Tiga nama itu tidak dapat dipisahkan (*lebay ini mah*). Karena kampung bapaknya Icho ada di desa yang bernama Lengkong. Cerita tentang Lengkong ada di sini.
Hubungannya dengan Mayor Daan Mogot, karena di desa Lengkong itulah 64 tahun lalu terjadi pertempuran antara pasukan TKR dan taruna Akademi Militer Tangerang pimpinan Mayor Daan Mogot dengan pasukan NICA.
Gedung Akademi Militer Tangerang sekarang sudah menjadi LP Anak & remaja Tangerang.
Pada pertempuran yang berlangsung singkat dan tak seimbang. Akhirnya, 33 taruna dan tiga perwira gugur, yakni Letnan Soebianto Djojohadikoesoemo, Letnan Soetopo, dan Mayor Daan Mogot. Seorang perwira lainnya, Mayor Wibowo, menjadi tahanan pasukan Jepang. Lebih dari 10 taruna luka berat dan 20 lainnya ditawan.
(ini cerita versi sejarah yang saya baca)
Lokasi pertempuran itu tidak jauh dari desa bapak saya, setiap kali menuju kampung bapak saya, saya akan melalui lokasi itu.
Dulu waktu saya masih SD, sebelum BSD City ada, di lokasi itu masih ada tugu lama dan beberapa kuburan tentara yang gugur juga markas Mayor Daan Mogot.
Mbah saya tidak pernah cerita pertempuran ini, tapi Mbah Johar ( teman Mbah Saya ) pernah cerita dia dulu di selamatkan segulung tikar yang berada di mesjid ( sekarang nama masjidnya Al Muttaqien ) di desa Lengkong ketika pertempuran terjadi.
Ceritanya, ketika tentara NICA menyerbu, Mbah Johar yang kurus itu masuk ke dalam gulungan tikar pandan besar dengan posisi tikar tegak berdiri.
Mbah Johar akhirnya terselamatkan meski harus menahan pengap beberapa jam di dalam gulungan tikar tersebutt.
Sekarang Mbah Johar sudah lama sekali meninggal, Kuburan yang ada di dekat markas dan tugu pertempuran di pindahkan ke makam seribu baru ( dulu makam seribu ini juga ada di desa Cilenggang, sekarang di pindahkan di dekat Pertigaan Kawasan Industri Taman Tekno Sektor XI BSD, Serpong. ).
Ini gambar Markas dan tugu peristiwa Lengkong
Dan ini Makam Pahlawan Seribu
Hari ini di peringati 8 Windu ( 64 Tahun ) peristiwa Pertempuran Lengkong di TMP Taruna Tangerang dan di situlah Mayor Daan Mogot dimakamkan.
Dan di Jl. TMP Taruna Tangerang itulah SMA saya berada. Selain itu, untuk menghormati Mayor Daan Mogot, saya pun sekarang bekerja di Jl. Daan Mogot...
niih di sini
Erat sekali hubungan saya dengan Mayor Daan Mogot bukan ??? (*please jangan muntah di sini *)
loh lengkong bukan bahasanya alay ?
ReplyDeleteLekong kaleeeee
ReplyDeletekirain lengkong di Bandung ... hehehe tempat kost jaman dulu, ternyata di Tangerang ya. Itu deket ama rumah saya dulu di deket puspitek
ReplyDeletedaan mogot tuh kalo ga salah keluarganya Prabowo yah??
ReplyDeletetapi tinggalnya ga di Daan Mogot ya bu...???
ReplyDeleteLengkong ada di Bandung, di Sukabumi juga ada...
ReplyDeleteOh.. Mbak Eva dekat puspitek muncul situ ya...
hah ?? masa sih keluarga Prabowo ? dr pihak ibunya gitu ?
ReplyDeletebaru denger sayah..
Engga Om.... tinggal mah tetep TangSel hehehe..
ReplyDeleteiyah, dari ibunya..
ReplyDeleteyang pasti bukan dari sayah..
hihi
hmm muntah di mana ya .... wkwkwk pis ah ceu, jadi inget NMS, Lengkong. sering gambar modem di Lengkong, blm pernah ke Lengkongnya :D keknya jauh deh
ReplyDeleteNMS Lengkong teh naon ? di mana eta teh
ReplyDeletemoal, moal muntah di dieu...kaburu digebah ceu Icho :D
ReplyDeleteNMSnya di komputer di kantor ceu :P
ReplyDeletewah...kutan LP Anak dan Remaja teh bekas bangunan MAT / AMT...
ReplyDeleteke heula, ari paketrok pelor-na pasukan taruna teh jeung NICA atawa jeung Jepang, Ceu?
bukannya pasukan mayor Daan Mogot berencana melucuti tentara Jepang saat itu?
Kalo baca kutipan di koran mah gini
ReplyDelete25 Januari 1945, Pada tanggal itu, dilangsungkan pertemuan tentara Indonesia dipimpin Mayor Daan Mogot dan tentara Jepang dipimpin Kapten Abe, terkait ada kabar Nica akan kembali menguasai Tangerang setelah menguasai Bogor, pasca kemenangan sekutu.Namun, di tengah perundingan berlangsung, tiba-tiba terdengar letusan tembakan, yang sampai saat ini belum diketahui siapa penembaknya itu. Semua peserta pertemuan panik dan saling menembak. Akhirnya, 3 perwira dan 34 taruna tentera Indonesia tewas. Sementara yang luka ditahan Jepang.
Cuma versi Nenek saya dan Mbah Johar mah nyebut na teh perang sama NICA
hehehe.. yeuh * nyodorkeun keresek *
ReplyDeleteOh.. trus Lengkong na hubungan na kumaha ?
ReplyDeletehahaha ganteng nih bu mayor daan mogotnya.. :D sering lewat grogol dong ya..
ReplyDeleteIya orang2 jadul tuh ganteng2 yaa...
ReplyDeleteGak lewat grogol.. saya lewat belakang, lwt jalan panjang
grogol mah maceeeettt
ku suka tuh foto2 eyang jaman dulu.. gagah2 dengan topi, dasi kupu2, jas, sepatu bot, bahkan tongkat.. pede gitu ya bergaya kalu buat pasfoto sambil senyum pula.. beda sama kita yang potonya melulu hadap depan gaya batu.. :D
ReplyDeleteSetuju.. aku juga suka banget foto hitam putih gaya jadul yang foto dengan sikap sempurna hehehe
ReplyDelete