Sunday, February 27, 2011

Salam Kenal Ya...

"Inilah ruang jiwaku,ruang dimana jiwaku bisa menghela nafas sejenak, merangkai berbagai cerita,berkomunikasi dengan jiwaku juga. Mungkin surga adalah tempat yang diinginkan banyak orang. Tapi merenung sejenak di tempat ini, lepas dari aktivitas, adalah lebih dari segala-galanya.  Selamat Membaca,aku hanya ingin bercerita...  "

Rupanya tulisan di welcome msg di depan MP ku belum cukup banyak bercerita tentang saya, ya tentu aja belum banyak, lha cuma secuil gitu. So, buat yang cuma sekedar singgah di halaman depan tanpa baca-baca di blog saya maupun ngintip saya ya gak akan tahu siapa saya. 

Bentar dulu, gimana mau tahu..lha postingannya aja lebih banyak di set contact koq. eitts.. itu kan baru-baru aja di set contact, gara2 kasus kemaren itu. Sebelum-sebelumnya kan banyak juga psotingan saya yang set everyone, sekarang juga saya masih suka set everyone jika saya posting hal yang berguna buat banyak orang. Kalau posting cerita anak, keluarga atau teman, saya lebih suka  di set hanya untuk kontak saya

Eh, saya posting ini maksudnya mau kasih salam perkenalan buat teman-teman saya, terutama yang sudah ada di kontak saya, siapa tahu ada yang belum kenal dengan saya lebih dekat lagi, siapa tahu dengan saya posting salam perkenalan saya di sini, gak ada lagi yang salah menyangka saya seorang PNS di sebuah departemen ( *ngelirik cah ganteng yang di malang*)
Dan semoga juga gak ada yang salah menyangka saya masih single ( bukan single parent hehehe) dan belum punya keturunan  (*ngelirik Om yg di Belanda hehhe. Maaf ya Om, salahnya MP yaaa.. koq gak ada status relationship seperti di FB, atau saya masih pantes jadi Abegeh ?.. hihi langsung geer).

Baiklah, mari berkenalan..
Nama saya Icho Ahmad , Ahmad nama bapak saya bukan nama suami saya, Nama panggilan saya ya Icho aja,embel-embel di depannya terserah aja. Saya ibu dari Seno & Della, yang april nanti akan berumur 11 dan 8 tahun. 
Jadi bisa di kira-kira dong umur saya berapa,cocok gak dibandingkan dengan foto hedsotnya hehehe.. jangan nanya status lagi yaa.

Saya lahir di Jakarta, besarnya di Tangerang. Kalau di tanya saya orang mana ? ya saya ngaku orang Tangerang aja deh, meski awal-awalnya saya sering ngaku urang sunda, Tangerang juga sunda lho meski bahasa sundanya Tangerang itu beda jauh dengan sunda priangan sana. Itu sebabnya untuk mengesahkan panggilan saya yang sudah terlanjur mendunia sebagai "Teh Icho" saya ikutan milis urang sunda dan di HP saya terinstall kamus bahasa sunda. Dan hasil mulungan bahasa sunda di mana-mana itu tak mengecewakan, saya sekarang berbahasa sunda dengan sohib saya sejak SMP dan SMA padahal dulu mah gak pernah sama sekali berbahasa sunda, belum lama ini saya telpon sobat waktu SMP yang asli sunda juga dibilang dialek sunda saya sudah lumayan ok, padahal dulu dialah yang mengajari saya berbahasa sunda halus. 
 
Suami saya, orang jawa yang besar di tanah pasundan, jadi tak sulit bagi saya masuk ke dalam lingkungannya kecuali masalah selera masakan. Tak perlu di sebut nama, karena beliau invisibleman yang kurang suka di publikasikan, dan di berbagai tulisan saya sering saya menyebut beliau dengan Bapa Seno atau si Babeh.

