Friday, December 19, 2008
Buku Tamu
Gak ninggalin jejak juga gak apa2.. ngintip2 dikit juga gak apa2.
Cuma gue suka gak demen aja kalo temen datang ke rumah trus ngejembreng jemuran, jemur kasur, gelar tiker di depan rumah gue.
Kalo mau lebih deket lagi, mau masuk ruangan khusus gue juga boleh kok.
Sunday, December 14, 2008
Tidak ada lagi resolusi akhir tahun
setiap kali itu pula banyak orang yang membuat resolusi pribadi
termasuk gue akhir tahun 2007 lalu gue juga latah ikut2an membuat resolusi pribadi
itu resolusi pribadi yang pertama kali ( mungkin yang terkahir kali ) gue buat.
Terus terang, beberapa hari di bulan desember tahun ini gue merasa malu pernah membuat resolusi tahun lalu. Dari 8 resolusi, mayoritas gak terpenuhi bahkan lebih dari 1/2 nya gue abaikan. gue mempertanyakan kembali apa yang sudah gue perbuat di tahun ini ? jawabnya nothing !
gak ada perubahan yang berarti didalam diri gue,semua masih berjalan seperti tahun tahun sebelumnya.
kalaupun ada perubahan, sedikit sekali yang bisa gue rasakan.. rasarnya gak berarti.
gue jadi inget pelajaran yang gue dapat dari salah satu bisnis yang sekarang sudah agak gue tinggalkan. Waktu itu sering sekali kami ( gue dan suami ) setting goal, set goalnya bukan untuk tiap tahun saja, bahkan kami selalu set goal tiap bulan. dan itu selalu kami review
mana saja goal yang yang sudah tercapai dan mana yang belum dengan begitu kami selalu berusaha untuk mencapai goal-goal yang kami yang belom di coret.
Tapi sayangnya, untuk resolusi tahun kemaren, gue tidak melakukan itu, itulah kesalahan gue
Bukan karena banyak hal yang tidak tercapai di resolusi tahun lalu juga membuat gue
malas kembali membuat resolusi, dan bukan merasa tidak penting untuk membuat resolusi
sehingga tahun ini gue putuskan gue tidak akan membuat resolusi.
beberapa teman bahkan sudah menanyakan apa resolusi lo taun ini ?
gue jawab seenaknya aja , gue bilang ah buat apa bikin resolusi , gak penting banget !! padahal itu mah sekedar nutupin malu gue yang hasil resolusinya jeblok
Jawaban benernya ada di hati gue dan sekarang gue ungkapkan di sini, yaitu gue gak akan
nunggu ganti kalender untuk membuat resolusi di tahun mendatang. setiap hari gue akan buat resolusi baru !
Thursday, December 11, 2008
Tangerang Terancam Amnesia Sejarah ( Siaran Pers Pembongkaran Gedung Tua Karawaci )
dalam upaya menyelamatkan situs bersejarah Rumah Perkebunan Karet Karawaci,
di tunggu kehadirannya di Bakoel Koffie, jalan Cikini Raya,
seberang pertokoan Menteng Huis, hari ini, Kamis, 11 Des. 2008,
sampai pukul 21.00.
===============
Rumah Perkebunan Karet di Karawaci Tangerang dalam kondisi kritis. Dalam pertemuan yang diadakan WALIBATU (Warga Peduli Bangunan Tua) di Bakoel Koffie, Jl. Cikini Raya, Rabu 10 Desember kemarin, banyak orang menyuarakan agar pemerintah dan masyarakat segera beraksi menyelamatkannya. Sejauh ini, media seperti Kompas, Jurnal Nasional, Media Indonesia, Warta Kota, dan The Jakarta Post telah menuliskan. Bahkan laporan atas kasus ini ada yang dibuat sampai tiga edisi (misalnya The Jakarta Post). Demikian pula jaringan Radio CVC, sebuah radio Australia berbahasa Indonesia (www.cvc.tv) yang siarannya dapat didengar melalui streaming internet di www.cvc.tv, radio gelombang SW, dan dipancarkan oleh 20 radio dari Aceh sampai Papua. Namun hingga sekarang belum nampak langkah konkret Pemerintah Kota Tangerang untuk menyelamatkannya.
