Rating: | |
Category: | Books |
Genre: | Nonfiction |
Author: | Bentang Pustaka |
Terus terang, sejak diluncurkannya program Indonesia Mengajar oleh Pak Anies, rasa kagum, salut dan bangga terhadap programnya juga para pengajar muda tak pernah lekang dalam diri saya, salut dan bangga masih banyak anak muda yang peduli dan terpanggil untuk berbakti pada negeri.
Membaca buku ini satu demi satu kisah-kisah yang dituturkan para pengajar muda mebuat saya tersenyum, haru,bangga dan kian salut kepada anak - anak muda yang mayoritas pintar dan berprestasi ( saya lihat dari biografi pengajar muda di halaman belakang buku ini) mampu menyiasati kendala berhadapan dengan anak-anak didiknya yang beragam sifat dan karakternya. Saya salut kepada Mbak Yunita Ekasari Bahrun, PM di Tulang Bawang Barat yang kesulitan mengajarkan perkalian untuk anak kelas 2 SD dan kemudian mampu membuat anak-anak itu justru semangat dan meminta terus pelajaran perkalian. Saya juga kagum kepada Mbak Sekar Arum PM Majene yang memberikan semangat kepada anak-anak untuk bisa bertemu dan dengan pembesar negeri Presiden dan Wapres RI yang tak pernah mereka temui dengan cara kompetisi menulis surat, hingga akhirnya salah seorang muridnya Satriana berkesempatan bertemu dan mewawancarai langsung Pak Budiono Wapres kita dalam satu kesempatan.
Para pengajar Muda, saya percaya mereka orang muda pilihan yang tangguh, ketulusan mereka terbukti juga pada cerita salah satu PM di buku ini, Mas Yuriza Primantara Sarjana Teknik ITB, PM di Tulang Bawang Barat yang mengalami pergolakan batin karena "hanya" ditugaskan sebagai guru olah raga oleh kepala sekolah tempatnya mengajar, namun berkat ketulusan dan prinsipnya " saya datang untuk menjadi pencerah bukan pesakitan" semua berakhir manis. Dan..masih banyak lagi kisah para PM yang mengharu biru, kocak,mencerahkan di buku ini.
Dibagian terakhir buku ini, saya melihat peta penempatan PM yang kebanyakan di pelosok,pinggir pantai dan ujung pulau di kepulauan Indonesia. Mereka saudara kita yang punya hak yang sama, mendapat pengajaran. Semoga buku ini makin banyak menyentuh orang muda yang peduli dengan pendidikan anak bangsa yang berada di sana. Keterlibatan dan kehadiran mereka di sana terbukti membuka cakrawala berpikir baru bagi anak-anak, guru-guru dan penduduk setempat.
Sekali lagi, salut, dan aprresiasi yang tinggi dari saya buat Pak Anies Baswedan dan para Pengajar Muda atas baktinya pada negeri. Cuma ada satu pertanyaan yang belum saya tahu jawabannya. Para PM di buku ini kenapa semuanya lulusan perguruan tinggi negeri ya, tidak adakah orang muda lulusan universitas swasta yang terpanggil dan lulus jadi PM ?
lihat gambar covernya jadi inget disini bu
ReplyDeleteanak anak mau sekolah haru mendayung dulu sampe 5 kilo...
Bu, udah kirim buku belum? hehehe
ReplyDeleteSaidy tanggal 24 udah pulang ke Medan
Anaz..itu dia utangku yg blm terlunasi, nomor HP nya gak tersimpan, lupa anaz tulis di PM atau inbox kompasiana ya, cari2 di PM koq gak ada..
ReplyDeletewah..harus cepet2 nih.. boleh PM sekali lagi Naz ? hehehe
Oh ya Mas ? ceritain dan potretin kondisi anak2 sekolah di sana dong Mas :-)
ReplyDeleteEh sudah ketemu Naz no hp nya Saidi... sorry duuuh sudah ada di phonebook malah, halaaah ..
ReplyDeletemoga2 bisa segera kirim buku Naz.
Di Labuan bajo flores, Tepatnya di pulau Kukusan, Anak sekolahnya pagi-pagi sudah olaraga mendayung sampanya menuju pulau flores yg ada didepan pulau itu untuk mendapatkan pendidikan, ini terjadi tahun 80-an.Aku nggak tahu kalau saat ini disana sudah dibangun sekolah atau belum. Menyedihkan sekali kalau melihatnya setiap hari.
ReplyDeleteEalah hehehe
ReplyDeleteJadi dah ada, maaf Anaz lupa ngasih lagi..
Alhamdulilah kalau dah ketemu :)
hebat ya mereka pada.. ku juga salut.. pengen deh kalu pensiun jadi pengajar muda.. eh kepentok umur..
ReplyDeleteku dah baca bukunya loh..
wah, perlu dibaca nih.. cari aaah...
ReplyDeleteselalu kebayang..andai masih muda, pengen jadi pengajar muda. eh koq ya waktu muda gak kebayang jadi guru :-)
ReplyDeleteItya yaa.. bags kan ya bukunya
monggo jeng...
ReplyDeletekebiasaan membaca memang harus ditanamkan sejak masih dini yach bu..
ReplyDelete