Saya bekerja sebagai PNS ( Perusahaan Nyonya Saya )  di departemen IT sebuah Private Company yang bergerak di bidang otomotif, itu lho yang jualan berbaga brand terkenal di Indonesia. ( pesan sponsor, jangan lupa beli mobil di kantor saya ya..)

Saya juga penyuka sotomie, yang mau ngajak saya makan sotomie seputaran Jakarta - Tangerang, jangan sungkan-sungkan ngajak ya...

Salam perkenalannya mungkin cukup segini dulu,kalau mau tahu lebih banyak tentang saya yang di set public bisa baca di akun kompasiana saya, atau silahkan add saya sebagai contact di MP. 

Salam


Friday, February 18, 2011

Film Asing Ditarik, Nyantai aja...

Malam ini mulai ramai diperbincangkan kisruh tentang penarikan film asing dari bioskop-bioskop di Indonesia, distribusinya juga di stop. Ini disebabkan karena keputusan pemerinatah menaikan pajak bea masuk distribusi dan hak edar bagi film-film asing.  Karena hal ini membuat pihak distributor  tidak lagi mengirim kopi film ke Indonesia. Artinya, sejak kemarin tgl 18 Feb 2011  tak ada lagi film asing tayang di bioskop Indonesia. 

Gak heran kalau berita ini kemudian bikin heboh dunia maya di negeri kita, pocong perawanpun jadi t rending topic, omelan-omelan ke Dirjen Bea & Cukai berseliweran.

Indonesia norakkkkkkkkkkkkkkkkk,bikin pembajakan makin merajalela ajah 

ga mauuuuuu,ga ridoooo,huwaaaaaaa,Direktorat Bea Cukai sialaannnnn,eh tapi masa sih ga mau nglah?negara laen kan ga da yg gt :-?

malu2in aja,negara lain ga ada yg mungut bea masuk buat pelem,marukkkkkkkkkkkkk amat

terkutuklah Direktorat Jenderal Bea Cukai

Wah klo gini caranya saya mau ikutan Ko David ah,bikin Toko DVD ma Private Cinema 

Good bye captain jack sparrow, HP7 Part II,The Green Lantern,Thor,should we say good bye to them? hiksssssssssssssssssssssss

Siapa yang ribut ?? tentu saja penggemar-penggemar film asing yang lebih seneng nonton di bioskop. Buat anak muda yang masih pacaran pasti garing lah sekarang jadi berkurang jadwal nonton film di bioskopnya. Buat yang biasa nonton bersama keluarga di bioskop juga mulai bete, masa iya sih anak-anaknya diajak nonton film Pocong perawan, Hantu Goyang Karawang atau Suster Ngesot 2 ?

Lalu Saya ?
Saya nyantai aja.. karena saya dan keluarga emak norak kali ya, saya  termasuk yang gak seneng nonton film di bioskop, mau film asing atau lokal, gak 2 tahun sekali saya ke bioskop. Begitu juga suami dan anak-anak saya. Mau film asing atau film Indonesia ya sama aja. Sesekali kalau film Indonesia anak-anak seperti Laskar Pelangi, King, Meraih Mimpi, masih lah saya mau bawa anak-anak meski dengan setengah mengantuk di bioskop. 

Anak-anak saya gimana ?
Mereka juga nyantai waktu saya cerita film-film asing ditarik dari bioskop. Seno dengan santainya bilang, beli DVDnya aja bu, lagian kalau nonton di bioskop aku jadi sesek dan pengen pipis terus. hehehe..good boy, ibu lebih bisa ngirit. 

Suami saya ?
pasti jawabannya simple "download aja "

So, Kita gak tahu / belum tahu, keputusan ini baru kemarin, apakah masih ada perubahan nantinya jika ada negosiasi ? bisa aja terjadikan ?. Kasihan gedung-gedung bioskop yang banyak baru berdiri kalau film asing di tarik bisa bangkrut dong. Padahal di Tangerang baruuu saja dibukLiving Word XXI Alam Sutera Serpong yang gak kalah keren dengan yang di Jakarta, masa iya sih langsung tutup. 