Budi Lim (arsitek), Pia Alisyahbana (tokoh masyarakat yang menaruh perhatian pada pelestarian budaya), Adolf Heuken (pernulis buku Historical Sites of Jakarta), dan Yori Antar, arsitek yang dikenal pula sebagai fotografer, dengan kalimat masing-masing, dalam pertemuan itu, menekankan posisi penting bangunan ini karena nilai sejarahnya. Demikian pula sejumlah wartawan dari berbagai koran, majalah, radio, dan televisi, serta warga masyarakat maupun pengajar sebuah universitas, yang hadir dalam pertemuan itu.
WALIBATU berpendapat bahwa dari sisi arsitektur, bangunan ini merupakan bagian dari jejak sejarah arsitektur di Indonesia. Rumah utama bergaya arsitektur China, sedang rumah lain bergaya indis (gabungan unsur Eropa dan tropis). Mona Lohanda dalam buku "Kapiten Cina of Batavia 1837-1942" mengungkapkan rumah ini dibangun pada awal abad ke-18 oleh Letnan China Oey Djie San yang menguasai perkebunan di Karawaci, Cilongok. Selain itu, rumah ini merupakan landhuis terakhir yang masih bersisa di sekitar Jakarta, dan kondisinya terbilang utuh. Bangunan ini mulai dibongkar sekitar September 2008 atas suruhan ahli waris; elemen-elemen bangunannya telah dijual ke pihak lain.
Yori Antar bahkan mengingatkan, "Tangerang akan amnesia sejarah jika bangunan ini hilang." (amnesia dikenal sebagai salah satu penyakit kehilangan ingatan/memori). Ia mendorong masyarakat agar melaporkan jika terdapat arsitek yang terlibat, ke IAI (Ikatan Arsitek Indonesia). Heuken memastikan bahwa bangunan ini masuk Cagar Budaya karena usianya lebih dari 50 tahun. Di samping meninggalkan jejak arsitektur, bangunan itu juga menandai pembukaan Tangerang sebagai kawasan perkebunan, dan kelak pemukiman. Ia mengingatkan betapa pentingnya peninggalan bersejarah untuk mengenal asal-usul suatu warga. "Jangan nanti kita hanya bisa melihat dari potretnya," kata Heuken. Pia Alisyahbana, yang juga seorang penerbit dan menjadi inisiator penggalangan dana untuk penyelamatan Gedung Arsip Nasional, mendorong agar pemerintah kota mencari upaya agar pengusaha di Tangerang dapat ikut menyelamatkan bangunan ini. Budi Lim, yang dikenal sebagai arsitek yang bersama Han Awal memugar gedung Arsip Nasional dan mendapat award dari UNESCO, mengatakan, saat ini masyarakat perlu mengambil langkah konkret. Peraturan pemerintah dan UU perlu, bahkan sangat perlu, namun tidak cukup. Diperlukan gerakan masyarakat untuk menghimpun dana, dari jumlah berapapun, agar gedung tersebut dapat diselamatkan dengan cara dibeli.
"Ibaratnya, ada seseorang yang dimutilasi satu per satu bagian tubuhnya di hadapan kita. Apakah kita menunggu suatu aturan? Kita harus menyelamatkannya," ujar Budi Lim. Ia mengajak menempuh aksi donasi masyarakat. "Kalau dulu kita ketok pintu konglomerat, sekarang ketok semua pintu. Yang mau nyumbang 100.000 atau 50.000 rupiah juga silakan." Budi Lim mengingatkan, style bangunan itu masih lengkap dengan situs-nya. Bangunan jenis ini dibuat di Indonesia dan kemudian "turunannya" nampak di Sri Lanka dan beberapa kota di belahan dunia yang lain. "Masakan kita malah membongkarnya, sementara di negara lain malahan bisa merawatnya?"
Seorang wartawan mengatakan, bagunan tsb, karena usia dan style-nya, sudah dapat dimasukkan sebagai benda cagar budaya. Karena dilindungi oleh UU, pembongkaran atas bangunan tesebut akan berhadapan dengan hukum. UU Cagar Budaya (BCB) No. 5 Tahun 1992 memang menyebutkan definisi benda cagar budaya itu.
