Dari IT ke HRD

Jam 7 Sabtu pagi gue sudah di jemput Eva untuk membantu menghadap ke HRD kantor alm suaminya. Tujuannya untuk proses penyelesaian jamsostek alm.
Kenapa Eva mesti bawa gue, karena beberapa hari belakangan ini Eva selalu konsultasi masalah claim jamsostek alm suaminya yang tidak kunjung selesai setelah 1 bulan alm meninggal.
Setelah mengumpulkan beberapa informasi baik dari teman milis ( thanks to mbak lif dan teman2 yang bantu download file dari jamsostek.co.id) juga dari hasil call ke teman2 yang di HRD, akhirnya gue pun siap untuk membantu Eva menanyakan ini itu ke HRD.
Kenapa perlu di pertanyakan prosesnya claim jamsostek tersebut, karena setelah informasi gue dapat ternyata ada form yang kurang atu belum di berikan pihak perusahaan sebagai ahli waris yaitu Form JK dan JKK. Ahli waris hanya di berikan form JHT.
Mulanya, gue berpikir bahwa perusahaan alm hanya mendaftarkan JHT saja ke jamsostek tanpa mendaftarkan JK dan JKK, ternyata gue keliru, justru JK dan JKK itu wajib di ikuti oleh peserta jamsostek sedangkan JHT itu pilihan karena ada pegawai honorer atau pegawai kontrak yang di ikutkan sebagai peserta JK dan JKK tanpa ikut JHT.
Sebelum sampai ke kantor, gue sudha wanti wanti ke Eva dan mamanya, supaya kita disana nanti jangan ada kesan tidak percaya kepada perusahaan, kita berprasangka baik saja, dan kalu bisa justru kerja sama untuk masalah ini, karena hehehe.. gue lihat sih profile dan temperamen Mamanya Eva tuh batak banget, gue bisa maklum karena beliau single parent sejak Eva masih kecil, kemudian jadi pengusaha kopaja dan metromini, jadi wajar deh kalau beliau bertemperamen begitu wong sehari hari aja ngadepin para sopir dan kenek hehehe... ( maap ya tante.. )
Akhirnya, di kantor alm kita ketemu pihak HRD dan syukurnya mereka mengerti bahwa kedatangan kita hanya untuk bekerja sama melengkapi dokumen dan mencari kebenaran proses pencairan klaim sesuai yang harus di terima haknya oleh ahli waris termasuk mencari informasi mengenai hak JK dan JKK almarhum. Semoga semuanya berjalan sesuai prosedur dan keluarga alm mendapat haknya.

Cuma satu aja sih yang mengganjal buat gue saat itu, gak enak banget saat gue di perkenalkan oleh mamanya Eva sebagai orang HRD bukan orang IT hehehe.. lha wong ilmu HRD gue gak ada sama sekali koq..
Tapi.. hmm.. tante boleh juga sih idenya.. mo coba  loncat pagar jadi orang HRD deh !