So..kita tunggu aja kelanjutannya.. Bingung deh kalau ada yang mengkaitkan berita ini katanya termasuk salah satu agendanya freemason.

Eh freemason itu apa ya ? nama bintang film asing kah ?



  

Thursday, February 17, 2011

When You Lost Your First Love

Hana Sisworini, seorang mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unisri Surakarta yang punya mimpi melanjutkan kuliah ke Jepang, Berniat membuat buku kumpulan kisah tentang cinta pertama  tema nya :" When You Lost Your First Love "


Didalam bukunya nanti akan memuat 9 kisah nyata tentang penantian yang panjang untuk cinta pertama. Dan rencananya buku ini nanti akan diterbitkan secara online melalui web site nulisbuku 

Karena sistemnya self publishing, jadi penulis sendiri yang akan mempromosikan bukunya. Masalah royalti, akan dibagi pada 9 org penulis + 1 orang editor/desain cover..jadi masing2 dapet 10% dan karena http://nulisbuku.com/ adalah self publishing jd dengan ada 10 orang yg terlibat..harapannya akan semakin luas promosinya..
 
Kalau berminat konfirmasikan ke email: trust.firstlove@yahoo.co.id dan nanti kita akan mendapat akun di nulisbuku.com untuk mengecek perkembangan buku yang memuat kisah yang kita kirimkan

Karena  hanya menerbitkan empat buku, jadi naskah yang diterima cukup sebanyak 36 naskah (dengan syarat satu penulis hanya mengirim satu naskah).  Untuk penulisan ini juga  tidak akan melakukan penyeleksian, karena kita percaya pada kekuatan dan ketulusan dari kisah cinta pertama kalian! Jadi segera konfirmasi dan kirim naskah kalian ^^

Naskah paling lambat diterima tanggal 4 April 2011 / sebelum terkumpul 36 naskah.

Monggo yang mau ikutan jangan lupa kirim imel ke trust.firstlove@yahoo.co.id
 

 

Monday, February 7, 2011

Jangan Naik Metromini Mini atau Kopaja yang lewat Melawai

Sudah lama sekali saya tidak naik kopaja/metromini dari Blok M menuju rumah. Biasanya saya naik metromini No. 71 atau 69 dari rumah ke Blok M bukan sebaliknya.
Sabtu kemarin, selain karena iseng sekaligus ngirit, saya juga ketiduran/tertidur di busway jurusan kota-blok M, jadi ketika bangun sudah lewat dari Ratu Plaza. Padahal biasanya kalau naik busway Kota - Blok M, saya akan turun di ratu plaza dan dilanjutkan naik taxi atau bus bianglala arah ciledug.

Dari terminal blok M akhirnya saya dan Della coba naik metro mini no 71, ngetemnya di terminal tidak lama, selain karena penumpang metromini sudah agak penuh, petugas juga sudah meminta metromini segera keluar dari jalur 5.

Nah pas di jalan Melawai mulai deh metromini jalannya tersendat bahkan ngetem lama di depan Bank Permata / Pom Bensin.
Gak lama ngetem di situ langsung naik dua orang pemuda matanya di sayu2in seperti orang mabok dan satunya lagi ngamen baca puisi gak jelas dengan nada berteriak-teriak bahkan mengancam penumpang supaya memberikan uang kepada mereka, alasanya dari pada saya nyilet tas ibu atau nyopet, nyolong dan masuk penjara lebih baik saya nyilet badan saya sendiri   ..lalu sreeeettt...sreeettt.. tangannya di silet2 pakai silet yang di bawa.

Saya tutup mata Della supaya gak lihat, jangankan Della, saya juga ngeri lihatnya. Dan saya dengan sangat terpaksa lebih merelakan uang seribu rupiah demi keselamatan saya dan Della. Mungkin itu juga yang di rasakan ibu-ibu yang tak terbiasa melihat adegan itu.
Sementara ada bapak-bapak yang tidak mau memberi uang, pengamen itu menakut-nakuti dengan mendekatkan siletnya ke muka bapak-bapak itu.
Ada ibu-ibu berkerudung yang tak memberi uang, di hina-hinanya ibu-ibu itu dengan perkataan yang sungguh sangat tidak sopan.

