Norak juga deh daku ini sebagai seorang ibu. Kenapa baru tahu kalau ada permainan ini Sementara anaknya sudah suka permainan ini sejak lama dan ibunya kurang peduli.
Jadi ceritanya, Beberapa bulan belakangan ini, saya lihat Della selalu beli kartu2 Love & Berry di Bang Agus penjual mainan di dekat sekolahnya.
Kartu ini berwarna pink dengan gambar yang berbeda-beda . Saya pikir ini kartu kwartet ( so jaduuull) ..atau kartu remi ala barby. Harga kartunya ada yang Rp.1000 atau Rp.2000.. tapi Della lebih suka kartu yang harga Rp.2000 karena lebih tebal dan tulisannya lebih halus.
Saya pernah tanya ke Della, "kartu ini gunanya buat Apa De ? "
"Itu lho bu.. buat maen love & berry" katanya.
Saya tidak terlalu antusias dengan jawaban Della, dan saya cuma mendengarkan sekilah saja dengan kata ohhh..sambil berlalu.
Sampai suatu hari setelah nonton film berdua saja dengan Della, saya gantian temani Della di timezone. Biasanya saya paling gak betah berada di arena timezone karena berisik dan riweuh anak2 kecil , tapi kali ini saya temani Della di timezone.
Setelah mengisi kartu timezone, Della langsung berhenti di depan sebuah mesin permainan berwarna pink.
Agak lama Della nunggu anak yang sedang bermain,. Saya tawarkan, kita main yang lain aja namun Della keukeuh mau mein itu saja.
Di situ arena sebelahnya juga sama, ada anak sebaya Della juga beserta mamanya yang sedang asik main. malah kelihatan lebih seru mamanya yang main.
Saya lihat di mesin tersebut tertulis, " 3x main dalam 1x permainan" . Saya simpulkan sendiri, mungkin yg main cuma boleh 3x gesek setelah itu gantian. Tapi saya lihat anak ini sudah lebih dari 3x gesek kartu masih terus main.
Saya mulai gak sabar...
"De... kamu main sendiri di situ ya, ibu tunggu di situ..". (Della merengut....)
"Kelamaan De nunggunya, ibu cape, lagian mainan ganti-ganti baju doang aja koq, di komputer di rumah aja..".( Ibu mulai ngerayu)
"Gak mauuu..." .(Della hampir nangis..)
Untunglah tak lama kemudian, si anak dan si mama yang asik main menghentikan permainannya dan mulai lah Della main.
Oh ya Nama permainan ini Love & Berry.
Cara mainnya, Mula-mula Della gesek kartu timezonenya, lalu keluarlah 1 kartu Love & Barry dari mesin Sega pink tersebut. Kemudian mulai lah Della mencet-mencet 2 tombol di kiri kanan. saya ikutan juga mencet tombol itu, sambil membaca instruksi yang tertera di layar dan sambil tanya2 Della
"Kok kamu udah bisa main ini De, emang sering main di mana ?"
"ya di sini, main sama Bapa..." ( aiiih...ibunya kemana yaaa...)
"Trus ini mainnya gimana De....?"
"Ibu liatin aja..."
( ibunya nurut deh sama Della, karena pengen tahu gimana sih mainnya)
Ternyata, seperti yang tadi saya sambil nunggu Della main tadi, ini permainan cuma makein baju, ganti rambut, ganti sepatu yang sesuai dengan tema yang di pilih ( ada Idol Stage, Ball, Street Court, Fashion Street ,Disco..sport, apalagi lupa).
Baju, Sepatu, rambut.. itu dipilih dari kartu-kartu koleksinya . 1 kartu hanya untuk 1 perlengkapan. Kartu yang sudah di pilih di gesekkan ke alat penggesek di mesin tersebut. Kalau kartu sudah digesek, maka gambar di layar akan berubah sama seperti kartu yang di gesek..dan kalau baju, sepatu dan rambut tidak sesuai dengan tema ( salah kostum) maka nilainya jelek atau tidak dapat nilai sama sekali. Kalau macthing..ya nilainya bagus..begitu seterusnya sampai permainan selesai.
Dari beberapa kartu yang dengan susah payah Della pilih diantara tumpukan2 kartunya, ada beberapa yang tidak bisa digunakan. Saya mulai berfikir, ini pasti kartu palsu karena harganya cuma Rp.1000 dan Rp.2000. sementara untuk main Love & Berry di mesin sega ini mesti bayar Rp.5000 untuk 1x permainan dan dapat 1 kartu.
( setelah saya tanya ke Mbak2 penjaga timezone.. iya ternyata kartu2 Love & Berry memang sudah banyak di palsukan dan meskipun palsu tapi masih ada yg bisa digunakan di mesin sega seperti yg Della alami tadi.)
Untungnya Della nurut ketika 2x permainan dan saya minta Della menyudahi permainannya.
Sambil jalan pulang.. saya mampir dulu ke Gramedia, ternyata mampirnya saya salah, di sini Della minta di belikan album love & berry untuk menyimpan kartu-kartunya.
Kasihan melihat Della tadi bersusah2 mencari kartu di tumpukan2 kartunya, akhirnya saya belikan album tempat kartu itu. (Sambil gak mau rugi, saya beli buku juga 1 )
Sampai di rumah Della langsung pamer album tersebut ke Bapanya, dari Bapanya saya baru tahu, ternyata Della sudah lama juga pengen album ini. ( ibu kemana aja siiih..)
Dan sekarang... meskipun beberapa kali saya bilang ke Della, permainan ini gak keren dan gak ada tantangannya karena cuma pencet2 tombol, ganti2 kartu gitu aja. Della gak peduli tuh,sekarang malah Della sering mbolak balik album Love & Berrynya dan tukar menukar kartu L&B dengan teman-temannya.
