Capsium Frutescens L

Itu nama latin dari cabe rawit atau cengek.

Buat gue, tiada hari tanpa cabe rawit. makan gorengan pasti pake cabe rawit, makan indomie

( eh koq sebut merk ) juga pake irisan cabe rawit, telor dadar di campur irisan cabe rawit, si teteh gak nyambel, gue bikin sambel kecap cabe rawit+bawang+tomat.Tujuannya selain buat penambah napsu makan, konon cabe rawit juga berkasiat untuk melegakan hidung tersumbat dan migren dan masih banyak lagi penyakit yang bisa di sembuhkan oleh si cabe rawit.

 

Tapi hari-hari belakangan ini si Teteh mulai komplen  Si Kecil itu sekarang lagi harganya  melejit setinggi langit, membuat leher tercekik, beli cabe rawit 1000 rupiah di tukang sayur cuma segenggaman tangan Della, jadi persediaan cabe rawit di rumah mulai berkurang dan gue mulai belajar menahan diri untuk tidak "ngeletuk" cabe rawit.

 

Penjual indomie di samping kantor yang biasanya menyediakan cabe rawit di piring, sekarang tidak lagi, penggemar cabe rawit harus minta ke si euceu, dan maksimal di kasih 4 buah cabe rawit. Pedagang mie ayam juga begitu, kalau nambah sambal pasti di lirik. Untungnya Mas penjual pecel lele di kantin kantor pos masih berbaik hati kalau gue minta tambahan sambelnya.

 

Gue Cuma bisa berdoa semoga curah hujan di beberapa daerah penghasil cabe rawit segera stabil, gue juga dukung kalau ada yang mau demo "turunkan harga cabe rawit". Gue juga setuju dengan niat si Teteh untuk  menanam cabe rawit di pot kecil di rumah, meskipun   kata eyang sebaiknya tidak menanam cabe rawit karena nanti rumah bisa panas.. ( kan ada AC eyaaang ).