Tak lama setelah pengamen itu turun, sayapun turun dari metromini dan langsung ganti naik taxi.
Ampun deh.. gak lagi-lagi saya naik metromini lewat melawai.
Melawai kini tak seindah melawai di tahun 80-an, tempat Mang Harry Mukti dan Om Denny Malik Jalan Jalan Sore..

Di Taxi, saya tengok-tengok, Pak Polisi kemana ya ? koq yang begini ini tidak ditertibkan ya.
Pak Dishub, semoga nanti-nanti feeder busway bersih juga dari pengamen meresahkan macam ini.



.

Thursday, February 3, 2011

Reportase JJB (Jalan-Jalan ke Bandung ) with Baooters

Hari yang dinanti akhirnya segera tiba, sayangnya dari 25 peserta, akhirnya Dini , Eva, Intan,Ivy terpaksa tidak jadi ikut karena ada hal yang lebih penting yang membutuhkan kehadiran mereka di sisi orang2 tercintanya. 

Sejak malam tanggal 2 Ibu Korlap, Lita dan teman-teman lain sudah saling mengingatkan untuk segera tidur supaya gak telat bangun, saya pun tak sempat lagi buka e-mail karena memang sudah sangat ngantuk dan juga repot mengurus anak yang ulangan besok, apalagi tadi pagi tanggal 1 saya juga terlalu cepat bangun, dibangunkan oleh Iwan tukang ojek saya yang nelpon nanya "Bu jadi gak ke Bandungnya ?".. hadooh si Iwan salah jadwal, saya gak b isa tidur lagi setelah di telpon si Iwan... koq dia jadi ikut semangat, tertular semangat ibu2 yang mau JJB.

Dua-Dua - Satu Satu , ini tanggal bersejarah buat baoot, karena hari inilah pertama kalinya baoot rombongan pergi dalam satu kendaraan. Kebayang hebohnya sudah pasti. Masih di ojek saja, bu korlap Heni sudah menelpon saya berkali-kali.. saya baru telpon balik setelah sampai di citos, rupanya bu korlap memang telpon ke sana-sini. 
Rombongan Citos yang pertama datang Adhe, kemudian saya, berikutnya muncul Noni yang diantar Jonathan dan Dedy. Tinggal tunggu Echa dan Mbak Esti istrinya Pak Arief yg belum datang. Saya bilang ke Adhe, tunggu aja terios silver, krn kedua Arief ini emang kompak nama dan mobilnya, Tunggu punya tunggu Pak Arief ternyata sudah ada di depan Jco, dan Echa muncul dari taxi BB dengan sekotak aqua yang dengan sigap langsung di panggul Pak Arief ( untttunggg ada Pak Arief, gw gak kena ngegotong dus )

Jam 6 tepat, Bus Laks memasuki halaman citos, Heni, Yesi, Melisa dan Lita sudah ada di dalamnya. Rombongan citos berangkat diiringi dadah-dadah Pak Arief yg mewakili Doanya KD. Bus masih lancar berjalan menyusuri tol JORR sambil terus berkomunikasi dengan rombongan bintara. 

Jam 6.30 Rombongan bintara sudah terlihat bersiap-siap di depan pintu keluara tol, dan astagaaa !!  Pak Arief juga ada di sana !!.. Mbak Esti terkaget-kaget melihat suaminya muncul lagi di Bintara.. iih pak Arief jangan2 sebetulnya pengen ikut ke Bandung ya diaaaa.. 

