Dipaksa Golput

Sejak punya hak suara sampai pemilu terakhir saya gak pernah golput meskipun pilihan partainya tiap pemilu beda-beda, saya pasti pilih salah satu partai.
Pilihannya beda karena berbagai alasan, ada juga yang sekedar ikut2an ( ini waktu jaman masih kuliah ), waktu itu masih ikut mayoritas temen milih warna merah yang kereeen.. ya gw ikutan milih warna merah.
Trus sempet ikut pilih warna hijau karena suka sama figur dan guyonan pak Kyai yang ceplas ceplos tapi seru, trus pilih Partai Sinar Malam ini mah titipan dari pihak keluarga.

Tahun ini sebetulnya saya siap lahir batin untuk mencontreng salah satu partai pilihan saya, saya sempat punya niat, meskipun kakak ipar dan ponakan jadi caleg salah satu partai yang dulu sempat saya pilih, tapi mohon maaf tahun ini saya gak pilih partai itu.

Sayangnya sampai H-3 saya masih belum dapat undangan nyontreng, H-1 saya masih minta tolong kakak saya untuk cek ke rumah pak RT di rumah Ibu saya untuk cek DPT apakah ada nama saya di sana ? ternyata jawabannya tidak ada..

Kesel dan sebel. hari H pemilu saya sama sekali tidak melihat/menonton TPS manapun baik saat pencontrengan maupun saat penghitungan suara..selain itu krn gak nyontreng juga saya jadi gagal dapat segelas kopi dari setarbak  ( ini alasan boong banget !)

Ternyata saya gak sendirian, begitu banyak teman dan orang2 lain yang juga tidak terdaftar di DPT. Hampir rata2 menyalahkan KPU yang bekerja tidak beres. untungnya KPU dengan legowo mengakui distribusi logistik dan DPT di pemilu 2009 ini acak-acakan.
Semoga KPU memperbaiki kinerjanya sesegera mungkin, supaya saya juga bisa ikutan di acara Pemilihan Presiden nanti..