seno ( krn Tikah juga suka antar Della & Seno ke Sekolah) yang sempat tanya ke saya
"elo gak ketar-ketir tuh sama suami punya PRT cakep gitu ?"
Kenapa mesti ketar-ketir ? pertanyaan itu buat saya sebetulnya terasa sangat melecehkan, itu penghinaan buat suami saya,apa mereka nganggap suami saya semesum itu ?. tapi mau marah gimana mereka kan gak tahu siapa dan bagaimana suami saya, masa iya saya harus nerangin panjang lebar bahwa saya percaya 1000% suami saya gak akan macam-macam sama PRT.
Jadi pertanyaan itu saya anggap becandaan aja deh,saya jawab dengan pedenya dong,
"saya lebih cakep dan lebih segalanya koq dari si Tikah, ngapain ketar-ketir. "Lalu kata ibu-ibu itu kembali, lha kan banyak tuh cerita-cerita di luar, biar istrinya cakep tapi suka iseng sama PRTnya yang cakep. Barulah saya sedikit emosi, saya katakan ke ibu2 itu
"Suami gw gak sehina itu, gak sama dengan orang yg di luar itu" dan saya tak memperpanjang lagi urusan itu, tak memikirkannya dan juga tak terpengaruh dengan omongan itu. eh tapi saya sempat cerita ke suami soal ini dan mendapat jempol dari suami atas jawaban ini. Suami saya sepakat pertanyaan dan candaan macam ini pelecehan sekali, tp biarlah jangan sampai kami (saya dan suami ) terpengaruh dengan kecurigaan bernada negatif. Tak juga mencoba menghindari fitnah dengan cara memecat PRT cantik saya ini, wong cari PRT itu susah. Yang penting PRT nya kerja bagus, sama anak-anak dan saya cocok, saling menghargai.
Dan lumayan kan, buktinya si Tikah, hampir 6 tahun ikut dengan saya, dia sudah saya anggap seperti keluarga sendiri,alhamdulillah tak ada cerita tak terpuji dari si tikah maupun suami dan adik suami yg waktu itu masih nebeng di rumah. Paling saya sedikit ribet suka banyak anak muda yang nongkrong di depan rumah nunggu si Tikah keluar, belum lagi ada bapak-bapak tetangga yang suka isengin, paling saya ya kasih tahu Tikah untuk hati-hati bersikap.
Cantik itu anugrah, setiap perempuan pasti pengen cantik, kalau PRT cantik itu cuma nasibnya aja yang gak secantik wajahnya,bersyukur dia meski dikaruniai wajah cantik masih mau jadi PRT dan gak memanfaatkan kecantikan wajahnya untuk cari pekerjaan tak halal.
Kalau mengikuti cerita PRT cantik yang jadi korban majikan iseng, saya kasian sebetulnya, sudah cantik, kerja berat sepanjang hari,gaji gak seberapa,dijudesin majikan perempuan yg curiga, di perkosa majikan pria, dihamili dan tak mau tanggung jawab, duuuh... koq ya teganya.
Ada juga cerita lain, terbukti PRT cantik tap genit, kerja sambil menggoda majikan, berharap dijadikan simpanan atau istri kedua, ah. itu mah PRT yang gak bener,layak di pecat.
Semoga aja PRT cantik berjilbab PRT nya teman saya ini bekerja dengan baik,majikannya juga baik saling menghormati dan menghargai, Insya Allah semua berjalan baik. Positif thinking sajalah..
Ibu-ibu di sini kalau punya PRT Cantik gimana ?