Rombongan Bintara ini malah lebih rame dari rombongan Citos, ada Nana, Ela, Saras,Ceu Rini, dan 4 orang lagi yang saya belom kenal, yang mukanya kincolong saya sudah tebak, ini pasti Echy, yang bawa anak juga sy tebak ini pasti Ina  dan anaknya Aidan yang lucuuu, tinggal 2 yang belum saya kenal, ternyata satunya ini  Nia yang ultah hari ini, dan ampuuuun.. ternyata ini Saras yang rajin ngebonin kebon orang2 di FV, eh Saras juga bawa hasil ngebonnya lho..sekeranjang jeruk. 

Masuk Tol Bintara, sampe Karawang Mbak Esti masih nengok2 ke Belakang kali yaa, jangan2 Pak Arief ngikutin dr belakang hehehe.  Di Perjalanan ibu-ibu gak habis2nya ngobrol diringi Ceu Rini yang nyanyi lagu "Bukit Berbunga" , tangan kiri pegang mike dan tangan kanan pegangi Aidan yang bolak-balik kedepan dan kebelakang.  

Oh iya, lagu Happy Birthdaypun dan tiup korek ( gak ada lilin korekpun jadi) untuk peringatan ultah Nia ke 25 kali ini. semoga berkesan ya Nia tiup korek sekali seumur hidup. :-)

Jam 9-an Bus Laks memasuki kota Bandung yang lebih manusiawi macet di pagi harinya di banding Jakarta. Kartika saripun menjadi pemberhentian pertama sambil menunggu Ika van Bandung, waktunya tidak boleh lebih dari 1/2 jam di sini kata Bu Korlap. ah gak sampe setengah jam juga Noni dan Adhe sudah berhasil bawa 3 kantong belanjaan dari Kartika Sari.

Dari Kartika sari langsung menuju Mie Akung, jam menunjukkan pukul 9.40 dan Mie Akung masih tutup. Jam bukanya pk. 10.00 tepat. Pintu gerbangnya masih di tutup. Bu Korlap dan saya nekat tetep turun, coba-coba negosiasi, untung pagar masih ada celah yang bisa di masuki, saya dan Heni akhirnya berhasil masuk dan bernegosiasi dengan pegawai mie akung. Dengan sedikit rayuan maut Heni, akhirnya rombongan dipersilahkan masuk sambil menunggu kuah mie matang dipersilahkan mencatat pesanan. Pencatan pesanannya bukan langsung di impor dari Serang.. Cik Memel :). 

Sayangnya saya lupa foto or catat menu2 yang ada di Mie akung. Yang pasti karena mayoritas pesen Mie Yamin BTSC, saya pun ikuuuuttt.. minumnya Es kelapa Jeruk. Oh iya porsi saya 1/2 lho.. ini kan sarapan.  

Sambil menunggu pegawe mie akung menyiapkan 25 porsi ( temasuk yang di bawa pulang) acara nunggu di isi dengan penyuluhan KB oleh Echy dengan menawarkan pil KB yang bikin mukanya kinclong tapi gak menjamin KB nya sukses ya Cy, terbukti Echy sukses anaknya 4 menjelang 5 .  Eh ada kejutan juga buat Nia, ternyata di Mie Akung deh beneran tiup lilinnya. dan ternyata ultahnya Nia bukan yang ke 25 tapi yang ke 40 ( lihat deh lilinnya ada 4).

Akhirnya yang ditunggu2 perutpun tiba, kaget juga waktu lihat porsi mie yang 1/2 ini, idiiihh ini mah gak nendang banget mie beginian doang di kejar2 sampe Bandung. ternyata kemudian datang temannya mie yamin itu, ternyata temannya Baso, Tahu, Batagor dan ceker. Dan saya nyerah, mie 1/2 porsinya sih habis, tapi maaf saja, saya gak kuat lagi menghabiskan tahunya apalagi kemudia Bu Korlap sudah bilang harus segera meninggalkan Akung menuju tempat berikutnya dan Bu Korlap juga memberitahukan kali ini di Mie Akung kita gak usah ngeuarin dompet, hari ini di traktir Nia yang ultah.. horeeee.. makasih ya Nia, mie Akung yang menurut saya rasanya biasa aja, koq jadi enak juga hehehe...

