Lima puluh tahun yang lalu, tepatnya pada 7 Oktober 1952, Norman Joseph Woodland and Bernard Silver mematenkan barcode setelah sebelumnya mempelajari tesis tahun 1932 tentang otomatisasi dalam toko yang disusun oleh seorang mahasiswa bisnis bernama Wallace Flint.
Barcode merupakan perwakilan data yang dapat dibaca melalui mesin optik. Awalnya, barcode mewakili data dalam lebar (baris) dan spasi garis parallel. Dapat disebut juga sebagai linear atau 1D (1 dimensi) barcode.
Sedangkan pola dalam barcode terdiri dari kotak, titik, segi enam dan pola-pola geometris dalam gambar disebut kode matriks 2D (2 dimensi). Meskipun sistem 2D menggunakan simbol bar, mereka umumnya disebut sebagai barcode juga.
Barcode dapat dibaca oleh alat optik yang disebut barcode scanner, untuk mescan gambar dengan software khusus.
Barcode biasanya digunakan untuk melacak item mulai dari barang-barang kelontong hingga sewa mobil, dari surat hingga parsel, serta tiket bioskop dan bahkan limbah nuklir dan DNA.
Logo barcode Google itu muncul setelah sebelumnya Google mengeluarkan serangkaian logo unik lainnya seperti saat ultah, maupun saat memperingati hari kelahiran Gandhi dan novelis fenomenal H.G Wells.
Saat ini logo google versi barcode dapat dilihat di Australia, Selandia Baru, Indonesia serta beberapa negara lainnya di Asia.
Note Icho :
Jadi inget, saya pernah membuat software aplikasi barcode seperti ini ketika saya masih bekerja sebagai programmer di sebuah super market di Jakarta Selatan yang menggunakan mesin cash register TEC dan printer untuk mencetak barcodenya yang kecil. Uji coba pertama menghabiskan satu gulung sticker/label sampai EDP Mgr saya sempet morang maring aplikasi gak sesuai2. .. jadi kangen Kang Edy Toha .. ada yg kenal beliau gak ?
( pertanyaan terakhir saya gak ada hubungannya dengan barcode )
*berita di ambil dari inilah.com*
kita baru coba scanner barcode dari monitor hehehehe
ReplyDeletesudah kami scan (tidak dari monitor) ... hasilnya *oogle
ReplyDeletehehehe...
Maksudnya Oh Girl :))
ReplyDeleteDari monitor PC ?? atau dari monitor khusus sprt yg di C4 ?
ReplyDeleteOoooh... kurang G ya hahaha.. masih salah dong programmer googlenya
ReplyDeletebokiisssssss... si mbah mah
ReplyDeletemasih jd programmer teh?
ReplyDeleteaku sudah menyerah dng coding2an :D
hebat ya google.. semua hari ada eventnya..
ReplyDeletetuh waktu 17an ku dapat logo bendera merah putih.. jadi deh dipake sampe sekarang jadi headshoot..
btw, masih inget barcode sampe sekarang?
ga... scanner kita mungkin ga bisa baca G huruf besar :)
ReplyDelete*nyalahin tehnik / produk heheheh
Ooo itu bacanya oogle hihihi.. Mungkin harus cari scanner yg lebih canggih :p.. Salam kenaaaal
ReplyDeleteJadi inget pilem yg setiap manusia kepalanya ditato barcode. Ide yg bagus tuh untuk meminimalisasi KTP ganda :)
ReplyDeleteUdah engga hehehe.. nyerah juga Yun :-p
ReplyDeleteIya Mbak Tintin Google Hebat,
ReplyDeletewaktu peristiwa JW Marriot 2, gambarnya bom
Kalo Barcodenya masih inget kan ada di tiap barang kalo belanja di SM
kalo program aplikasi nya udah gak inget sama sekali :-p
hahahaha...Tetep Google yg bener :-p
ReplyDeleteSo.. Scannernya yg rusak yaa...
ReplyDeletesalam kenal juga
kalo beneran kejadian kyk di film ini, tiap anak lahir harus di kasih barcode. di tempel di jidatnya hahaa..
ReplyDeleteapaan Tuh baca dulu ya Mbak Tintin..
ReplyDelete