
Sebelumnya saya tidak sempat baca-baca sinopsis atau cerita mengenai isi film Tanah Air Beta ini. saya cuma tau sedikit bahwa film ini mengenai pengungsi dari Timor Timur ke Timor Barat. Jadi ketika saya dan keluarga ( tumben lengkap, Bapa Seno ikut nonton juga) saya punya bayangan film ini akan penuh adegan pengungsian atau ada sedikit keributan ( berantem2an) ala perang di Timor Leste waktu itu. Ternyata tidak ada adegan berdarah sama sekali.
Film ini lebih banyak bercerita tentang keluarga, persahabatan, persaudaraan malah juga pendidikan dan kebersihan.
Isi cerita film ini kira-kira begini.
Tatiana ( Alexandra Guttardo ) punya anak 2 orang ( Mauro dan Merry). Pada saat referandum dulu terpaksa harus berpisah dengan Mauro karena saat akan mengungsi ke Timor Barat Mauro baru sembuh dari sakit tipus. Dia tidak mengajak serta Mauro dengan pertimbangan takut capek , jadi untuk sementara Mauro di titipkan di saudaranya yang lain yang tetap berada di Timor Leste dengan harapan nanti apabila kondisinya membaik akan di ajak serta ke Timor Barat.
Di Pengungsian ini diceritakan Tatiana mengajar di sekolah darurat di kamp tersebut. Merry juga bersekolah di tempat itu bersama Carlo seorang anak laki-laki yang sangat jail dan suka menggangu Merry, itu dikarenakan Carlo ingin sekali mempunyai seorang adik dan merasakan kembali cinta kasih keluarga
Tatiana yang Katolik juga berteman baik dengan sesama pengungsi yang lain yaitu Abu Bakar ( Muslim ) dan Keluarga Robby Tumewu dan Tessa Kaunang ( Cik Irene ).
Dengan berbagai agama yang ada di pengungsian mereka semua hidup bersaudara dengan erat. Ini yang di perlihatkan di film ini. Terlihat ketika Merry akan pergi tanpa pamit Ibunya untuk menyusul Mauro ke perbatasan, cik Irene bersedia menjual kaos yang harusnya Rp. 50.000 menjadi Rp. 5000 bahkan membekali Merry coklat dan 1 botol air kemasan besar. baik banget deh..
Dengan perjuangan panjang , ongkos yang kurang, bekal habis , cuaca panas Merry berjalan terus menuju perbatasan.
Di tengah perjalanan Carlo ( teman Merry yang nakal ) yang di minta Tatiana dan Abu Bakar mencari keberadaan Merry akhirnya berhasil menemukan Merry di tengah perjalanan. Di sini isi film bercerita tentang persahabatan Merry dan Carlo yang sebelumnya nakal dan sering menjahili Merry tapi sebetulnya sangat baik dan setia kawan terbukti dengan pengorbanannya mencari air minum dan mencari makan untuk Merry selama perjalanan menuju perbatasan.
Film berkhir dengan Happy Ending.. Merry berhasil menemukan Mauro.. dengan key kode lagu "Kasih Ibu Kepada Beta"
Atapi ada beberapa yang kurang pas buat saya di film ini
1. Sama seperti film Denias dan King, Ari Shasale tetap konsisten untuk mengeksplore
keindahan alam Indonesia, meski di sana gersang dan banyak bukit2 tandus ( mirip di
gunung kidul ) tapi kereen.. kebayang ..pantesan aja orang sana item2 ya ..piss
2. Isi ceritanya gak ada yang bikin saya tegang dan kurang heroik ( seperti film King ), paling
tegangnya saat Carlo nyuri air minum di salah satu rumah penduduk saja. Padahal judulnya
kan Tanah Air Beta..rada heroik bukan ?
3. Pemain film inti kurang mengharukan. Ini terjadi pada ending film.
Justru yang bukan pemain inti yang bisa membuat saya terharu. Bayangkan, keluarga2 yang
terpaksa harus berpisah mereka melepas rindu hanya di jembatan dan kemudian berpisah
lagi.. ini justru yang mebuat saya terharu. Tapi Tatiana yang akhirnya setelah beberapa kali
keperbatasan tidak berhasil bertemu dengan anaknya Mauro, pd saat akhirnya berhasil
bertemu koq adegannya biasa2 aja..
Begitu juga Merry dan Mauro saat bertemu.. koq biasa aja, padahal Merry begitu rindunya
kepada kakaknya sampai setiap hari selalu ngobrol dengan bantal yang di beri kaos / baju
Mauro seolah2 bercakap-cakap dengan Mauro.
Selesai film ini, sambil jalan saya tanyai kesan2 Seno menonton film ini, apakah dia terinspirasi dengan film ini. Apakah film ini membuat Seno tambah sayang ke Della, gimana andai Seno dan Della juga berpisah seperti Mauro dan Merry.
Akan kah Seno merasa sedih ??
Ah.. ternyata jawaban Seno,
gak tuh gak sedih.. biasa aja, Aku kalau terpaksa harus berpisah sama Ade ya udah pisah aja. ngapain di susul2 .. ( huh !! dasar anak ini ..lagi kumat gak sayang sama adeknya. )
Saya tanya juga Della..
gimana De, kalo Mas Seno pisah sama Ade, Ade mau nyusul cari mas Seno panas2an seperti Merry gitu ? Dan Della malah bilang..
ibu aja yang nyusul.. Ade tunggu di rumah. halah !!
Berikutnya, saya tanya kesan si Bapa Seno yang tumben gak ngantuk di bioskop dan apa kesannya.
Jawaban si Bapa : Gimana mau ngantuk, Della nanya2 mulu..
Trus.. eh ternyata Bapa Seno sedih lho lihat film ini, dia ingat adik angkatnya Bapa Seno yang bernama Carlito ex Pengungsi Timor Leste yang entah ada di mana sekarang.
Saya juga jadi ingat masa2 Carlito pertama kali di temukan dan kemudian tinggal bersama alm. Eyang di Sukabumi...
Kesan buat saya sendiri, saya jadi tau..
Oh.. jadi begini toh kondisi ex pengungsi Timor Leste itu ? saya baru tau bahwa mereka hanya bisa bertemu di jembatan perbatasan.
Pengungsi dari Timor Barat gak bisa lagi ke Timor Timur. Dan orang Timor Timur ya keukeuh tidak mau ke Timor Barat karena jika demikian mereka mengakui NKRI.
.
Pokoknya saya tetap salut buat Ale dan Nia yang konsisten membuat film2 seperti ini. Dan salut juga buat Alessandra Gottardo & yang rela berhitam2 untuk menjadi Tatiana dan Merry Dan saya tetap puas nonton film Tanabe ini.
Yang jadi Mauro ganteng juga ya.. gak item..
Habis baca ini, jangan lupa cuci tangan pake sabun ya..... *meneruskanpesan sponsor di film Tanabe*