Keluar dari Mie Akung, berhubung sudah kenyang saya lupa mengingatnya, jam berapa tepatnya ketika kita berhenti sejenak dan bingung-bingung bagaimana dengan Oni yang sudah bersama temannya menemui rombongan, sementara Oni tak tahu jalan menuju bis berada saat ini.  Rencananya katanya mau ke Palasari, tapi berhubung ternyata peminat Palasari cuma sedikit akhirnya palasari hanya di lewati saja sambil menjemput Oni yang ada di situ.  Dan saya...hiks.. hanya bisa memandang dan memfoto pasar palasari dari dalam bis, sambil bersumpah "Nantikan aku kembali ke sini Palasari !! ".

Next Destination, FO Anak kecil (Perasaan gak ada di jadwal deh ke sini ), tapi saya mah ikut sajaaaaa...yang penting seru liat ibu-ibu belanja.  Nana pusssingg pilih-pilih baju dan sepatu buat Khaira, pengen diborong semua, Nana bilang untung deh Lif gak jadi nitip, kalau jadi nitip bisa2 sampe rumah Nana gak rela ngasih belanjaannya ke Lif.  Lita bingung cari kaos berkrah dengan warna dan motif mirip senada, Heni juga bingung ini celana panjang cukup atau engga ya buat Aqila.  terakhri ibu-ibu sibuk ngaduk2 baju diskonan di tumpukan, gak mau rugiii..serbuuu.. Hasil akhir pemenangnya Ibu Yesi, yang kalap belanja karena gak mau nyesel dengan uang yang sama di Ambas cuma dapat 4 potong di sini dapat 6 potong.  Saya beli apa ? Namanya juga FO anak kecil, anak saya kan sudah gede, saya foto-foto ibu-ibu sajalah.. 


Jam 12 lewat, mestinya jam makan siang, tapi berhubung masih kenyang Mie Akung, akhirnya kita istirahat dan ngopi di Phoenam saja.  Kedai kopi eh cafe ya ? Phoenam ini kalau saya lihat sih view maupun suasananya gak asik ya.. masih gersang gitu, mungkin karena belum banyak pohon-pohon dan masih dalam tahap renovasi.  Penataan ruangannya juga biasa aja deh, sofa kotak biasa gak terlalu mewah, meja makannya juga biasa, gak tahu apa yang bikin phoenam ini katanya ngetop. mungkin kopinya ya...   ah lagi2 saya malah lupa mencoba kopi khasnya pohoenam, krn saya malah tergiur black cofee phoenam yang memang enak juga ternyata. Apalagi pelayannya yang masih sangat muda itu gareulis dan baik2. Sayangnya itu Duty Managernya baeud kitu gak ada senyum2nya acan, mana kaku diliatnya, bikin Melisa dan Yesi gemes.


Di Phoenam selain ngopi acaranya adalah tukeran kado dan pengocokan doorprize dari berbagai sponsor ( Toyota, Gramedia, Salim Group dan Nikomas Group . maaf bila ada sponsor yang gak kesebut ).  Semua peserta ternyata kompak bawa kado untuk tukeran kado, meskipun Yesi gak sempat beli kado, tapi amplop pengganti kadonya cukup menggiurkan juga ( saya berharap , saya aja yang dapet deh hehehe).

Dan hasil tukeran kado ternyata serrruuu... Melisa dan Rini kompak dengan Payung dan Selendang Birunya, Saya dan Ela dengan celemek seragamnya , Noni dan Heni dapat alat masak, 3 E ( Echy, Echa, Esti) dapat asesories, Nia dapat buku trip to Bogor ( dan otomatis jadi korlap trip berikutnya). Mbak Saras dapat 2 Bros dan uang tunai..horeee sungguh beruntung Mbak Saras  !!. ( yang lain dapat apa, saya lupaaa gak catat satu persatu).