WALIBATU juga memperlihatkan sebuah surat dari Ronald G. Knapp, SUNY Distinguished Professor and Chairman Departement of Geography, State University of New York at New Paltz. Knapp adalah penyusun buku Chinese Houses: The Architectural Heritage of Nation (2005) dan Chinese Bridges: Living Architecture from China's Past (2008). Knapp pernah mengunjungi Rumah Perkebunan Karet di Karawaci. "It is very, very sad to see these efforts to destroy an historically – and architecturally – significant residence. This is especially painfull for those who value the multi-cultural and multi-ethnic heritage in Indonesia. It is a tragedy to see that the demolition has already begun!," demikian antara lain bunyi surat Knapp.
Sejauh ini Walikota Tangerang, Wahidin Halim, belum menunjukkan langkah konkret untuk menyelamatkan bangunan tersebut. Di dalam situs resmi Pemkot Tangerang, Wahidin Halim menulis sebuah buku dengan judul Ziarah Budaya Kota Tangerang, di mana di dalamnya terkandung situs Rumah Perkebunan Karet di Karawaci sebagai salah satu jejak sejarah kota Tangerang.
WALIBATU sejauh ini telah menghimpun 22 tanda tangan warga. Jumlahnya diharapkan akan bertambah banyak lagi. Petisi untuk penyelamatan Rumah Perkebunan Karet Karawaci ini akan dikirimkan ke Walikota Wahidin Halim pada Jumat besok. Tembusan dikirim ke Menteri Budpar, Menteri Diknas, dan Gubernur Jawa Barat. "Kami memberi kesempatan kepada warga yang peduli untuk ikut serta menandatangi surat ini," ujar Mahandis Yoanata, dari Walibatu.
Sejumlah rekan wartawan yang hadir, mengingatkan bahwa surat saja tidak cukup. Diperlukan suatu aksi yang lebih konkret. Misalnya, ada yang mengusulkan, membuat demo. WALIBATU, yang merupakan forum cair warga yang merasa peduli dengan bangunan tua, sedang memikirkan langkah lanjutan setelah mengirim surat. WALIBATU menunggu dan menyambut partisipasi Anda. Dimana pun Anda berada. Akankah Anda menatap masa depan, dengan menghilangkan sejarah Anda?
WALIBATU adalah forum cair dimana terhimpun warga yang menaruh kepedulian terhadap pelestarian bangunan tua, dengan partisipan dari beragam profesi dan usia. Alamat milis: walibatu@yahoogroups.com. Kontak Person: Yoanata HP 08159958115
2 hari 2 kiriman
Eh ada si akang nu ganteng tur bageur (http://roisz.multiply.com) yang langsung nanya alamat rumah.. hehe.. nuhun kang, tos katampi martabak bolu na, untung masih kebagian gara2 sampe rumah itu paket sudah di buka duluan sama anak2 dan si Bapa.
( gak sempet fotoin kirimannya kang, tapi nomor hape mah dah di catat hehe..)
Trus..barusan sampe rumah kaget lagi, dapet kiriman CD Ekslusif KLA return , ditandatangani oleh mantan gue hehehehe gak deng.. nanti Mbak Ira marah, di tandatangani 3 personil KLA .
ini mah hadiah hasi menang kuis hihi..
yang pasti mah seneng2 aja lah dapet gratisan mah..
Thanks ya Mas2 KLA... dan Mas Yuris
ayo..siapa lagi yang mo ngirim.. di tunggu ya (ngarep.com)
Sunday, December 7, 2008
Doa Ibu
per angkatan sabtu kemarin.
Di sms undangan dan telpon2an, pak Ketua OSis jaman saya dulu tidak menyebutkan
siapa saja teman yang akan datang mewakili kelasnya.
Jadi ketika saya bersama seorang teman sekelas tiba ditempat cara, saya hanya mengenal nama beberapa teman
dan ingat wajah teman yang sudah berubah tapi lupa nama temannya.
Saya hanya sekedar bersalaman dengan teman2 pria yang asik berkumpul di pojok
yang saya tahu mereka gerombolan anak IPS, dan langsung bergabung dengan teman sesama anak IPA
Ketika acara sudah dimulai dan pak ketua sudah serius membicarakan rencana.
barulah saya bersitatap dengan salah seorang anak IPS tadi,dan seketika ketika kita berdua
teriak , gue teriak 'Caturrrr !!!!' dan teman gue teriaak 'Cholisoh yaaa.....!!!