Ada-ada aja deh mainan anak-anak sekarang !!
Jadi ceritanya, Beberapa bulan belakangan ini, saya lihat Della selalu beli kartu2 Love & Berry di Bang Agus penjual mainan di dekat sekolahnya.
Kartu ini berwarna pink dengan gambar yang berbeda-beda . Saya pikir ini kartu kwartet ( so jaduuull) ..atau kartu remi ala barby. Harga kartunya ada yang Rp.1000 atau Rp.2000.. tapi Della lebih suka kartu yang harga Rp.2000 karena lebih tebal dan tulisannya lebih halus.
Saya pernah tanya ke Della, "kartu ini gunanya buat Apa De ? "
"Itu lho bu.. buat maen love & berry" katanya.
Saya tidak terlalu antusias dengan jawaban Della, dan saya cuma mendengarkan sekilah saja dengan kata ohhh..sambil berlalu.
Sampai suatu hari setelah nonton film berdua saja dengan Della, saya gantian temani Della di timezone. Biasanya saya paling gak betah berada di arena timezone karena berisik dan riweuh anak2 kecil , tapi kali ini saya temani Della di timezone.
Setelah mengisi kartu timezone, Della langsung berhenti di depan sebuah mesin permainan berwarna pink.
Agak lama Della nunggu anak yang sedang bermain,. Saya tawarkan, kita main yang lain aja namun Della keukeuh mau mein itu saja.
Di situ arena sebelahnya juga sama, ada anak sebaya Della juga beserta mamanya yang sedang asik main. malah kelihatan lebih seru mamanya yang main.
Saya lihat di mesin tersebut tertulis, " 3x main dalam 1x permainan" . Saya simpulkan sendiri, mungkin yg main cuma boleh 3x gesek setelah itu gantian. Tapi saya lihat anak ini sudah lebih dari 3x gesek kartu masih terus main.
Saya mulai gak sabar...
"De... kamu main sendiri di situ ya, ibu tunggu di situ..". (Della merengut....)
"Kelamaan De nunggunya, ibu cape, lagian mainan ganti-ganti baju doang aja koq, di komputer di rumah aja..".( Ibu mulai ngerayu)
"Gak mauuu..." .(Della hampir nangis..)
Untunglah tak lama kemudian, si anak dan si mama yang asik main menghentikan permainannya dan mulai lah Della main.
Oh ya Nama permainan ini Love & Berry.
Cara mainnya, Mula-mula Della gesek kartu timezonenya, lalu keluarlah 1 kartu Love & Barry dari mesin Sega pink tersebut. Kemudian mulai lah Della mencet-mencet 2 tombol di kiri kanan. saya ikutan juga mencet tombol itu, sambil membaca instruksi yang tertera di layar dan sambil tanya2 Della
"Kok kamu udah bisa main ini De, emang sering main di mana ?"
"ya di sini, main sama Bapa..." ( aiiih...ibunya kemana yaaa...)
"Trus ini mainnya gimana De....?"
"Ibu liatin aja..."
( ibunya nurut deh sama Della, karena pengen tahu gimana sih mainnya)
Ternyata, seperti yang tadi saya sambil nunggu Della main tadi, ini permainan cuma makein baju, ganti rambut, ganti sepatu yang sesuai dengan tema yang di pilih ( ada Idol Stage, Ball, Street Court, Fashion Street ,Disco..sport, apalagi lupa).
Baju, Sepatu, rambut.. itu dipilih dari kartu-kartu koleksinya . 1 kartu hanya untuk 1 perlengkapan. Kartu yang sudah di pilih di gesekkan ke alat penggesek di mesin tersebut. Kalau kartu sudah digesek, maka gambar di layar akan berubah sama seperti kartu yang di gesek..dan kalau baju, sepatu dan rambut tidak sesuai dengan tema ( salah kostum) maka nilainya jelek atau tidak dapat nilai sama sekali. Kalau macthing..ya nilainya bagus..begitu seterusnya sampai permainan selesai.
Dari beberapa kartu yang dengan susah payah Della pilih diantara tumpukan2 kartunya, ada beberapa yang tidak bisa digunakan. Saya mulai berfikir, ini pasti kartu palsu karena harganya cuma Rp.1000 dan Rp.2000. sementara untuk main Love & Berry di mesin sega ini mesti bayar Rp.5000 untuk 1x permainan dan dapat 1 kartu.
( setelah saya tanya ke Mbak2 penjaga timezone.. iya ternyata kartu2 Love & Berry memang sudah banyak di palsukan dan meskipun palsu tapi masih ada yg bisa digunakan di mesin sega seperti yg Della alami tadi.)
Untungnya Della nurut ketika 2x permainan dan saya minta Della menyudahi permainannya.
Sambil jalan pulang.. saya mampir dulu ke Gramedia, ternyata mampirnya saya salah, di sini Della minta di belikan album love & berry untuk menyimpan kartu-kartunya.
Kasihan melihat Della tadi bersusah2 mencari kartu di tumpukan2 kartunya, akhirnya saya belikan album tempat kartu itu. (Sambil gak mau rugi, saya beli buku juga 1 )
Sampai di rumah Della langsung pamer album tersebut ke Bapanya, dari Bapanya saya baru tahu, ternyata Della sudah lama juga pengen album ini. ( ibu kemana aja siiih..)
Dan sekarang... meskipun beberapa kali saya bilang ke Della, permainan ini gak keren dan gak ada tantangannya karena cuma pencet2 tombol, ganti2 kartu gitu aja. Della gak peduli tuh,sekarang malah Della sering mbolak balik album Love & Berrynya dan tukar menukar kartu L&B dengan teman-temannya.
Ada-ada aja deh mainan anak-anak sekarang !!