Oh ya Di Phoenam ini, sedih juga terpaksa harus berpisah dengan Noni yang dengan berat hati terpaksa meninggalkan kita semua di sini demi acara imlek bersama keluarganya, Namun untunglang kesedihan tak berlangsung lama karena datang  penggantinya 2x dari Noni, Gogo dengan gembolannya.  

Untung juga Gogo Listi sudah datang, kesibukan pembagian oleh-oleh Cendol, Batagor, Otak-otak, Keripik dan lainnya Gogolah yang sibuk membagikan, makasih ya Gogo dan Mbak Saras yang sibuk bagi2 oleh-oleh, oh ya maaf dan terima kasih juga buat Mbak2 manies dari Phoenam yang rela ngepel..Phoenam banjirrrr !!!

Menjelang jam 3, tinggal satu tujuan JJB kali ini, ternyata Es Duren Sakinah dan Cisangkuy di skip, gak keburu karena peserta lebih memilih langsung ke FO Rumah Mode. Saya setuju Es Duren Sakinah di skip horeeee terhindar dau bau duren sepanjang Bandung-Jakarta. Tapi sedihnya saya gak jadi ketemu temen MP saya Yuni, mana HP baterainya habis jadi gak bisa sms Yuni..maaf ya Yuuuun.

Arah ke Rumah Mode ternyata lumayan macet, apalagi PNS jam segini pasti sudah pulang, alhasil jam 3.30 baru tiba di rumah mode, di sini satu lagi Baooter team bandung datang, Dini Rahmawati. iih si ibu ini teh ternyata kecil ya, saya sampe nanya "Dini udah punya anak ?"udah Teh..kan ada 2 hihi saya lupa euy punten ya Din !!.  

Berhubung saya ini bukan tipe ibu-ibu yang doyan mode ya, jadi ke masuk ke rumah mode teh asa gimanaaa gitu ya, malah bingung, ini baju model apa ? gimana pakenya baju yang ini. Trus giliran ada yang cocok, cari sizenya gak ada yang XXL. Giliran ada yang XXL iih modelnya sama aja dengan yang di pasar Cipulir.. ah dasar aja Ibu Seno mah selera cipuliran. jadi aja saya muter-muter dari ruang ke ruang di rumah mode, sambil terkagum-kagum lihat nini-nini yang masih gaya dengan celana pendek dan rambut bersasak asik memilih-milih kalung yang batunya segede bola kasti. 

Dan ah, di sini saya gak sempat fotoin ibu2 baoot yang sibuk belanja, mencar2 entah ke mana ini ibu-ibu, jadi soal cerita di rumah mode tanyalah Melisa, Gogo, Echa , Echy dan Yesi yang belanja dengan hebohnya.   Saya jalan-jalan dan potret sana sini aja sambil menikmati kupat tahu di depan hotel sebrangnya Rumah Mode.

Jam 5, para miss jinjingpun akhirnya mengakhiri petualangannya di rumah mode,wajah-wajah capek tapi puas terlihat meski sebagian terlihat muka lapar karena lupa makan malah ingat belanja. JJB secara resmi berakhir ditandai dengan sesi foto didepan bis Laks di lapangan parkir rumah mode dan diiringan lambaian tangan dan derai air mata Ika.. Trima kasih Ika, perjuanganmu mencari oleh-oleh Bandung tak kan kami lupakan.

 Atas nama peserta JJB, saya ucapkan terima kasih kepada Ibu korlap dan rekan-rekan yang menyiapkan acara ini, terima kasih buat buat yang teman-teman seperjalanan, terima kasih buat Pak Arief atas tebengan pulangnya sampai pagar,terima kasih buat yang ngasih kado celemek, terima kasih buat Nana yang bawa hadiah khusus dari Toyota buat saya, terim kasih juga buat Bapak Sopir Laks dan asistennya yang dengan kesabaran hati menemani ibu-ibu yang berisik ini, jangan kapok ya Pak..

Eh iyaaa..  kira2 ada yang ngerasa oleh-olehnya ketuker sama saya gak yaaaa...


foto2 lengkap belakangan aja yaa..lemooottt inetnya