Maaf pak ketua, kalau kita berdua kemudian langsung pindah tempat duduk
dan sedikit melupakan pidato pak Ketua.. ( untung pak ketua bageur dan maklum )
Dan.. meluncurlah kisah kisah seru kita semasa smp.
Catur ini teman saya SMP, saya kenaaal sekali dia sejak pakai celana pendek
Catur teman saya yang paling kecil tubuhnya ketika SMP.
Tapi buaaaandelnya minta ampun. Baju seragam putih selalu gedombrongan dan menutupi celana pendeknya, karena tak di masukkan.
Saya tahu hampir seluruh keluarganya, dan dia supprise juga ketika saya masih mengingat satu persatu nama kakaknya ( muka gak inget sih cuma nama keluarganya saya hapal mulai dari Mas Eko, Mas Dwi, Tri, kemudian adiknya yg cewe, ( agak ragu adiknya Panca atau bukan hehehe..)
Catur juga terbahak bahak dan langsung berair matanya ketika saya ingatkan bahwa
betapa dia dulu nakalnya luar biasa, saya buka kembali memorinya dulu betapa dia pernah bersekutu dengan seorang temannya ( miss u coy..) , untuk melakukan sebuah korupsi di warung ibunya dengan cara misalnya temannya belanja Rp.200, dan dia beri uang kembalian Rp.1300 bahkan selalu lebih.
dan nanti uang kembaliannya akan diminta kembali di sekolah setelah di potong fee .. duh !
Dan sayapun terharu ketika catur dia bilang hal yang tidak pernah dia lupakan dari saya
adalah ketika Saya, Eti dan beberapa teman sekelas datang membawa kue ke rumahnya saat dia berulang tahun sementara yang ebrulang tahun tak ada di rumah, akibatnya bapaknya kemudian marah besar.
Kita (saya dan Catur) akui bersama, di SMA kita berdua tidak dekat karena catur di IPS dan saya di IPA
terlebih ketika saya tahu catur mulai bergaul dengan beberapa anak IPS yang gak bener di mata saya. Sering saya cuma menatap catur dengan pandangan kecewa ketika matanya memerah dan mulutnya mengeluarkan aroma bau naga. Saya tidak pernah lagi berusaha mendekati catur
Dan.. kemarin catur bilang, dia paham dan sangat tahu itu, bahkan Catur juga bilang dalam
kondisi seperti itu,dia sangat malu dan tidak ingin saya mengetahuinya.
Sekarang... semua berubah.. bener kata teh Ipad, poeple change.
Catur sudah sukses menurut ukuran saya, dia sudah menjadi dosen dan pengajar sebuah lembaga terapan di sebuah universeitas terkemuka di Indonesia, saya lihat di kartu nama yang diberikannya, ada dua gelar akademik tersandang di belakang namanya , Alhamdulillah...
Ketika saya tanyakan apa yang membuatnya berubah,Catur hanya mengatakan sebuah kata
'Doa Ibu'
Catur bercerita Ibunya tidak pernah berhenti dan berdoa khusus untuk catur karena diantara anak2nya cuma catur yang sangat bandel. ketika dia tahu dia bisa masuk SMA Negeri ( susah lho masuk negri waktu itu ) berkat doa ibunya dan dia bisa masuk perguruan tinggi negri juga berkat doa ibunya. Dan ketika itulah dia mulai berubah, dia serius ingin membalas budi ibunya dengan berubah menjadi manusia baru, demi Ibu tercinta Catur jatuh bangun belajar dengan sungguh2 padahal dia bilang susahnya belajar minta ampun karena sejak SMP dan SMA dia sudah terbiasa hanya pegang buku saat ujian smesteran.
Doa Ibu.. hanya sebuah kata tapi didalamnya sarat makna, sekarang saya menjadi sorang ibu
saya sangat tersentuh dengan kata-kata itu. Saya yakin Ibu saya juga pasti mendoakan saya
supaya menjadi manusia sesunguhnya,manusia yang berakhlak dan berbudi pekerti baik.
Sekarang saya sudah menjadi ibu, satu kata itu membuat saya sadar bahwa saya sudah harus serius dan tulus berdoa untuk anak=anak saya, saya harus selalu mengeluarkan ucapan -ucapan yang baik untuk anak saya, karena ucapan seorang ibu adalah sebuah doa.
God Bless You Catur Prasetyo Dewanto !