Khilaf = mohon dimaklumi ?

Beberapa hari terakhir ini media (gossip) dan infotainment membicarakan tentang seorang artis yang sudah mengakui perselingkuhannya  secara terbuka dengan seorang pria yang sudah beristri dan punya anak 2, alasan perselingkuhannya katanya 'Khilaf"

 

Khilaf, ini alasan yang paling sering disebutkan oleh peselingkuh yang mengaku telah menghianati kepercayaan pasangannya. Seolah-olah kata tersebut adalah kata yang paling baik untuk sebuah pengakuan dan sang pelaku selingkuh meminta untuk dimaklumi perbuatannya.

Tapi apakah benar perbuatan yang dia lakukan itu adalah sebuah ke khilafan atau ketidak sengajaan.

Ayo kita cari dulu definisi dari kata khilaf ,  Khilaf artinya Kesalahan yang tidak disadari , Khilaf dari bahasa Arab berarti keliru atau salah. Biasanya ini berkaitan dengan perbuatan seseorang. (Sumber : wikipedia)

Ketika orang sedang khilaf, maka dia sedang lupa diri, dan ketika sedang lupa diri, dia bukanlah diri yang sebenarnya, artinya dia tidak menyadari perbuatannya. Apa benar begitu ?

Saya tidak percaya perselingkuhan terjadi dengan begitu saja tanpa melewati sebuah proses. Artis AN sudah mengenal lama pasangan selingkuhannya, berproses ketika mereka melakukan kerja sama di satu acara, dilanjutkan dengan kiriman2 sms atau chating mesra.

Jadi perselingkuhan tidak semerta-merta terjadi begitu saja, ada niat dan kesempatan yang digunakan mereka menuju langkah perselingkuhan.

Jadi, menurut saya kata khilaf adalah alasan yang terlalu dicari-cari dan dibuat-buat sekedar mencari pemakluman atas perbuatannya dan berharap dengan kata tersebut pasangan yang dikhianatinya akan memaklumkan perbuatannya.Perselingkuhan tidaklah terjadi karena orang tersebut lupa diri. Perselingkuhan yang terjadi adalah hasil dari pemikiran dan keputusan yang dilakukan secara sadar. 

 

Sekarang, andai teman-teman menghadapi pasangannya berselingkuh kemudian mengakuinya dengan alasan khilaf apakah akan dengan mudah memaafkannya ?

Bagi saya rasanya saya harus punya kekuatan ekstra dan memiliki hati yang kuat dan ikhlas untuk menerima perbuatan dan memaafkannya. Saya memaklumi DJ Riri pasangannya AN yang sampai saat ini belum memberikan keputusan apa yang akan dilakukan sehubungan dengan perselingkuhan istrinya tersebut.  Sama halnya saya pun harus maklum dengan perlakuan suami sahabat saya ketahuan berselingkuh.

Kalau perselingkuhan dilakukan oleh Pria, seorang wanita biasanya lebih bisa menerima kembali pasangannya, beda dengan seorang pria yang diselingkuhi pasangannya, biasanya kekecewaan yang timbul lebih besar dibanding wanita. 

 

Dan apakah kalau peselingkuh sudah mengakui perbuatannya dan menyatakan bahwa itu dilakukan karena khilaf  apakah berarti harus menerimanya kembali dan diberikan kesempatan ke dua ?

Saya percaya setiap orang punya jawaban masing-masing, yang punya hati lapang dan ikhlas pasti ada  yang memaafkan dan menerima kembali, yang punya hati setengah ikhlas ada yang memaafkan tapi berpisah, ada yang tidak memaafkan tapi masih mau menerima kembali, dan ada pula yang tidak memaafkan sama sekali atau tidak menerimanya kembali. 

 

Andai itu terjadi pada diri saya, saya akan ambil pilihan terakhir , karena bagi saya meneruskan kembali hubungan dengan pondasi kepercayaan yang sudah goyah bahkan hancur bukanlah hal yang mudah. Rasa curiga akan sering muncul, kecurigaan akan terus menggerogoti kepercayaan kita yang akhirnya akan habis. Suatu hubungan yang sudah tidak lagi dilandasi kepercayaan adalah sebuah kesia-siaan.

 

Itu sebabnya saya dan pasangan berusaha sekuat tenaga dan sekuat apapun untuk tidak membiarkan perselingkuhan terjadi, namun kita tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian haru, dan bila itu sampai terjadi  segera ambil keputusan, jujur pada diri sendiri, kuatkan hati, berserah pada Illahi , ikhlaskan diri untuk hidup sendiri... ... dan bawa anak tentunya, karena pengadilan tidak akan memberikan hak asuh anak kepada seorang peselingkuh.